By: Puput Happy
Berikut
adalah foto kenang-kenangan saudara saya saat ia bersama suaminya menunaikan
ibadah haji di tanah suci Makkah tahun ini, tahun 2012. Ia, Hj. Siti Aliyah dan
suaminya, H. Eko Murwanto Putro bersama-sama dengan anggota haji yang lainnya
pulang membawa kisah suka dan dukanya selama tinggal di Negara tempat
Rasulullah SAW dilahirkan. Subhanallah…. Kita yang mendengarnya pasti ingin
segera pergi naik haji, menunaikan rukun Islam yang kelima tersebut.
Ada
kejadian menarik selama mereka tinggal di sana, terutama saat Pak Eko sedang
berada di dalam Masjidil Haram. Ia ingin mengabadikan pemandangan dan apa saja
yang dilihatnya ke dalam kamera. Tapi di sana sangat dilarang mengambil
gambar-gambar yang ada di Masjidil Haram. Akibatnya, ia dikejar-kejar lasykar Masjid
yang mengawasi para jemaah haji yang melakukan pelanggaran. Namun Alhamdulillah,
ia bisa menghindar dari kejaran lasykar tersebut. Seandainya ketahuan, tentu ia
akan dihukum.
Kenapa
gak boleh difoto?? Mungkin itu pertanyaan yang mengganjal di benak kita jika
mendengarnya. Menurut mereka, di sana menganut aliran Wahabi, dimana aliran itu
sangat berhati-hati, sebab dikhawatirkan bayak kaum muslimin yang menjadikan
gambar-gambar atau simbol-simbol itu
sebagai hal yang harus diagung-agungkan, yang membuatnya menjadi syirik,
sebagaimana di Indonesia yang “menuhankan” keris atau benda-benda yang dianggap
keramat. Nabi milik dunia, dan harus dijaga kenabiannya, jangan sampai ada yang
menuhankan Beliau SAW, sebagaimana Nabi Isa AS yang dijadikan Tuhan oleh
ummatnya. Naudubillah mindalik.
Jadi
selama di Kota Makkah, yang disebut sebagai Kota Haram tersebut, kita dilarang
melakukan sesuatu yang sudah menjadi aturan di sana. Kita tidak boleh seenaknya
melakukan sesuatu yang bagi kita mungkin saja halal. Tapi tidak di sana. Kita
boleh melakukan hal-hal yang mubah jika kita ada di daerah halal, seperti di
Kota Ji’ronah, Tan’im, atau di Khudaibiyah.
Yang
perlu kita ketahui, di Kota Ji’ronah airnya tawar, padahal yang lain airnya
asin. Bahkan menurut berita, harga air ji’ronah perbotol bisa mencapai 3 juta
rupiah, sebab airnya berkhasiat, katanya. Tapi entahlah, berkhasiat untuk apa.
Namun uniknya, air tersebut mudah menguap. Jadi tidak akan bisa sampai ke
Indonesia saat kita membawanya. Heran kan??
Ada
lagi gunung yang disebut Jabal magnet, dimana gunung tersebut mengandung
magnet. Jadi jika ada kendaraan berhenti di sekitar Jabal Magnet, maka
kendaraan tersebut akan kesedot/ketarik oleh gunung. Aneh kan?? Subhanallah….
Menurut
Mba Al (panggilanku pada Hj. Siti Aliyah), udara di sana tidak senikmat di
Indonesia. Mungkin karena di sana daerah gurun pasir, dimana sangat jarang
pepohonan rindang yang tumbuh di sana, debu akan mudah kita serap. Jadi bagi
kita yang baru menginjakkan kakinya ke sana, harus bisa adaptasi, supaya tidak
menjadi sakit, seperti flu atau demam.
Kehidupan
warga Arab di sana sangat terjamin, sebab seperti yang sudah kita ketahui, Negara
Saudi Arabia merupakan Negara maju dan makmur, dimana sangat jarang ditemui
warga miskin seperti di Indonesia. Namun begitu, Negara kita yang merupakan Negara
tropis, alam dan udaranya lebih indah dan sehat. Jadi kita patut bersyukur
kepada Allah SWT atas limpahan karunia-Nya.
Banyak
kisah-kisah lain yang belum bisa saya ceritakan di sini. Mudah-mudahan lain
waktu saya bisa berbagi cerita dengan pembaca. Dengan harapan, dari cerita tersebut, banyak
kaum muslimin yang ingin segera berbondong-bondong menunaikan haji sebelum ajal
tiba. Amin ……. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda