Buca Budi Cahaya 04 Juli jam 11:56
Kegelisahan tidak pernah membuat seseorang menjadi bahagia. Kebajikanlah yang benar-benar membawa kebahagiaan sejati. Yang disebut benar adalah yang mengarah kepada kebahagiaan. Yang dinamakan baik adalah baik karena memberikan kebahagiaan. Jika tidak, ia tidak bisa disebut baik, benar, atau bijak.
Jangan heran jika banyak orang yang dalam menempuh hidupnya seperti meraba-raba dalam kegelapan. Mereka selalu merasa tidak puas dan tidak senang mengerjakan satu pekerjaan atau hal-hal lainnya. Segala sesuatu yang mereka kerjakan seolah tidak ada hasilnya. Mengapa demikian? Mungkin saja karena mereka tidak memiliki pengetahuan. Yaitu pengetahuan tentang tujuan hidup.
“Berbuat dengan akal sehat, sesuai dengan momennya, adalah sebaik-baik kebijaksanaan dan sebaik-baik filsafat adalah mengerjakan tugas-tugas, memandang dunia sebagaimana adanya, pasrah sepasrahnya, MENSYUKURI kebaikan sebanyak kebahagiaan yang telah diterima, apa pun bentuknya.”
Jiwa akan merasakan kebahagiaan apabila ia bebas dari beban fisiknya. Selama ia berpikir bahwa ia hanyalah tubuh jasadinya, selama itu pula ia mati. Secara intelektual hal ini tidak akan dapat dimengerti, karena jiwa harus menyaksikan jiwa itu sendiri, dengan kata lain jiwa harus menyadari dirinya. Nabi Muhammad bersabda, ”Mut qabla an tamuut!” Matilah sebelum engkau mati.”
Kebahagiaan adalah kondisi hati yang dipenuhi dengan keyakinan (iman) dan berperilaku sesuai dengan keyakinannya itu.
Bilal bin Rabah merasa bahagia dapat mempertahankan keimanannya meskipun dalam kondisi disiksa.
Imam Abu Hanifah merasa bahagia meskipun harus dijebloskan ke penjara dan dicambuk setiap hari, karena menolak diangkat menjadi hakim negara.
Para sahabat nabi, rela meninggalkan kampung halamannya demi mempertahankan iman. Mereka bahagia. Hidup dengan keyakinan dan menjalankan keyakinan
Menurut al-Ghazali, puncak kebahagiaan pada manusia adalah jika dia berhasil mencapai ma'rifatullah", telah mengenal Allah SWT.
Sdrku..raihlah kebahagiaan dengan KEIMANAN dan tunduk serta patuh apa yg Allah perintahkan dan apa2 yg dilarang sesuai tuntunan Alqur'an serta Sunnah Rasul-Nya...wslam!!!
dikutip dari status & komen2 FB Ust Syafri Adi
Relevan note klik di sini : http://www.facebook.com/note.php?note_id=230625299574
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda