PELATIHAN KURIKULUM TAMAN
KANAK-KANAK
KEPALA/GURU SWASTA
TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH
LPMP Semarang, Senin 3 - 8 Oktober
2011
By:
Puput Happy (Futicha Turisqoh, S. PdI)
A. Pembukaan
pukul 19.45 WIB
Sambutan dari Kepala Dinas
Provinsi Jawa Tengah (Bp. Kunto) yang diwakili oleh Joni Loran, M. Pd, bahwa
usia TK itu 4-6 tahun.
Prinsip-prinsip
pendidikan TK: PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan), dan
kini menjadi PAIKEMMM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
Menyenangkan, Mengasikkan, Menguatkan)
Guru TK tidak boleh
marah! Guru TK harus ngguya-ngguyu. Jangan sekali-kali marah!
Setiap bahan harus
sudah disiapkan oleh sekolah.
B.
Kebijakan
Pemerintah dalam pengembangan PAUD
Oleh: Bp. Supomo
Pendidikan itu harus
diberikan pada usia dini.
Guru TK harus
mensukseskan program pemerintah.
Anak TK jangan
dikenakan rok mini, sebagai antisipasi mencegah pelecehan seksual.
Dulu TK digabung dengan
SD, tapi sekarang PAUD berdiri sendiri.
PAUD terdiri dari
satuan-satuan:
1. TPA
à
0 – 2 tahun
2. KB
à
2 – 4 tahun
3. TK
à
4 – 6 tahun
SPS
(Satuan PAUD Sejenis): TPQ dan yang sejenis seperti Sekolah Minggu.
Pemerintah
melaunching (memperkenalkan) PAUDisasi à gerakan untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas peserta didik.
Ada
program PAUD terpadu yang pada prinsipnya: suatu lembaga PAUD yang menyediakan
satu fasilitas atau lebih.
Pemerintah
berharap TK juga menyediakan Kelompok Bermain (KB) atau penitipan anak. Sebab,
untuk ke depannya, TK yang tidak ada KB-nya atau sebaliknya, KB yang tidak ada
TK-nya tidak akan diberi bantuan.
Jika
ada 2 TK/KB yang berdekatan, usahakan disatukan dalam satu manajemen supaya
rukun, tidak timbul persaingan.
Ada
program PAUD terpadu yang pada prinsipnya sebuah lembaga PAUD yang meenyediakan
satu atau lebih fasilitas.
Pemerintah
berharap TK juga menyediakan Kelompok Bermain atau Taman Penitipan Anak..
Kalau
ada 2 TK/KB yang berdekatan, usahakan disatukan dalam satu managemen supaya
rukun.
Dalam
mendirikan PAUD dibutuhkan kebesaran jiwa.
Tahun
2025 sudah Standar Mutu Nasional.
Anak
TK belum waktunya diajarkan membaca dan berhitung, tapi diperkenalkan calistung
(huruf dan angka) sambil bermain. TK tidak diperkenankan adanya wisuda.
Ketika
mengoperasikan calistung, jangan dipaksakan, tapi hanya mengadvokasi
(mendampingi) iu boleh, tapi atas kemauan anak, bukan paksaan. Sebab ada usia
psikologi dan ada usia kronologis.
Anak
superior itu pengecualian, dan ini perlu advokasi (pendampingan)
Guru
dan orangtua hanya memfasilitasi saja. Keingintahuan anak jangan dipupus,
seperti: “Kamu kok Tanya terus?”
Jangan
sekali-kali menipu atau membohongi anak. (Lihat pada tabel Pengaruh
Kemiskinan…)
Kalau
anak banyak minum susu, maka yang dikurangi nasinya.
Anak
indigo yaitu: anak yang beraura ungu (pandai, punya kelebihan
tertentu), namun jangan dimanfaatkan untuk berprofesi sebagai dukun.
Otak
à
bekerja bagaiamana menyediakan media pembelajaran yang baik untuk anak didik.
Sekolah
dapat menyiapkan proposal berupa APE/BOP (Bantuan Operasi Pendidikan) jika
ingin meendapatkan dana.
Tentang
bantuan APBN, bikin proposal baru dan dikumpulkan di kantor walikota/bupati,
baru dikirim ke propinsi.
Untuk
ke depannya, TK yang tidak ada KB-nya atau KB yang tidak ada TK-nya tidak akan
diberi bantuan.
C.
Kurikulum
TK
Oleh: Bp. Supomo Pudji
Atmoko (Seksi PAUD dan Kesetaraan Bidang PNF-PT Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Tengah)
Jangan membangkitkan
semangat nasionalisme kepada peserta didik dengan menanamkan kebencian kepada
Negara lain, seprti terhadap Malaysia, Amerika, dll.
Tentang penyelenggaraan
TK:
Jangan suka
memelesetkan lagu kepada anak didik yang membuat anak didik tidak santun.
Jangan larut dengan
aturan yayasan atau orangtua yang tidak mengenal psikologis anak, sehingga
jangan mengajari anak hafal angka 10 dan
seterusnya, karena dianggap memperkosa hak anak, dan ini dianggap
sebagai guru yang tidak berkompeten. Sangat tidak boleh sebuah lembaga
pendidikan TK yang mempromosikan keunggulan TK-nya terhadap calistung, karena
itu sama saja membodohi masyarakat.
Pendidikan formal itu
terstruktur dan berjenjang.
Apakah TK itu
berjenjang? Tidak! Terstrukttur mungkin, karena itu merupakan suatu keharusan.
Makanya ada kesatuannya.
Dalam UU No. 20 tahun
2003 tentang pendidikan nasional yang berfungsi: mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi warga Negara yang :
-
demokratis serta bertanggung jawab
-
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
-
berakhlak mulia
-
sehat
-
berilmu
-
cakap
-
kreatif
-
mandiri
Lingkungan
itu meningkatkan potensi/kemampuan, namun membatasi.
Ada kisah tentang
keteladanan orangtua: Sebuah keluarga yang memiliki seorang anak usia dini,
yang di dalamnya dihuni seorang kakek manula yang sudah pikun dan sering
membuat masalah, seperti menumpahkan air. Karena orangtua anak tersebut merasa
kesal dengan sang kakek, akhirnya mengisolir bapaknya yang sudah pikun tersebut
dengan membuatkan meja kayu khusus untuk makan kakek dan diletakkan di pojok
ruangan. Melihat meja kayu milik sang kakek, sang anak mencoba membuat meja
kayu dari ranting-ranting yang dirakit. Sang ayah bertanya, “Untuk apa meja
kayu itu?” Sang anak pun menjawab, “Ini untuk Bapak kalau nanti Bapak sudah tua
dan sering menumpahkan air dan makanan di meja makan….” (^_^)
Pendidik disebut tong
sampah, tapi yang isinya baik-baik, yang menampung bermacam-macam masalah di
sekolah.
Masalah kesehatan,
orangtua juga harus disadarkan dengan iklan kesehatan yang tidak logis. Contoh:
apel itu bagus, tapi jika dipromosikan secara berlebihan dan tidak rasional,
akan menjadi tidak bagus lagi.
Seperti promosi tentang
manfaat obat sarang semut yang dapat menyembuhkan beberapa penyakit. Atau seperti
buah naga yang dipromosikan berlebihan, mampu menyembuhkan banyak penyakit.
Atau gelang ajaib, dan buah merah dari Papua.
Pemberian obat dengan
dosis tinggi itu tidak baik, meski mungkin langsung sembuh.
Tentang HIV, virus yang
menyebabkan turunnya imunitas, tidak bias dibunuh. Bentuk mutasi virus itu
sangat cepat. Penyakit yang disebabkan oleh virus jangan menggunakan obat
secara berlebihan. Mengkonsumsi jamu jangan berlebihan. Gelang keseimbangan
yang dapat menyembuhkan juga merupakan bentuk penipuan. Jangan sampai keliru
dalam menyikapi iklan-iklan yang ada. Segala sesuatu jangan dikaitkan dengan
hal-hal tahayul pada anak, sebab faktor Tuhan yang berkehendak adalah yang
terpenting. Kesurupan sebenarnya peristiwa/tekanan kejiwaan, pelarian tekanan kejiwaan,
sehingga banyak dialami oleh kebanyakan remaja. Ada cerita tentang orang yang
pertama kali mendarat di atmosfir. Meski hal itu diragukan. Perlu pendidikan
ke-orangtuaan. Tunjukkan secara proporsional pada anak.
Pendekatan system input
dalam pembinaan TK: sistem input dan output. Inputnya: anak merupakan bagian
dari problem masyarakat. Beberapa anak yang lingkungannya tidak baik, itu juga
problem masyarakat yang masuk ke dalam sebuah lembaga. Bahkan beberapa lembaga
membawa beberapa problem. Secara individual bias dikembangkan secara kognitif.
Ajarkan afektif/perilaku yang baik pada anak dalam bentuk kelompok. Yang
namanya sopan santun bisa dikatakan mutlak, tapi perilaku tertentu bisa
bergeser. Dulu kalau menyanyi diajarkan menghadap pada penonton. Tapi kini
banyak penyanyi yang membelakangi penonton dengan alasan kreasi, padahal itu
tidak pantas/saru. Ini bernuansa
keprihatinan. Seperti kasus Rhoma Irama yang mengkritisi Inul, dan beliau
dihantam publik dengan dianggap menyaingi, sehingga tidak mau kalah. Dibalik
kebebasan berekspresi, tata nilai yang begitu bebas mungkin dapat menimbulkan
hal-hal aneh. Mungkin 100 tahun yang lalu, hormat kepada orangtua hingga
menunduk-nunduk, mungkin generasi sekarang berubah, dan mungkin 50 tahun ke
depan bias berubah tata cara hormat kepada orangtua.
Tugas kita adalah
mencegah pergeseran itu secara revolutif, karena jika terlalu cepat orangtua
bisa tersinggung. Berikan perubahan secara evolutif, sehingga bisa diterima
masyarakat. Sebab, kadang ada beberapa orang yang merasa sopan tapi tidak bagi
orang lain.
Didik anak untuk bisa
bekerja sama. Pengecualian bagi anak yang autis. Terapi perilaku adalah solusi untuk anak autis. Autis tidak bisa
disembuhkan, tapi perilakunya bisa dirubah.
Jalur pendidikan formal
adalah terstruktur dan berjenjang, terdiri atas:
-
Pendidikan Dasar
-
Pendidikan Menengah
-
Pendidikan Tinggi
Pendidikan non formal
adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal, yang dapat dilaksanakan
secara terstruktur dan berjenjang.
Guru TK itu berkarakter,
seperti kisah seorang guru TK yang hidup terpisah dengan suami, yang menyewakan
kamarnya untuk biaya hidup.
TK adalah bentuk salah
satu bentuk satuan AUD pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan
program pendidikan bagi anak berusia 4-6 tahun.
Budaya lokal perlu
dilestarikan, tapi disampaikan kepada anak secara rasional, tidak memunculkan
hal-hal tahayul, sseperti pohon rindang yang ditungggui jin hingga harus diberi
sesajen.
PAUD bertujuan:
membangun landasan bagi berkembangnya peserta didik agar…..(lihat pada tabel)
Tanamkan mindset yang
benar pada anak didik, seperti: keberhasilan anak bukan hanya dipengaruhi IQ
saja yang hanya 20%, tapi dipengaruhi juga oleh kecerdasan lainnya.
Atau seperti ketika
guru TK memperkenalkan angka 4 pada anak didik, si anak menunjukkan 5 jari,
katakan itu salah.
Upacara di TK tetap
harus dilaksanakan, meski tidak harus baris rapi, karena anak TK tidak mungkin
bisa berbaris rapi atau sesuai dengan aturan yang ada.
Ajarkan anak untuk
mematuhi peraturan yang berlaku.
1 Juli adalah hari susu
nasional, sedangkan hari Rabu minggu terakhir bulan September adalah hari minum
susu anak sekolah. Semua itu harus diperingati!
TPA (Tempat Penitipan
Anak)/KB (Kelompok Bermain) boleh menerima anak usia TK (4-6 tahun), jika di sekitarnya
tidak ada lembaga TK, atau sebaliknya, TK boleh menerima anak usia KB jika di
sekitarnya tidak ada KB.
PAUD terpadu boleh
melayani anak usia 0-6 tahun.
Untuk saling
mengingatkan, jika ada 2 KB berdekatan, harap disatukan.
6-7 tahun à
SD
0-4 à
SPS (Satuan Pendidikan Sejenis)/TPA/KB
4-6 tahun à
TK
D.
Pendidikan
Budaya Karakter Bangsa
“Sumpah
TK! Gembira!!” à sosialisasikan!
Antara guru dengan
murid harus seperti teman. Yang namanya guru TK harus memiliki kompetensi
sosial yang tinggi. Guru dengan anak harus bersikap seperti bocah/anak kecil.
Guru TK itu harus menyenangkan. Tidak peduli ada uang atau tidak, kerjanya
tetap nyanyi dan senyum terus di sekolah.
*Lagu untuk yang datang
terlambat*
Sopo
kae e e…
Sopo
kae…..
Sopo
kae e e ngawe-ngawe
Soko
adoh ngguya-ngguyu karo aku
Tak
cedaki jebul Ibu Guruku
Seneng
banget roso atiku
Seneng
banget aku ketemu
Seneng
banget roso atiku
Ibu
Guru sing ndidik aku
Sopo kae e e….
Sopo kae …..
Sopo kae e e ngawe-ngawe
Soko adoh ngguya-ngguyu karo aku
Tak cedaki jebul Bapak Guruku
Seneng banget roso atiku
Seneng banget aku ketemu
Seneng banget roso atiku
Bapak Guru sing ndidik aku
Sopo kae e e….
Sopo kae …..
Sopo kae e e ngawe-ngawe
Soko adoh ngguya-ngguyu karo aku
Tak cedaki jebule kanca-kancaku
Seneng banget roso atiku
Seneng banget aku ketemu
Seneng banget roso atiku
Kanca-kancaku tresno aku
Mengapa pendidikan karakter bangsa perlu ditanamkan pada
anak didik? Ini dilatarbelakangi banyaknya koruptor di negeri ini. Guru TK pun
sering korupsi waktu dengan alasan: ada rapat mendadak, repot di rumah, dll.
Jika guru menuntun murid-murid jalan dan tidak ada guru
pendamping, jalan mundur sambil mengawasi anak.
Saat salaman dengan anak, tatap mata anak, kemudian sentuh
kepala anak.
Jangan menyerahkan anak pada penjemput hingga guru
berhadapan langsung dengan penjemput. Itu guru yang dipercaya masyarakat.
Negara kita baru diuji dengan orang-orang yang tidak
bertanggung jawab yang korupsi, dari kalangan bawah hingga atas.
Calistung yang terlalu tinggi jangan diberikan kepada anak
didik.
Tugas kita hanyalah mengenalkan huruf dan angka melalui
permainan, karena usia TK adalah usia bermain. Jika melalui permainan, anak
akan merasa senang, tidak terasa bahwa ia sedang belajar. Orantua yang tidak
paham pendidikan usia dini adalah yang marah jika anaknya tidak mau belajar.
Yang perlu ditekankan pada anak adalah cara belajar bersosialisasi, belajar
berbahasa, dan belajar berdisiplin.
Tepuk disiplin! Plok Plok Plok!
Bangun pagi….. Plok Plok Plok!
Tepat waktu! Plok Plok Plok!
Mandi pagi….Plok Plok Plok!
Tepat waktu! Plok Plok Plok!
Ke sekolah…. Plok Plok Plok!
Tepat waktu! Plok Plok Plok!
Makan….juga tepat waktu! Plok Plok
Plok!
Anak disiplin! Plok Plok Plok!
Tepat waktu! Ok?! (sambil mengangkat jempol/ibu jari
ke atas)
Kognitif, afektif, dan psikomotorik merupakan 3 aspek yang
dikembangkan melalui 5 ruang lingkup perkembangan.
Supaya anak memiliki 7000 perbendaharaan kata, maka cara
pembelajaran di TK harus tematik. Kalau tanpa tema, guru akan bingung saat mau
melakukan kegiatan. Dan agar pembelajaran di TK bermakna, pegang tingkat
standar perkembangan-perkembangan itu.
Anak-anak di TK perlu motivasi, perlu fasilitas, perlu
dirangsang, perlu dibimbing, perlu dikembangkan.
Model-model pembelajaran di TK bermacam-macam, bisa
dipilih: model kelompok, model area, model sentra/BCCT, model sudut, terserah,
yang penting sesuai dengan perkembangan anak.
Jangan mengorupsi usia anak dengan membebani yang
berat-berat yang belum waktunya. Bukan kewajiban guru TK untuk membuat anak TK
menjadi anak dewasa kecil, sebab anak bisa stress. Jangan dijejali macam-macam,
seperti: jarimatika, computer, bahasa Inggris, dll, sebab saat besarnya nanti
lebih suka main-main, karena waktu mainnya telah disita orangtuanya. Wali murid
beri pengertian!!
Saat rapat wali murid, copy-kan kurikulum TK pada wali
murid, agar mereka tidak menuntut yang bukan hak anak. Tidak memaksa anak untuk
bisa calistung. Jika kecilnya hanya belajar terus tanpa diberi kesempatan untuk
bermain, maka besarnya nanti kerjanya main terus. Anak tidak bakalan buta
huruf, hanya masalah waktu saja.
Model pembelajaran jangan klasikal terus, tapi harus ada
irama perkembangan. Bisa individu, bisa kelompok, bisa juga klasikal.
Menanamkan pembiasaan yang baik pada anak. Jika sudah
tebiasa disiplin, memiliki rasa sayang kepada orang lain, tidak akan menjadi
orang yang bermasalah, yang memiliki perilaku menyimpang maupun kekerasan.
Sangat bagus juga jika wali murid dikarakteri. Kasus perilaku perkosaan di
angkot menjadi fenomena yang meresahkan.
Sebetulnya kesadaran kita dan seluruh masyarakatlah yang
paling penting. Tawuran yang marak terjadi perlu diperhatikan. Proses hukum
yang kuat perlu ditegakkan jika ingin tenteram negeri ini. Harus ada alat,
sarana dan prasarana. Tanpa biaya sekolah tidak akan jalan. Jangan sampai anak
didik tidak hafal lagu Indonesia Raya, sementara lagu Barat sangat hafal.
Menyanyi lagu-lagu kebangsaan, lagu-lagu wajib, nyetel kaset lagu-lagu nasional
di kelas. Lengkapi kaset dan tape di kelas untuk nyetel lagu-lagu itu dan
pasang foto-foto garuda dan para pahlawan di kelas. Mencintai tanah air
bentuknya apa? Kan ada muatan local, pengembangan diri di daerahnya, anak-anak
harus tahu kelebihan dari daerahnya sendiri. Seperti anak Brebes belum tahu
rasanya telor asin, belum tahu cara bikin telur asin, berarti belum pantas jadi
anak Brebes. Mestinya dikenalkan!
Wingko babat di
Semarang juga harus diketahui oleh anak Semarang.
Pendidikan akan berhasil jika mengunakan bahasa induk (kata
pakar pendidikan). Jangan bangga dengan bahasa Inggris jika bahasa daerah saja
tidak bisa. Sangat ironis, ketika mendengar ada sebuah kampung yang hharus
menggunakan bahasa Inggris., dan ini kebangetan.
Gunakan bahasa yang sopan.
Dalam TK wisuda harus dihilangkan!
RKH hanya merupakan penyusunan dan format saja, isinya
pasti beda, karena ada juknisnya. Tema pendidikan TK untuk anak dari yang dekat
ke yang jauh. Misal: Apa gunanya pintu? Lalu, apa gunanya jendela? Dan
lain-lain.
4 kompetensi yang garus dikuasai guru dan bisa
melaksanakannya.
-
Paedagogik
-
Professional
-
Sosial
-
Kepribadian
Selain itu, guru harus menguasai materi ke-TK-an, bisa
menenangkan anak, tidak suka membantah, dll, karena kurikulum jantungnya
pendidikan. Sebaik apapun jika tidak berkarakter, tidak punya sopan-santun,
tidak ada rasa kebersamaan, tidak ada kepedulian, dan hanya mengejar nilai,
tidak pernah dipraktekkan, maka semua itu tidak ada artinya.
Anak juga perlu diajarkan wira usaha/interpreuneur, seperti
melatih tanggung jawab dan disiplin. Sejak dini harus ditanamkan. Sebab
pendidikan nasional salah satunya berfungsi untuk membentuk watak bangsa.
Pengertian PBKB (Pendidikan Budaya Karakter Bangsa):
Budaya itu hasil dari pikiran dan nilai masyarakat. Jadi
budaya Jawa Tengah dan Jawa Timur juga berbeda.
Karakter: watak kepribadian Bangsa. Susah dirubah, tapi
bisa dirubah sedikit demi sedikit. 18 nilai akan selalu berulang dan
berkelanjutan terus hingga mahasiswa. Tanamkan! Dan tidak mesti 18 nilai
tersebut. 15 juga boleh.
Fungsi PBKB:
-
Pengembangan:
pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi berperilaku baik yang
mencerminkan budaya dan karakter bangsa.
-
Perbaikan:
memperbaiki pendidikan nasional lebih berfokus pada pengembangan potensi
peserta didik yang lebih bermanfaat.
-
Penyaring:
untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain. Mendidik anak
dengan membiasakan anak seperti menyampaikan sesuatu dengan tangan kanan. Ini
mengajarkan sopan-santun pada anak didik. Seperti: pada saat minum, minum air
dengan menggunakan gelas.
Tujuan PBKB: (Lihat pada makalah)
Dibiasakan anak bertanggung jawab, seperti merapikan
bahan-bahan kegiatan.
Tepuk tanggung jawab! Plok plok
plok!
Habis main! Plok plok plok!
Dirapikan! Plok plok plok!
Habis makan! Plok plok plok!
Dibersihkan! Plok plok plok!
Yes! Yes! Ok!
Anak diajarkan mandiri dan kreatif. Children Learning!
Maksudnya: muridnya yang bekerja, bukan gurunya. Bercakap-cakap berbeda dengan
bercerita.
Anak harus berwawasan kebangsaan, karenanya: anak
dibiasakan nyetel lagu-lagu wajib dari Senin – Sabtu. Sesekali sisipi lagu
dolanan, seperti lagu “Yo prokonco”
Yo prokonco dolanan ing njobo
Padang wulan wulane koyo lino
Rembulane ne sing awe-awe
Ngelingake ojo podo turu sore
Aku melu aku melu dolanan
Ayo konco-konco ojo podo tinggal
Oyak-oyakan sopo sing menang
Menang kalah ojo podo jejutakan
Kenalkan anak tentang anggota keluarga, seperti: simbah, paman, budhe, dll.
Ajarkan kejujuran pada peserta didik. Bikin kotak kejujuran
di kelas, untuk meletakkan barang yang ditemukan.
Anak dianjurkan bawa uang hanya untuk ditabung, bukan untuk
beli jajan.
Landasan nilai-nilai PBKB:
-
Agama
-
Pancasila
-
Budaya
-
Tujuan
pendidikan nasional
Karena kita Negara beragama, maka
pendidikan agama menjadi prioritas utama. Harus mencerminkan kepribadian
bangsa. Yang disayangkan, media lebih banyak menyajikan keburukan-keburukan
bangsa, bukan prestasi bangsa, maka kini lebih banyak kasus criminal yang marak
terjadi.
Walaupun anak tidak tahu artinya,
anak akan belajar menghafal urutan kata, seperti hafal pancasila. Etika
sopan-santun merupakan budaya. Di Jawa Tengah yang mulai dilupakan adalah
tayangan wayang.
Tujuan pendidikan nasional adalah
membentuk manusia seutuhnya, dan ini jelas! Nilai-nilai yang ada di dalam PBKB:
1.
Religius 10.
Semangat Kebangsaan
2.
Jujur 11.
Cinta Tanah Air
3.
Toleransi 12.
Menghargai Prestasi
4.
Disiplin 13.
Bersahabat/Komunikasi
5.
Kerja
Keras 14.
Cinta Damai
6.
Kreatif 15.
Gemar Membaca
7.
Mandiri 16.
Peduli Lingkungan
8.
Demokrasi 17.
Peduli Sosial
9.
Rasa
Ingin Tahu 18.
Tanggung Jawwab
Pilih
di antara nilai-nilai tersebut, lalu masukkan ke dalam Dokumen 2, tidak harus
18. Jangan lupa memasang bendera merah putih tiap pagi. Ajarkan disiplin,
seperti buang sampah jangan sembarangan, meletakkan kursi di tempat semula
setelah makan. Jika murid masih suka terlambat, berarti guru belum mampu
menanamkan karakter bangsa tent
ang
kedisiplinan.
Prinsip
dan pendekatan dalam pengembangan PBKB:
1.
Berkelanjutan:
proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa merupakan sebuah
proses panjang, dimulai dari awal hingga selesai dari suatu satuan pendidikan.
2.
Melalui
semua mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Proses pengembangan
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui setiap kegiatan.
3.
Nilai-nilai
diajarkan tapi dikembangkan
Konsekuensinya
nilai PBKB tidak ditanyakan dalam ulangan ataupun ujian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda