09 April 2025

Keras Bukan Berarti Galak


Kadang aku terdiam saat mengingat caramu bersikap.

Suaramu lantang, langkahmu tegas, dan kata-katamu sering terdengar keras.
Banyak yang mungkin tak mengerti—dan dulu, aku pun sempat begitu.
Kupikir, kau marah. Kupikir, kau terlalu galak.

Tapi waktu berjalan, dan pelan-pelan aku mengerti.
Ternyata, di balik semua itu ada cinta yang tak pernah setengah hati.
Kau tak memanjakan, tapi selalu menjaga.
Kau tak selalu tersenyum, tapi hatimu penuh cahaya.

Teguranmu adalah bentuk sayang,
Perhatianmu hadir dalam caramu yang tak biasa.
Dan kini aku tahu,
Kasih sayang tak selalu datang dalam pelukan,
kadang hadir dalam suara keras yang ingin melindungi.

Terima kasih, Lik,
atas cinta yang tak selalu mudah dimengerti,
tapi begitu tulus dan berarti.
Aku bersyukur punya sosok sekuat dan sebaik dirimu.

Dengan penuh hormat dan cinta,
Dariku yang ingin belajar darimu

*****


Keras bukan berarti galak. 
Hati yang teguh, jiwa yang kuat.
Seperti batu karang di lautan,
Menahan gempuran ombak yang kuat.

Wajahnya mungkin terlihat dingin,
Namun hatinya penuh kasih sayang.
Kata-katanya mungkin tegas dan tajam,
Namun tujuannya untuk kebaikan.

Kerasnya adalah benteng pertahanan,
Melindungi diri dari luka dan derita.
Kerasnya adalah kekuatan yang tersembunyi,
Untuk menghadapi tantangan hidup yang berat.

Janganlah menilai seseorang dari kerasnya,
Lihatlah ke dalam hatinya yang lembut.
Kerasnya adalah baju besinya,
Yang melindungi jiwa yang rapuh. 

Wajah Tegas, Hati Lembut

Bulik-ku, suara kerasnya sering menggetarkan,
tatapannya tajam, langkahnya menantang.
Banyak yang bilang ia galak dan keras,
tapi aku tahu, hatinya emas.

Ia marah bukan karena benci,
tapi karena ingin aku mengerti.
Ia cerewet bukan untuk mengganggu,
melainkan menjaga, agar aku tak jatuh.

Di balik tegurannya, ada peluk yang tertahan,
di balik perintahnya, ada cinta yang pelan.
Ia tak pandai menunjuk kasih dalam kata,
tapi perhatiannya tak pernah terlupa.

Bulik-ku bukan galak, hanya tegas,
kasih sayangnya hadir dalam cara yang jelas.
Dan kini aku paham betapa berartinya,
sosok keras yang sesungguhnya penuh cinta.

Tegas Bukan Galak

Suaranya lantang, bukan marah,
langkahnya cepat, bukan gelisah.
Tegas bersikap, bukan menyerang,
hanya belajar dari hidup yang garang.

Wajahnya datar, bukan tak peduli,
hatinya hangat, tak terlihat dini.
Tak semua keras itu serupa bentak,
ada cinta di balik sikap yang tampak.

Bukan Berarti Galak

Ia bicara tak selalu lembut,
kata-katanya tajam, lugas, lurus.
Tatapan matanya seperti baja,
namun siapa sangka, hatinya cahaya.

Langkahnya mantap, tanpa ragu,
ia berjalan menembus badai waktu.
Bukan karena marah, bukan karena benci,
tapi karena hidup tak selalu bisa dimengerti.

Bukan ia tak tahu cara tersenyum,
hanya saja, hidup mengajarkannya diam dan tekun.
Kerasnya bukan benteng untuk mengusir,
tapi tameng agar luka tak makin mengalir.

Jangan salah tafsir pada wujud ketegasan,
di baliknya tersembunyi lautan kasih yang dalam.
Sebab tidak semua yang tegas itu galak,
ada yang hanya sedang melindungi dengan bijak.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda