30 Maret 2011

JONGKOK MEMBAWA NIKMAT



                                                                                    By: Puput Happy

Jika ingat kehamilanku dulu, banyak kejadian yang membuatku ingin menangis sekaligus tersenyum. Bagaimana tidak, kehamilan pertama dan terakhir bagiku tetap akan kujadikan kenangan. Meski sudah terlalu lama kisah kehamilanku itu, tapi peristiwa itu serasa baru kemarin, teringat terus dan tak akan kulupa.
Aku hamil kira-kira 15 tahun yang lalu. Dari pernikahan dini itulah yang bisa kuambil hikmahnya, bahwa persiapan dan kedewasaan memang sangat diperlukan. Tak bisa kupungkiri, jika saat itu aku masih tergolong manja dan cengeng.
Selama kehamilan, aku paling tak bisa menahan tangis, terutama jika suami berkata-kata yang menyinggung perasanku. Sedikit tersinggung saja air mataku langsung meleleh tanpa permisi.
Aku sendiri bingung, kenapa semenjak aku hamil begitu sensitif. Kata orang-orang sih itu pengaruh hormon saat hamil. Jika aku sudah susah didiemin oleh suami, suamiku malah pergi, membuatku makin tidak karuan mengatur perasaan. Berjam-jam aku bisa kuat meringkuk di kamar, sendirian.
Akibat dari perasaan sensitifku yang tinggi selama kehamilan, berdampak pada psikis anakku yang memiliki perasaan sensitif juga, padahal ia anak laki-laki. Jika melihat sifat anakku itu, aku jadi menyesal sendiri. Kenapa aku cengeng sekali saat hamil? Tapi nasi sudah menjadi bubur. Kini solusi yang kuambil dalam menghadapi sikap anakku yang kini berusia 15 tahun, yang hendak duduk di bangku SMU hanyalah memberi masukan positif dan kepercayaan diri yang tinggi. Dan hasilnya lumayan, anakku tidak suka mengeluh dan cengeng lagi. Afif kini tumbuh menjadi remaja yang pintar dan selalu optimis menyongsong masa depan. Mudah-mudahan akan terus begitu. Amin…
Namun, ada keistimewaan tersendiri selama kehamilanku. Bagaimana tidak, aku tak pernah sekalipun mengalami yang namanya ngidam ataupun muntah-muntah. Orang-orang bilang, hamil ngebo! Maksudnya, kayak kerbau, makan minum seperti biasa, layaknya kerbau, tak ada masalah sama sekali. Aku pun sangat bersyukur karenanya. Hanya masalah kejiwaan saja yang masih belum bisa stabil, masih suka mewek tanpa sebab.
Satu hal yang masih kuingat, anjuran ibuku menjelang aku hamil tua. Beliau menyuruhku untuk rajin sujud dan mengepel lantai dengan cara jongkok! Jadi bukan memakai alat pel yang biasa buat ngepel, melainkan ngepel dan menggosok-gosok lantai dengan posisi jongkok. Maju mundur dengan posisi tetap seperti itu, dan hampir tiap hari. Kata Ibu, dengan memperbanyak sujud/sholat dan jongkok saat ngepel, akan mempermudah proses kelahiran. Beruntung aku mau mengikuti saran Ibu, makanya aku melahirkan Afif (nama anakku) dengan mudah. Bisa dibilang, proses kelahiranku tidak menyisakan rasa sakit yang berkepanjangan. Aku sendiri lupa, seperti apa rasanya melahirkan. Bayi “mbrojol” begitu saja malah bikin suamiku tertawa. Katanya, seperti bukan melahirkan. (Nah loh?)
Dan ternyata nasehat Ibu banyak benarnya. Ini dibuktikan dengan kasus ibu-ibu yang lain, yang melahirkan anak dengan mudah setelah mengikuti anjuran ibuku itu. Aku yang sudah mempraktekannya pun sering menganjurkan ibu-ibu hamil untuk rajin sujud dan jongkok saat mengepel lantai.
Mengingat anjuran Ibuku untuk memperbanyak jongkok saat hamil tua, aku jadi ingat artikel tentang toilet jongkok di health.detik.com, bahwa toilet jongkok ternyata lebih menyehatkan bagi ibu hamil dibanding toilet duduk. Bagi masyarakat modern, toilet jongkok sudah banyak ditinggalkan karena dianggap ketinggalan zaman. Padahal bagi ibu hamil, buang air besar di toilet jongkok lebih banyak memberikan manfaat dibandingkan melakukannya di toilet duduk.

Sejumlah pakar kehamilan mengatakan buang air besar di toilet jongkok bukan hanya aman, tapi justru dianjurkan bagi ibu hamil. Menurut hasil penelitian, sering jongkok semasa hamil dapat mengurangi berbagai hambatan dan rasa sakit saat bersalin.
Jongkok diyakini sebagai posisi paling natural atau alamiah saat melahirkan, karena jalan lahir hanya akan terbuka dengan sempurna pada posisi tersebut. Latihan jongkok semasa hamil bisa meningkatkan elastisitas jalan lahir sehingga mampu membuka 20-30 persen lebih lebar.
Posisi jongkok juga bisa memperkuat otot paha dan perut agar siap digunakan untuk mendorong bayi saat lahir. Makin kuat dorongan dari dalam, bantuan dari bidan atau dokter kandungan misalnya dengan menggunakan forceps atau pencepit makin tidak diperlukan.
Meskipun demikian, penggunaan toilet jongkok juga punya risiko bagi ibu hamil. Oleh karena itu ibu hamil yang menggunakan toilet jongkok harus memperhatikan hal-hal berikut ini, seperti dikutip dari Babycenter, Minggu (27/3/2011).
  1. Pastikan lantai dan pijakan kaki dalam kondisi kering atau minimal tidak licin agar tidak terpeleset. Jika perlu, gunakan alas kaki bari bahan karet yang antiselip.
  2. Jika memungkinkan, pasang pegangan di dekat toilet jongkok untuk memudahkan saat hendak berdiri. Pegangan tersebut juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan, karena perut yang membesar membuat titik berat pada ibu hamil berbeda dari orang-orang pada umumnya.
  3. Hindari gerakan-gerakan yang berbahaya seperti mengambil gayung atau tissue toilet yang berada di luar jangkauan normal. Terlalu memaksakan diri tidak hanya berisiko jatuh, tapi juga memicu tekanan pada perut yang bisa membahayakan kehamilan.
  4. Jika merasa tidak nyaman saat jongkok, misalnya pusing atau kesemutan maka jangan dipaksakan. Konsultasikan dengan dokter, sebab gejala tersebut bisa menandakan adanya gangguan pada saraf dan peredaran darah.
  5. Jangan terlalu sering jongkok, atau hindari sama sekali jika memang ada komplikasi tertentu yang menyertai kehamilan.
So, bagi ibu hamil, tak perlu malu memiliki toilet jongkok, hanya karena takut dianggap kuno, sebab manfaat yang didapat lebih banyak dibanding toilet duduk. OK?
***

NB: Naskah sedang diikutkan dalam Lomba Menulis 2011 "Kehamilan yang Menakjubkan"

2 komentar:

  1. toilet jongkok memang lebih nyaman daripada toilet duduk. Kalo dari sisi kebersihan, masih bersih toilet jongkok karena gak bersentuhan langsung dengan kulit bagian untuk duduk.

    artikel keren!! sukses mbak

    BalasHapus
  2. Thanx ya, dah berkunjung....^_^

    BalasHapus

Komentar Anda