Oleh: Puput Happy
Ahad,
2 Desember 2012 pk. 09.00 WIB FLP Tegal mengadakan pertemuan rutin di rumah
kediaman Ali Irfan, ketua FLP Tegal. Setelah lama vakum sejak bulan puasa
kemarin, kini FLP Tegal kembali mengadakan pertemuan guna membahas beberapa
agenda yang hendak digarap para anggotanya.
Yang
dibahas pertama kali yaitu tentang kesibukan menulis para anggotanya selama
vakum dari pertemuan rutin FLP Tegal. Dan ternyata banyak tugas menulis yang
tengah digarap oleh mereka, seperti yang sedang dikerjakan Ali Irfan selaku
ketua FLP Tegal, dengan seabreg garapan buku, seperti membuat buku mapel Bahasa
Indonesia, buku biografi alm. Abdullah Faqih, ayahanda Bp. Fikri Faqih, serta
buku terbarunya yang sebentar lagi terbit.
Kemudian
Sutono, anggota FLP yang paling rajin hadir ini juga aktif menulis di beberapa
surat kabar dan media cetak lainnya. Anggota FLP Tegal yang satu ini
semangatnya memang luar biasa, tak pernah berhenti berkarya dalam menggoreskan
penanya. Beberapa buku antologi sudah ia miliki, dan beberapa karyanya yang
sebagian besar cerpen dan cernak, sudah banyak yang dimuat di tabloid dan surat
kabar.
Anggota
FLP Tegal yang lain seperti Futicha Turisqoh alias Puput Happy juga tengah
sibuk menggarap beberapa even lomba menulis dan menerbitkan buku-buku dengan
Puput Happy Publishingnya. Begitu juga dengan anggota FLP Tegal yang lainnya,
seperti Eri dan Triana yang sibuk menulis di Media Online, di berita99.com. Di
tengah aktivitas rutinnya setiap hari, mereka tetap menulis dan menulis. Dan
ketika aktivitas menulis mereka tersendat, selalu saja ada yang memotivasi
mereka untuk tetap menulis, sebab menulis mampu menghilangkan kejenuhan yang
menyelimuti mereka.
Agenda
selanjutnya adalah rencana pemberangkatan anggota FLP tegal yang hendak
mengikuti workshop menulis di Pemalang yang diselenggarakan oleh FLP Pemalang,
Ahad depan, 9 Desember 2012. Semua anggota FLP Tegal dianjurkan sang ketua
untuk mengikuti acara tersebut, sebab narasumber acaranya yaitu Gol A Gong,
yang populer dengan cerita “Balada Si Roy”, dan ini sangat penting, katanya.
Agenda
lain yang dibahas yaitu untuk mencoba menulis sebanyak-banyaknya di media, berusaha
untuk bisa tembus media, seperti Radar,
Suara Merdeka, Kompas, dan lain-lain. Langkah awal, kita dianjurkan oleh Ali
Irfan untuk rajin menulis di beberapa rubrik surat kabar, seperti di Tele
Kampung, yang terbit di Suara Merdeka tiap hari Senin. Atau bisa juga menjadi kontributor/admin
di Media Online. Kita bisa membuka jasa media, misalnya. Kesibukan jangan dijadikan alasan ketika kita tidak bisa menulis,
kata Ali Irfan. Sebab, selalu ada jalan untuk bisa menulis selama kita mau. ^_^
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda