27 Desember 2012

Memorial in Makkah 2012

By: Puput Happy






Berikut adalah foto kenang-kenangan saudara saya saat ia bersama suaminya menunaikan ibadah haji di tanah suci Makkah tahun ini, tahun 2012. Ia, Hj. Siti Aliyah dan suaminya, H. Eko Murwanto Putro bersama-sama dengan anggota haji yang lainnya pulang membawa kisah suka dan dukanya selama tinggal di Negara tempat Rasulullah SAW dilahirkan. Subhanallah…. Kita yang mendengarnya pasti ingin segera pergi naik haji, menunaikan rukun Islam yang kelima tersebut.
Ada kejadian menarik selama mereka tinggal di sana, terutama saat Pak Eko sedang berada di dalam Masjidil Haram. Ia ingin mengabadikan pemandangan dan apa saja yang dilihatnya ke dalam kamera. Tapi di sana sangat dilarang mengambil gambar-gambar yang ada di Masjidil Haram. Akibatnya, ia dikejar-kejar lasykar Masjid yang mengawasi para jemaah haji yang melakukan pelanggaran. Namun Alhamdulillah, ia bisa menghindar dari kejaran lasykar tersebut. Seandainya ketahuan, tentu ia akan dihukum.
Kenapa gak boleh difoto?? Mungkin itu pertanyaan yang mengganjal di benak kita jika mendengarnya. Menurut mereka, di sana menganut aliran Wahabi, dimana aliran itu sangat berhati-hati, sebab dikhawatirkan bayak kaum muslimin yang menjadikan gambar-gambar  atau simbol-simbol itu sebagai hal yang harus diagung-agungkan, yang membuatnya menjadi syirik, sebagaimana di Indonesia yang “menuhankan” keris atau benda-benda yang dianggap keramat. Nabi milik dunia, dan harus dijaga kenabiannya, jangan sampai ada yang menuhankan Beliau SAW, sebagaimana Nabi Isa AS yang dijadikan Tuhan oleh ummatnya. Naudubillah mindalik.
Jadi selama di Kota Makkah, yang disebut sebagai Kota Haram tersebut, kita dilarang melakukan sesuatu yang sudah menjadi aturan di sana. Kita tidak boleh seenaknya melakukan sesuatu yang bagi kita mungkin saja halal. Tapi tidak di sana. Kita boleh melakukan hal-hal yang mubah jika kita ada di daerah halal, seperti di Kota Ji’ronah, Tan’im, atau di Khudaibiyah.
Yang perlu kita ketahui, di Kota Ji’ronah airnya tawar, padahal yang lain airnya asin. Bahkan menurut berita, harga air ji’ronah perbotol bisa mencapai 3 juta rupiah, sebab airnya berkhasiat, katanya. Tapi entahlah, berkhasiat untuk apa. Namun uniknya, air tersebut mudah menguap. Jadi tidak akan bisa sampai ke Indonesia saat kita membawanya. Heran kan??
Ada lagi gunung yang disebut Jabal magnet, dimana gunung tersebut mengandung magnet. Jadi jika ada kendaraan berhenti di sekitar Jabal Magnet, maka kendaraan tersebut akan kesedot/ketarik oleh gunung. Aneh kan?? Subhanallah….
Menurut Mba Al (panggilanku pada Hj. Siti Aliyah), udara di sana tidak senikmat di Indonesia. Mungkin karena di sana daerah gurun pasir, dimana sangat jarang pepohonan rindang yang tumbuh di sana, debu akan mudah kita serap. Jadi bagi kita yang baru menginjakkan kakinya ke sana, harus bisa adaptasi, supaya tidak menjadi sakit, seperti flu atau demam.
Kehidupan warga Arab di sana sangat terjamin, sebab seperti yang sudah kita ketahui, Negara Saudi Arabia merupakan Negara maju dan makmur, dimana sangat jarang ditemui warga miskin seperti di Indonesia. Namun begitu, Negara kita yang merupakan Negara tropis, alam dan udaranya lebih indah dan sehat. Jadi kita patut bersyukur kepada Allah SWT atas limpahan karunia-Nya.
Banyak kisah-kisah lain yang belum bisa saya ceritakan di sini. Mudah-mudahan lain waktu saya bisa berbagi cerita dengan pembaca.  Dengan harapan, dari cerita tersebut, banyak kaum muslimin yang ingin segera berbondong-bondong menunaikan haji sebelum ajal tiba. Amin ……. ^_^

















































































































































































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda