28 Juni 2013

WORKSHOP PENULISAN KARYA ILMIAH 2013

WORKSHOP PENULISAN KARYA ILMIAH
GURU/KEPALA TK, PENILIK, DAN PAMONG BELAJAR
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH
SEMARANG, 24-27 JUNI 2013


I.         Pembukaan

A.    Sambutan Bp. Imron

Berkenaan dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan diselenggarakannya Workshop Penulisan Karya Ilmiah tersebut yaitu:
-          agar peserta mau dan mampu menulis karya ilmiah untuk dirinya sendiri
-          untuk kenaikan pangkat/golongan
-          untuk mengikuti lomba karya ilmiah PAUDNI 2013
Peserta workshop adalah terdiri dari penilik, pamong belajar, dan guru/kepala TK perkabupaten se-Jawa Tengah.
Narasumber dari Widyaiswara, UNNES, dan Dinas Provinsi jawa Tengah

B.     Sambutan Ibu Aufrida Kriswati (Kepala Bidang PPTK)

Yang ikut workshop adalah peserta yang pernah mengikuti Pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi, Lomba Karya Ilmiah PAUDNI, Lomba Kreativitas Guru Tingkat Provinsi Jawa Tengah atau Tingkat nasional. Di Jawa Tengah ada 500.000 guru negeri dan swasta, tapi yang dipilih workshop hanya 140 orang.

Tujuan dari workshop ini adalah untuk menyongsong diberlakukannya permenpan no 16 tahun 2009 tentang kenaikan pangkat dengan pengembangan profesi, dimana tanggal 1 Januari 2013 baru dimulai diberlakukannya permenpan tersebut.
Dinas Provinsi Jawa Tengah memfasilitasi peserta untuk mengikuti kegiatan tulis menulis. Pendidikan dilakukan sepanjang hayat, tidak membedakan usia, gender, dan lain-lain. Yang namanya pendidikan bukan hanya pendidikan formal saja, tapi  pendidikan non formal, dan informal juga. Lahirnya UU no. 14 tahun 2005, bahwa standarisasi profesi guru sedang diupayakan. Yang namanya guru tidak boleh semau gue (suka-suka gue), maka harus disadari konsekuensinya. Guru harus S1, jadi yang belum S1 segeralah kuliah S1. Buat surat keterangan, sampaikan ke kabupaten/kota untuk dapat bantuan kualifikasi pendidikan, nanti dapatnya Rp3.500.000,-
Dengan permenpan no. 16 tahun 2009, kita dipaksa untuk nulis dan nulis, dimana permenpan tersebut untuk menyeimbangkan antara karier dan profesionalitas. Jadi yang perlu direspon adalah:
1.      Penilaian dan penetapan angka kredit dengan golongan penata III sampai IVA. Provinsi juga punya guru khusus untuk SLB
2.      Untuk kenaikan pangkat/jabatan, wajib melakukan kegiatan pengembangan profesi, bias dipublikasikan, harus ada yang menilai, dimasukkan ke jurnal. Buatlah surat keterangan bahwa tulisan kita masuk ke jurnal.

Sasaran pendidikan PAUDNI menjangkau lapisan masyarakat, ketersediaan, dan keterjangkauan layanan. Workshop penulisan karya ilmiah Penelitian Tindakan Kelas PAUDNI dan Bimtek Peningkatan Kompetensi lomba ini bisa menjadi wahana publikasi, motivasi, dan perekat. Jadi inti dari workshop ini adalah: mampu dan mau untuk menulis!!
Ada 3 penilik:
1. Penilik PAUD
2. Penilik kesetaraan
3. Penilik khusus dan pelatihan

C.     Sambutan Bp. Ponari

Yang direkrut untuk mengikuti workshop ini ada 140 orang, terdiri dari 60 peserta lomba karya ilmiah 2012, 24 guru TK berprestasi, 35 kepala TK berprestasi, dan 35 penilik.
Dan sebagainya dan sebagainya …. (lupa nyatet ^_^)

***


Materi I:

TUGAS POKOK PAMONG BELAJAR
DAN PENGEMBANGAN PROFESI PAMONG BELAJAR
Oleh: Drs. Suka, M. Pd
HP: 081390454467
Alamat: perumahan Kepodang Asri No. 38 Ungaran

Pusat pengembangan pendidikan anak usia dini non formal dan informal (PP-PAUDNI) regional II Semarang tahun 2013
Di Jawa Tengah ada 934 penilik.
Tugas pokok pamong belajar:
-          KBM
-          Pengkajian
-          Pengembangan model
Perubahan jabatan Pamong Belajar (Kepmenpan dan RB No. 15 tahun 2010)
Menkowasbang PAN no. 25/1999 è minimal D2 Gol. IIB-IVC è 11 tahun
Jabatan Pamong Belajar Team Ahli by proses
Permenpan dan Pamong Belajar no. 15/2010: minimal S1/D4 Gol. IIIA-IVC
Jab. PB ahli (PRTM, MD, MDY) by produk
Menkowasbang PAN no. 25/1999:
-          Pengembangan model
-          KBM
-          Penilaian
Permenpan dan PB no. 15/2010:
-          KBM
-          Pengkajian
-          Pengembangan model
***
Materi II:

PENGEMBANGAN PROFESI PENGENDALIAN MUTU PROGRAM
Oleh: Achmad Rifa’i
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fak. Ilmu Pendidikan dan Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang 2013
Pengembangan Profesi:
A.    Pengembangan keprofesian adalah pengembangan kompetensi yang dilaksanakan sesuai kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitas.
B.     Mengapa penting?
1.      Perlunya pengembangan satuan PAUDNI sebagai organisasi pembelajaran (learning organization)
2.      Karakter utama organisasi pembelajar adalah senantiasa mencermati perubahan internal dan eksternal yang diikuti dengan upaya penyesuaian diri dalam rangka mempertahankan eksistensinya.
3.      Syarat mutlak terciptanya organisasi pembelajar adalah terwujudnya masyarakat pembelajar di tubuh organisasi.
4.      Kinerja organisasi secara tidak langsung adalah produk kinerja kolektif.
Curriucitae = hasrat ingin tahu
Kata “pokoke” keluar karena sudah ada keyakinan.
Membaca adalah hiburan. Jadi, untuk mengembangkan profesi harus banyak membaca, sebagai bahan untuk menulis.
Orang yang bisa menyesuaikan diri berkaitan dengan kepribadian.
Orang introfet (tertutup) akan susah untuk menyesuaikan diri dan mudah kena penyakit. So, jadilah orang ekstrofet, yang punya kepribadian dan bisa menyesuaikan diri.
·                     Implikasi bagi penilik:
Penilik secara individu maupun secara bersama-sama dengan masyarakat seprofesinya harus menjadi bagian dari organisasi pembelajar melalui keterlibatannya secara sadar dan sukarela serta terus menerus dalam berbagai kegiatan.
·                     Pengembangan profesi dan profesionalitas penilik:
A.                Pengembangan profesi penilik merupakan salah satu unsur utama di antara beberapa unsur selain lainnya yang diberikan angka kredit untuk pengembangan karir penilik khususnya dalam kenaikan pangkat/jabatan fungsional.
B.                 Harapan:
1.                  Terwujudnya penilik professional yang memiliki ilmu pengetahuan yang kuat, tuntas dan tidak setengah-setengah, serta memiliki kepribadian yang matang, kuat dan seimbang.
2.                  Membantu dan membimbing pengelola dan pendidikan satuan PAUDNI serta peserta didik untuk berkembang dan ….
·                    Tujuan pengembangan profesi penilik:
1.                  Memfasilitasi penilik untuk mencapai standar kompetensi profesi yang telah ditetapkan.
2.                  Memfasilitasi penilik untuk terus memutakhirkan kompetensi yang mereka miliki sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya.
3.                  Memotivasi penilik tetap memiliki komitmen melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional.
4.                  Mengangkat citra, harkat, martabat profesi penilik, rasa hormat dan kebanggaan kepada penyandang profesi penilik.
·                    Kegiatan penilik
Permenpan dan RB no. 14 tahun 2010 pasal 7
1.        Pendidikan
2.        Pengendalian mutu program PNFI
3.        Evaluasi dampak program
4.        Pengembangan profesi
5.        Penunjang pelaksanaan tugas
Di PAUDNI baru ada majalah yang terakreditasi, namanya KISI
Kalau majalah harus ada ISSN
Kalau buku harus ada ISBN
Impossible for me” tidak boleh diucapkan. Rubahlah menjadi “I’m possible”
Orang profesioanl itu yang dilihat bukan orangnya, tapi karyanya! So, jangan merendahkan diri. Kuncinya: rajin membaca! Kuat membaca!
Management kompleks: musuh saya semakin dekat
Kristal intelegensi = bisa berhenti
Liquid intelegensi = bisa berkembang terus
Kemampuan untuk berkarya itu sama.
Problem solves = pemecahan masalah yang dilakukan orang dewasa

***
Materi III:

PENGEMBANGAN PROFESI KEPALA/GURU TK
Oleh: Suyadi, S. Pd, M. Pd

Perbedaan Prakata dengan Kata Pengantar:
Prakata = kata-kata dari orang lain
Kata pengantar = kata-kata dari penulis
Perbedaan Karya Nyata dengan Karya PTK:
Karya Nyata = karya yang sudah ditulis
Karya PTK = karya yang sudah dibuktikan/dilakukan
Lampiran harus disusun serapi mungkin, sebagai bukti fisik yang mudah dicari penguji/juri.
“Jadilah seperti pohon pisang, yang tidak mati sebelum berbuah”

Materi IV:

PENULISAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh: Mintarsih Arbarini, M. Pd

Mau membaca, kemudian menulis!
Definisi PTK: penelitian yang bersifat reflektif oleh guru/pamong belajar sendiri dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara professional.
Karakteristik PTK:
1.      On the job problem oriented ==> beroroentasi pada masalah pekerjaan
2.      Problem solving oriented ==> berorientasi pada cara mengatasi masalah
3.      Emprovering oriented ==> berorientasi pada pemberdayaan
4.      Improvement oriented ==> berorientasi pada perbaikan
5.      Multiple data collection ==> mengumpulkan data sebanyak-banyaknya tapi kompleks/jamak, dan jadikan satu-satu, siklus 1, siklus 2, dan lain-lain.
6.      Cyclie
7.      Partisipatory/collaborative
Syarat-syarat PTK:
-          Ada masalah pembelajaran (sederhana, nyata, jelas, dan tajam)
-          Jangan mengganggu PBM (Pelaksanaan Belajar Mengajar)
-          Jangan menyita banyak waktu
-          Metodologi pembelajaran tetap
-          Mengikuti etika
-          ………….. (ketinggalan slide ^_^)
Format laporan penelitian ==> lihat pada makalah

Judul PTK:
1.      Fokus penelitian
2.      Alternatif  meningkatkan fokus penelitian
3.      Kelas yang menjadikan subjek penelitian
4.      Setting penelitian
Model membaca berbeda-beda, yang penting kemampuan efektif membaca.
Latar belakang masalah:
1.      Kajian empiris
2.      Kajian teoritis
Identifikasi masalah : dari masalah yang ada harus dibatasi.
Manfaat penelitian:
-          Manfaat teoritis
-          Manfaat praktis
Merumuskan masalah:
1.      Proses pembelajaran
2.      Peningkatan hasil pembelajaran
3.      Perubahan perilaku hasil pembelajaran
Contoh rumusan masalah:
“Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan X (tindakan) untuk meningkatkan Y (kompetensi yang akan ditingkatkan) pada siswa kelas …. Semester …. Tahun …..”
Tujuan penelitian:
1.      Selaras dengan rumusan masalah
2.      Bentuk verbal dari rumusan masalah
Manfaat penelitian:
1.      Manfaat teoritis
-          Mendapatkan teori baru tentang Y melalui X
-          Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya
2.      Manfaat praktis:
-          Manfaat bagi siswa
-          Manfaat bagi guru
-          Manfaat bagi pimpinan sekolah
Kajian Pustaka:
-          Mengkaji penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dibuat
-          Penelitian yang dikaji bisa berupa laporan penelitian, makalah hasil penelitian, ataupun artikel hasil penelitian
Landasan Teoritis:
-          Memiliki teori yang sesuai dengan hal yang akan ditingkatkan atau dipecahkan masalahnya dan teori yang berkaitan dengan tindakan untuk memecahkan masalah itu.
-          Teori memperhatikan sumber pustaka dan kemutakhiran (buku ilmiah yang berusia maksimal 5-10 tahun terakhir)
Kerangkla Berpikir:
-          Rasionalisasi hubungan antara teori yang berkaitan dengan hal yang akan ditingkatkan atau dipecahkan masalahnya
-          ……. (ketinggalan slide…. ^_^)
Hipotesis Tindakan:
-          Menjawab perumusan masalah yang diajukan
-          Merupakan jawaban sementara
RM: Apakah melalui X dapat meningkatkan Y?

Bab III Metode Penelitian
A.    Setting penelitian ==> lokasi penelitian
B.     Desain penelitian ==> rancangan penelitian yang akan dibuat
C.     Subjek penelitian ==> yang akan diteliti
D.    Focus penelitian ==> jika sudah menemukan permasalahan-permasalahan di temuan-temuan itu, ambil 1 saja.
E.     Dan lain-lain (ketinggalan slide ^_^)
Perencanaan:
-          Hasil yang sangat penting dari tahap ini adalah rencana rinci mengenai tindakan yang ingin dikerjakan atau perubahan yang perlu dilakukan.
-          Hal yang dilakukan pada tahap ini
“Orang Indonesia itu rabun membaca dan lumpuh menulis” (Taufik Ismail)
Personil pengamat:
Ada 2 kemungkinan:
-          Peneliti sendiri, mencoba berbuat objektif dan cermat
-          Orang lain:
-  kolaborator
- peneliti pasangan
- orang lain yang membantu mengamati proses tindakan
Analisis Data:
-          Tidak harus menggunakan uji statistic
-          Menggunakan analisis deskriptif
a.       Hasil belajar dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif, yaitu membvandingkan nilai tes antar siklus maupun dengan …. (^_^)
b.      (Lupa …. ^_^)
Indikator Kinerja:
-          Merupakan kondisi akhir yang diharapkan
-          Didasarkan pada pengalaman yang lalu
-          Perlu pertimbangan untuk menetapkan indikator kinerja (jangan terlalu tinggi)
-          Misalnya biasanya nilai rata-rata ulangan harian 5,2 , indicator kinerjanya menjadi 5,5 (jangan menjadi 9,0)
***
Materi V:

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh: Dr. Subyantoro, M. Hum (FBS UNNES)


-          Buku referensi PTK Edisi III
-          Jurnal untuk menampung artikel bahasa, sastra, dan pengajarannya.
Laporan, makalah, artikel adalah jenis-jenis karya ilmiah.
Buku hasil penelitian juga ada.
Beda karya ilmiah dan PTK:
PTK ==> tindakan karya ilmiah
Karya ilmiah ==> macam-macam
Laporan penelitian ==> disimpan di perpustakaan
Artikel ==> karya ilmiah yang dipublikasikan, dan tidak diwajibkan adanya lampiran
Makalah ==> boleh adanya lampiran, boleh tidak
Laporan ==> wajib adanya lampiran
Yang paling banyak dibaca orang yaitu artikel, yang dimuat di jurnal.
Artikel popular ==> ragam santai
Ada banyak jurnal yang bisa menampung tulisan-tulisan karya ilmiah kita. Untuk PAUDNI tahun lalu mencetak 2 buku, tentang kumpulan makalah. “Pelangi PAUDNI”, contohnya. Jurnal milik depdiknas prov. Jateng: didaktika_pptk@yahoo.co.id.
Untuk lomba karya tulisnya bentuk makalah. Contoh: Lomba Karya Tulis Ilmiah …..
Selama ini ada alas an belum mau menulis: sibuk! Padahal semua orang sibuk. Yang penting bisaa memanagement waktu! Ini satu cara bisa ikut lomba menulis.
“Harus punya komitmen! Menulis dulu, baru muncul inspirasi” ==> pendapat Bp. Subyantoro
Formosal proposal:
Bagian awal:
1.      Sampul
2.      Pengesahan ==> identitas
Bagian isi:
1.      Judul PTK:
Berisi 4 hal:
1.      Hal yang akan ditingkatkan
2.      Tindakan untuk memecahkan masalahnya
3.      Pihak yang dikenai tindakan itu
4.      Setting waktunya
Sikap penelitian: jika sumber datanya luas, justru judul harus pendek. Jika sumber datanya  sedikit, judul harus panjang. Judul harus nomina, karena judul itu harus frasa. Contoh:
-                 “Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat  Melalui Pelatihan Berjenjang pada Siswa Kelas V SD Kunduran I Blora Tahun Pelajaran 2008/2009”
-                  “Optimalisasi Y melalui X pada …..”
-                  “Peningkatan Y melalui X pada ….”
-                  “Sensus Penduduk 2012 “ è judul pendek, sebab Indonesia itu luas.
Satu semester satu judul penelitian tindakan kelas, meskipun ada 2 karya, yang diakui cuma 1 judul.
2.      Pendahuluan
ð  Wajah depan peneliti
Tugas kelompok: Penilik, guru TK, dan pamong belajar masing-masing membuat 1 proposal.
Bagian pendahuluan yang paling utama ada 2:
-                 Latar belakang masalah è berisis alasan mengapa kompetensi itu perlu ditingkatkan. Alasan teoritis, yang diangkat penting
-                  Rumusan masalah
Alasan teoritis: - kompetensi ini penting, karena ….
- melalui ………. Diharapkan dapat meningkatkan …..
Cara cari data via google: klik “Buku” dengan judul yang dicari.
Cara mencari daftar pustaka dari internet: contoh 19 rujukan dari internet:
Damono, Sapardi Djoko, 2005. Sastra di Televisi, http://www.pikiran-rakyat.com (diunduh 15 Maret 2006)
Tanpa Pengarang, 2005 ….. (dsb dsb)
Latar teoritis upayakan yang up to date. Masalah penelitian, di masalah tindakan.
Contoh rumusan masalah yang salah:
-                 Apakah Proses Pelaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan X (tindakan) Dapat Meningkatkan Y?
Tujuan penelitian è harus parallel dengan rumusan masalah
Pendahuluan:
-                  Menulis kenyataan yang ada (kondisi awal)
-                  Menulis harapan yang akan dituju (kondisi akhir)
-                  Adanya masalah kesenjangan antara kenyataan dan harapan
-                  Adanya solusi/pemecahan masalah
a.   Identifikasi masalah
b.  Pembatasan masalah
c.   Adanya solusi
Materi VI:


PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Oleh: Achmad Rifa’i
Dosen FIB & PPS UNNES
Alamat: Jl. Cerme II/ 71 Semarang
HP: 08157764955

Kita belajar dari ayam. Ayam itu seperti ibu. Begitu dia melahirkan anak, ia kaget, lalu teriak: “Betok! Betok! Betok!” Sama saja dengan bilang: “Ora cocok! Ora cocok! Ora cocok!” Tapi si ayam itu, meskipun merasa anaknya tidak cocok, tetap melahirkan di tempat yang sama. Beda dengan bebek, setiap melahirkan selalu pindah tempat. Ayam selalu puasa tiap mau melahirkan, hingga turun berat badannya. Ayam juga selalu dzikir dengan mengucap: “Syukur Alhamdulillah” setiap saat. Beda dengan bebek. Jadi, ikutilah jejak ayam …. ^_^
Penulisan karya ilmiah mempersyaratkan motivasi, inovasi, komitmen dan hasrat ingin tahu. Metode ilmiah menetapkan masalah yang akan dikaji, mengkaji literature, merumuskan hipotesis, menguji hipotesis, penarikan kesimpulan dan publikasi hasil.
“Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan “
Jawaban soal adalah hipotesis (mungkin benar mungkin salah, yang nanti akan dibuktikan kebenarannya). Paradigm “Opo Iyo” ==> Menulis itu susah? Gampang kok!
Persiapan:
1.      Psikologis
2.      Teknis
Psikologis
Rumuskan tujuan dan terjemahkan tujuan ke dalam energy positif. Hanya orang di rumah sakit saja yang mengatakan “Aduh!” Persiapkan diri untuk bekerja, lebih dari sekedar kerja rutin. Sadarilah bahwa menulis karya ilmiah memerlukan energy ekstra. Dahulukan yang penting! Harus disiplin!
Ingat:
-          Buat dirimu bangga
-          Buat editor dan reviewer karya ilmiah merasa senang.
Membaca juga mengkritik tulisan. Membaca itu jangan seperti membaca surat dari pacar. Membaca dengan kecepatan tinggi tidak akan menimbulkan kantuk. Setelah membaca, rasakan apa yang telah kau baca. Jangan membaca lebih dari 10 menit perhalaman. Ingat-ingat apa yang telah kau baca. Jika belum paham, ulangi lagi. Jika sudah paham, tuangkan dalam tulisan.
Apa yang diperlukan?
-          Komitmen
-          Percaya diri
-          Investasi
-          Tulis apa yang ingin Anda lakukan
Menulis karya ilmiah dalam jurnal
Setiap jurnal punya aturan. Judul di jurnal dalam bahasa Indonesia tidak boleh lebih dari 12 kata, tapi jika dalam bahasa Inggris tidak boleh lebih dari 20 kata. Abstrak terdiri dari maksimal tiga kata kunci.
Cara pembuatan proposal PTK:
-          Judul + penulis
-          Bab I Pendahuluan
-          Bab II Latar Belakang
-          Bab III
-          Bab IV
-          Dst
Kerangka berpikir itu ada di Bab II, jangan secara procedural. Yang procedural itu di Bab III. Berikan rasionalnya, kelebihan-kelebihannya di Bab II. Jadwal penelitian, setelah siklus I dan II, harus sudah ada konsep dan melakukan refleksi. Sisi-sisi mana yang masih lemah pada anak. Untuk pelaporan ada di minggu ke 3. Untuk perumusan masalah, jangan menggunakan kata “Apakah”, tapi gunakan kata “Bagaimana”. Peningkatan kemampuan harus ditampilkan. Batasan akhir siklus adalah tes formatif di akhgir pertemuan. Harus punya indikator kinerja di kompetensi apa. Untuk tujuan penelitian, jangan diisi dengan tujuan pembelajaran. Ketuntasan klasikalnya harus 100%


~*~ SELESAI~*~


FOTO-FOTOKU SAAT MENGIKUTI KEGIATAN

Saat menyimak slide demi slide dari narasumber


Saat diskusi presentasi proposal karya ilmiah




Aku, si Puput Happy yang selalu mencoba untuk bisa tersenyum di tengah kegalauan
(Hehe ….. ^_^)

Teman sekamarku, namanya Bu Sri Herowati, biasa dipanggil Bu Hero,
Kepala TK Pembina UMP Purwokerto, baik hati dan tidak sombong ^_^


Bu Yuli saat mengisi acara hiburan menjelang penutupan (Ups! Sorry, fotonya goyang)