By:
Puput Happy
Tak
banyak yang mengira, bahwa di Jl. Mayjend Sutoyo Kagok Slawi, ada sebuah hotel kecil
yang telah berdiri cukup lama, sejak tahun 90-an. Awalnya saya tidak melihat,
kalau di situ bertengger tulisan dengan huruf yang cukup besar, “Hotel
Kartika”.
Setelah
memperhatikan cukup lama, saya sedikit ragu dan tidak percaya, bahwa bangunan
yang mirip rumah sederhana itu adalah
sebuah hotel. Sebab sekilas tampak di sekitar bangunan hotel tidak terlihat
keindahan sama sekali, seperti taman atau bunga-bunga bermekaran layaknya hotel
pada umumnya.
Karena
penasaran, saya bertanya banyak pada teman saya yang tinggal di sekitar hotel tersebut.
Dan dari cerita yang saya dapatkan, saya jadi tahu dan langsung mengelus dada,
sambil beristighfar sebanyak-banyaknya. Ternyata bangunan yang saya lihat dari
kejauhan, menyimpan banyak kisah dan misteri. Kisah yang memalukan dan
meresahkan masyarakat. Bagaimana tidak, rumah yang disebut hotel itu merupakan
hotel atau tempat penginapan mesum, dimana yang datang kesana hanyalah pasangan
para hidung belang dan wanita-wanita nakal. Bahkan banyak di antara mereka yang
masih pelajar, yang menyamar jadi orang dewasa, agar tidak diusir oleh pegawai
hotel. Meski menerima siapapun, tapi pelajar dengan baju seragam tetap dilarang kesana. Pegawai Negeri Sipil
juga banyak yang betah kesana. Miris sekali mendengarnya, dimana abdi Negara banyak
yang melakukan asusila. Aparat hukum juga tak ikut ketinggalan, ikut meramaikan
tempat itu. Aneh memang. Orang yang tahu hukum malah bertindak tak semestinya.
Beberapa
tahun yang lalu bahkan terdengar kasus pembunuhan seorang suami yang memergoki
istrinya berselingkuh dengan orang lain di Hotel Kartika. Namun kasus tersebut
tidak membuat pemilik hotel Kartika jera dan langsung menutup usahanya.
Entahlah, meski sering kena razia, nyatanya hingga sekarang masih tetap kokoh berdiri
dan eksis seperti biasa. Sangat aneh, padahal tak jauh dari situ hendak
didirikan sebuah masjid. Akankah hotel itu tetap menjalankan aksinya meski
masjid telah megah berdiri??
Menurut
saya, hotel yang sudah dinilai negatif oleh masyarakat, ada baiknya ditutup
atau dialihfungsikan, seperti penginapan yang diramaikan dengan banyaknya acara
seminar atau pelatihan-pelatihan. Itu akan lebih baik, daripada mengundang
banyak fitnah dan mudharat. Merubuhkan bangunan yang merusak generasi muda,
lebih baik dibanding merubuhkan generasi muda yang sedang membangun masa
depannya. Kini saatnya kita membuang sampah masyarakat di akhir tahun, dan bangun
generasi muda yang positif di tahun baru 2013
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda