22 Mei 2011

FARIZ DAN BINTANG

By : Puput Happy

Saat istirahat Fariz dan Bintang berlarian di halaman sekolah TKIT Nurul Fikri. Mereka bersahabat, selalu bermain bersama. Mereka bermain kucing-kucingan, Fariz yang menjadi tikusnya dan Bintang yang menjadi kucingnya. Fariz berlari kencang sekali sampai nafasnya turun naik. Tak dihiraukannya batu-batu yang sesekali disandungnya. Bintang juga tak mau kalah. Ia berlari sekencang-kencangnya mengejar Fariz. Karena Fariz terlalu sering menengok ke belakang dan takut terkejar oleh Bintang, ia tidak melihat kalau ada batu yang cukup besar disandungnya.

“Buggg!!!!” Fariz pun terjatuh.

“Augghh!!!”, seru Fariz. Karena kesakitan, Fariz pun menangis dengan kerasnya.

“Huwaaaaaaaa!….. Ibuuuu!…. Sakit….!”, raung Fariz sambil memanggil ibunya. Bintang yang melihat Fariz jatuh, malah tertawa terbahak-bahak.

“Hahahahaha….!!!! Fariz jatuh! Hahahahaha….!!!”, tawa Bintang keras sekali, sambil menuding-nuding tangannya ke arah Fariz. Bintang tertawa terpingkal-pingkal melihat Fariz jatuh telungkup dengan wajah yang belepotan kena tanah. Melihat Fariz jatuh, teman-temannya pun segera melapor kepada guru kelas mereka, Bu Najmi.

“Bu Guru! Bu Guru! Fariz jatuh….!”, teriak mereka pada Bu Najmi. Bu Najmi yang mendengar laporan mereka pun jadi kaget dan langsung tergopoh-gopoh menuju ke halaman, khawatir kalau-kalau Fariz sampai berdarah.

“Innalillahi wa’inna ilaihi raaji’uun….. Kenapa Fariz? Kok bisa sampai jatuh begitu? Hati-hati dong kalau lari….”, kata Bu Najmi sambil memapah Fariz untuk bangun berdiri, kemudian membawanya ke kantor untuk mengambil obat antiseptik dan mengobatinya, karena lutut Fariz berdarah.

“Huhuhuhuhu…..!!! Sakit Bu Guru….!”, tangis Fariz kesakitan saat Bu Najmi mengolesi obat antiseptik ke lutut Fariz. Dengan lembut Bu Najmi berusaha menghibur Fariz untuk tidak menangis lagi.

“Tidak apa-apa sayang…. Tidak sakit kok! Lutut Fariz harus diobati biar tidak infeksi dan cepat sembuhnya….”, bujuk Bu Najmi. Fariz yang tadinya menangis terus kini jadi tenang kembali dan menghentikan tangisnya. Apalagi setelah Bu Najmi selesai mengolesi obat antiseptik tersebut.

“Nah, sudah selesai… Tidak sakit kan? Yuk, kita masuk ke kelas!”, ajak Bu Najmi sambil menggandeng Fariz menuju ke kelasnya. Kebetulan jam istirahat sudah selesai, sehingga Bu Najmi bisa langsung melanjutkan kegiatan mengajarnya.
Fariz langsung duduk di kursi. Teman-temannya mengerubunginya dan menanyakan keadaan Fariz.

“Sakit ya Riz? Berdarah tidak?”, tanya teman-teman. Fariz hanya mengangguk.

“Hayo anak-anak! Semuanya duduk kembali di kursinya masing-masing….”, perintah Bu Najmi. Anak-anak pun menurut, patuh pada perintah Bu Najmi.

“Dengarkan ya anak-anak…. Jika di antara teman-teman kalian ada yang jatuh, apa yang harus kalian lakukan?”, tanya Bu Najmi.

“Segera menolongnya, Bu!”, jawab Naila sambil mengacungkan tangannya.

“Mengobatinya, Bu!”, jawab Rival tak mau kalah. Dan hampir semua murid Bu Najmi menjawabnya. Suasana kelas jadi ramai dengan jawaban mereka. Bu Najmi tersenyum, kemudian berkata:

“Ya, betul anak-anak….. Semuanya benar. Jika ada teman kalian yang jatuh, harus segera ditolong, dengan membantunya berdiri lalu dibawa ke tempat yang aman dan diobati. Dan ingat, jangan menertawakan teman yang jatuh…. Kan kasihan, sudah jatuh, malah ditertawakan…. Jangan diulangi lagi ya, Mas Bintang?”, nasihat Bu Najmi kepada Bintang. Bintang yang mendengarnya langsung menganggukkan kepalanya.

“Alhamdulillah…..”, ucap Bu Najmi dalam hati. Ia bersyukur karena murid-muridnya selalu patuh pada perintahnya untuk melakukan kebaikan. Ia juga bersyukur, karena Fariz dan Bintang masih tetap bersahabat seperti biasa.


***SELESAI***


Pesan Moral:

Anak diajarkan untuk bersikap baik terhadap teman, seperti mau bersahabat, saling menolong, saling memaafkan, dan terutama tidak menertawakan teman saat jatuh. Anak juga diajarkan untuk bersikap baik terhadap guru, seperti patuh kepada perintahnya, bersikap sopan, hormat, dan meneladani perilaku baik guru, sehingga terbina anak yang berakhlak baik dan sholeh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda