Tips Menjaga Semangat : Jujur dalam Tekad
Orang sukses tidak lepas dari kejujuran karena kejujuran memang akan membawa kepada kebajikan. Jujur adalah sebuah nilai yang memiliki banyak varian. Salah satunya adalah jujur dalam tekad. Jujur dalam tekad berarti tidak plinplan, goyah, atau berubah-ubah dalam menentukan target dan tujuan. Kecuali berubahnya tujuan itu karena beralih dari yang salah menuju yang benar atau yang secara akal akan mendatangkan kebaikan yang lebih besar. Jika tidak maka ia akan tetap berada dalam pendiriannya walau apapun yang terjadi, walau apapun yang dikatakan orang tentang dirinya. Jika tekad ini lemah maka kesuksesan sulit didapat. Yang kemungkinan diperoleh adalah sebaliknya, kegagalan. Ya, kelemahan tekad menjadi faktor dominan pendukung kegagalan.
Betapa sering kita beralih haluan sebelum mencapai target yang hendak kita capai. Bukan karena melihat target lain yang lebih strategis melainkan karena lemahnya tekad dan kemauan. Coba kita ingat, berapa kali kita bertekad untuk lebih disiplin waktu, berapa kali kita pernah menyesal karena menghamburkan waktu untuk aktivitas yang tidak bermanfaat. Berapa kali kita mencoba beragam metode belajar bahasa asing. Andai saja kita jujur dalam tekad tadi insya Allah akan ada jalan keluar.
Seperti dalam pepatah :
“Jika tekad itu tulus, niscaya jalan keluar akan mulus” Kita juga sering mendengar orang yang meiliki kebiasaan buruk, sangat sulit untuk meninggalkan kebiasaannya. Ingin berhenti merokok, mulut kecut. Lebih tahan tidak makan dari pada tidak merokok. Ingin berhenti mabuk tetapi tidak mau meninggalkan kawan-kawan mabuknya. Juga kebiasaan buruk lain yang susah ditinggalkan. Faktor paling dominan yang mampu mengubah kebiasaan ini adalah tekad yang tulus.
Ketika seseorang mantap untuk mengubahnya, tegas terhadap apa yang menjadi keputusannya, dan tegas pula untuk mengatakan “tidak” kepada apa yang mengurangi tekadnya, menjadi lebih mudah baginya untuk mengubah kebiasaannya. Toh banyak tips bagaimana agar berhenti merokok, untuk meninggalkan kawan yang buruk, dll. Tetapi jika kemauan lemah maka tips dan trik apapun menjadi tiada guna. Menjaganya agar kokoh dalam dada Tips berikut ini dapat dilakukan agar tekad tetap kokoh bersemayam dalam dada :
1.Hendaknya fokus kepada tujuan. Tidak gampang terpengaruh dengan hal-hal yang justeru akan merusak ataupun membuyarkan cita-citanya. Ini bisa ditempuh dengan bergaul dengan orang-orang yang memiliki cita-cita yang sama.
2.Tekad harus diiringi dengan perbuatan nyata. Tidak berguna sebuah keputusan apabila tidak dilaksanakan. Dan keputusan / tekda itu sendiri tidaklah lebih penting dari pada kesegeraan untuk melaksanakannya. Jika kita selalu menunda untuk melaksanakan keputusan, maka keputusan yang telah kita ambil tidak akan membawa perubahan apapun. Tidak ada bedanya kita sudah mengambil keputusan atau belum.
3.Senantiasa mengingat pahala atau akibat baik dari keputusannya. Ini adalah mimpi yang harus selalu kita bawa meskipun kita sedang terjaga.
http://singgasanaku.wordpress.com/2009/04/22/tips-menjaga-semangat-jujur-dalam-tekad/
Tips Menjaga Semangat Ngeblog
Apakah anda pernah merasakan semangat ngeblog anda berkurang ato bahkan hilang? Tentu saja hal ini sangat merugikan kalo anda adalah blogger yang mencari uang tambahan dari ngeblog, atau bahkan menggantungkan penghasilan anda dari hasil ngeblog.
Memang semangat ngeblog itu seperti harga sembako yang tidak tentu naik turunnya. Kadang semangat itu begitu kuat, sehingga kita melupakan segala hal saat berada di depan komputer untuk ngeblog, tetapi kadang juga semangat itu hilang entah ke mana sehingga membuat hati kita tidak berminat sama sekali untuk berada di depan komputer, bahkan untuk ngeblog.
Ada beberapa alasan yang dapat membuat semangat kita hilang untuk ngeblog, antara lain :
1. Suasana hati yang memang sedang tidak enak atau sedang punya banyak masalah.
2. Koneksi internet yang lemot dan menjengkelkan.
3. Mengikuti kontes SEO tetapi posisinya tak kunjung membaik juga.
4. Terkena penalty dari google atau pagerank turun.
5. Tidak mempunyai ide atau gagasan untuk dituangkan ke dalam postingan, dan lain sebagainya
Beberapa hal di atas banyak dijadikan blogger sebagai alasan kenapa semangat ngeblognya menurun. Sangat berbahaya kalau semangat yang dulu pernah ada saat awal-awal ngeblog jadi hilang, apalagi kalau kita memanfaatkan blog sebagai sumber penghasilan seperti yang saya ceritakan di atas. Tak pelak lagi, dapur bisa tidak mengepul karena semangat ngeblog yang hilang tersebut.
Memang tidak dipungkiri, ngeblog sangat menyita waktu dan pikiran kita untuk tetap berkarya agar blog yang dikelola tetap hidup. Oleh karena itu, kita harus pintar membagi waktu dan pikiran agar semangat ngeblog kita tetap terjaga. Beberapa hal yang dapat dilakukan agar semangat itu tetap ada antara lain :
1. Meluangkan waktu untuk beristirahat yang cukup agar kesehatan dan pikiran kembali segar saat kembali ngeblog
2. Kalau bosan dengan theme yang ada ada, ganti theme blog agar bosan itu segera hilang dan semangat ngeblog kembali lagi
3. Bisa juga membuat blog baru untuk menampung artikel atau postingan yang sekiranya tidak masuk dalam blog yang sudah ada
4. Kalo pikiran terasa penuh dan tidak ada ide untuk menulis, cobalah untuk blogwalking agar mendapat ide dan gagasan untuk membuat sebuah artikel
Itulah beberapa tips yang dapat digunakan untuk menjaga semangat ngeblog tetap terjaga.
http://penyo.web.id/tips-menjaga-semangat-ngeblog
*
Menjaga Semangat Dakwah
Setiap muslim adalah wajib untuk bisa ber-amarma'ruf nahi munkar.
Pertanyaannya : Bagaimana caranya menjaga semangat dakwah itu?
Da’wah atau menyeru kepada Allah swt merupakan sebuah kewajiban berdasarkan firman Allah swt :
ادْعُ إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS. An Nahl : 125)
قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ
Artinya : “Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata,” (QS. Yusuf : 108)
Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al Imran : 104)
Seorang da’i didalam melaksanakan kewajiban ini dituntut memiliki pengetahuan tentang keagamaan yang baik agar da’wahnya tidak jatuh kedalam kesalahan. Sebagaimana diketahui bahwa amal mengikuti ilmu dan ketika suatu amal tidak dibangun diatas landasan ilmu maka kerusakan yang ditimbulkannya akan lebih besar dari manfaat yang dihasilkannya.
Untuk itu seorang da’i diharuskan memahami pokok-pokok aqidah dan keislamannya lalu tsaqofah fikriyah sebagai bekal didalam da’wahnya.
Syeikh Mustafa Masyhur menyebutkan bahwa ada tiga tsaqofah fikriyah yang harus dimiliki seorang da’i :
1. Memahami islam secara betul dan menyeluruh yang memungkinkan dia dapat melaksanakan islam dengan pelaksanakan yang benar terhadap dirinya, dan dengan itu pula dia dapat menyampaikan islam dengan baik kepada orang lain. Dia mampu melaksanakan islam dan menyampaikan secara total, murni dan orisinil.
2. Para da’i mesti mengetahui kondisi dan situasi dunia islam dahulu dan sekarang, mengenal musuh-musuh islam dan mengetahui cara dan tindak-tanduknya. Dia juga harus mengetahui peristiwa-peristiwa aktual yang mempengaruhi kondisi kaum muslimin dari dekat atau jauh. Mengetahui siapakah golongan yang bekerja di bidang da’wah islam, kecenderungan dan cara-cara mereka, bagamana bentuk kerja sama yang perlu dibuat bersama-sama dengan mereka, dan persoalan-persoalan lain yang patut diketahui oleh orang-orang yang aktif dalam gerakan islam.
3. Para da’i harus menyampaikan untuk memantapkan spesialisasi ilmu yang berkaitan dengan urusan hidup manusia seperti : ilmu kedokteran, teknik, pertanian, ekonomi, perusahaan dan lain-lainnya. Oleh akrena itu bagi seorang kader aqdah ia harus berusaha memperbaiki dan meningkatkan spesialisasi ilmu yang dimilikinya secara professional agar dia mendapat tempat dalam masyarakat dan dapat mengisi tempat-tempat kosong pada saat kita membangun dan menegakkan daulah islamiyah. Patut di sini disebutkan bahwa sebagian besar ilmu pengetahuan modern sekarang ini telah dipelopori oleh para cendekiawan muslim zaman dahulu. Karena agama islam mendorong umatnya untuk mencari ilmu dan belajar serta dapat menghubungkan ilmunya dengan al Kholik.
Tentunya mustahil bagi seseorang mencapai tingkat kesempurnaan didalam keilmuannya dikarenakan luasnya ilmu Allah swt. Dengan begitu hendaklah setiap dai menyampaikan apa-apa yang telah diketahuinya secara baik kepada orang-orang yang belum mengetahuinya, dan inilah hakekat dari da’wah. Dan dilarang bagi setiap da’i untuk menyampaikan sesuatu yang belum diketahui ilmunya secara baik khawatir terjatuh didalam kasalahan berdasarkan keumuman hadits Rasulullah saw,”Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat.” (HR. Bukhori) Satu ayat yang betul-betul diketahinya secara baik adalah amanah yang ada di pundaknya untuk disampaikan kepada orang-orang yang belum mengetahui satu ayat tersebut.
Turun naik atau berkurangnya semangat didalam sebuah amal islami adalah sesautu yang biasa sebagaimana keimanan yang memiliki masa-masa naik dan masa-masa turun. Akan tetapi yang tidak diperbolehkan adalah ketika hilang sama-sekali semangat untuk beramal islami, sabda Rasulullah saw,”Setiap amal mempunyai masa semangat (syirroh) dan setiap masa semangat terdapat pula masa turun semangat (fatroh). Barangsiapa yang masa lemah semangatnya masih berada pada sunnahku maka ia telah mendapat petunjuk. Dan barangsiapa yang masa lemah semangatnya berada pada selainnya maka ia celaka” (HR. Ahmad)
Diantara hal-hal yang bisa digunakan didalam menjaga semangat berdakwah adalah :
1. Mengetahui secara baik akan keutamaan da’wah diantara aktivitas-aktivitas lainnya di sisi Allah swt, sebagaimana firman Allah swt :
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّن دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Artinya : “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (QS. Fushilat : 33)
Sabda Rasulullah saw,”Seandainya Allah memberikan hidayah kepada seseorang melalui dirimu maka hal itu lebih baik bagimu daripada onta merah.” (HR. Bukhori dan Muslim)
2. Menyadari bahwa Allah hanya memerintahkan kepada kita untuk menyampaikan kepada manusia dan tidak membebankan kita agar mereka semua menerima da’wah kita karena urusan hati manusia beada didalam genggaman Allah swt, sebagaimana sabda,”Sesungguhnya hati manusia berada diantara dua jemari dari jari jemari Yang Maha Pengasih dan Dia lah yang membolak-balikkannya.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Artinya : “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS. Al Qoshosh : 56)
Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan setiap amal da’awiy seseorang meskipun hanya sedikit dari manusia yang menerima dan menyambut da’wahnya.
3. Hendaklah didalam menegakkan kewajiban berda’wah ini tidak sendirian akan tetapi berada didalam suatu barisan atau jama’ah, bersama orang-orang yang berjuang menegakkan agama Allah di muka bumi ini sepanjang pagi dan petang, yang kehidupan mereka betul-betul diberikan untuk kejayaan islam dan kaum muslimin, orientasi perjuangannnya adalah kebahagian akherat bukan kenikmatan dunia yang sering kali menipu manusia. Sabda Rasulullah saw,”Tangan Allah bersama jama’ah.” (HR. at Tirmidzi)
Dengan merekalah kita bisa berbagi perasaan suka dan duka didalam lapangan da’wah yang menjadi bunga-bunganya yang kelak akan kita cium harumnya di surga Allah swt.
Wallahu A’lam
http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/menjaga-semangat-dakwah.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda