03 September 2013

TEAM RELAWAN FIKRI – KAHAR BERAKSI DI KUDAILE



            Selasa, 3 September 2013 pukul 14.00 WIB beberapa akhwat dari Team Relawan Fikri – Kahar  berkeliling memperkenalkan cabup Fikri – Kahar kepada masyarakat Kudaile – Slawi. Mereka menyebar ke beberapa RT sambil membawa stiker Fikri – Kahar untuk dibagikan dan dipasang di rumah-rumah penduduk setelah  meminta ijin terlebih dahulu.
            Senyum sapa dari team relawan disambut baik oleh masyarakat. Sebagian besar dari masyarakat ternyata sudah banyak yang mengenal Pak Fikri, meski ada juga dari beberapa penduduk yang tidak mengenalnya, terutama  dari warga yang sudah sepuh. Namun setelah dijelaskan bahwa beliau anak dari Bu Muniroh, mereka banyak yang langsung mengenalnya.
            Yang menarik dari peristiwa penempelan stiker, ada seorang bapak-bapak yang segera menyobek gambar stiker Fikri – Kahar yang telah ditempelnya begitu team relawan beranjak dari rumahnya. Saat ditanya kenapa disobek, ia jawab: “Ngotor-ngotorin tembok Mbak ….”  Ironis sekali, padahal gambar di atas stiker Fikri – Kahar bertengger gambarnya Bp. Edi Utomo, yang tetap terpasang dengan sempurna. Sang akhwat pun cuma tersenyum melihat adegan itu. Bisa dimaklumi, sebab kata sebagian penduduk di situ gembongnya Edi Utomo.
            Ada juga yang komentar, “Kok cuma dikasih sunlight?? Uangnya mana?” Ada juga yang nyeletuk, “Jaman sekarang yang dibutuhkan kan uang …. Jadi saya gak terima stiker, maunya uang saja.” Jawaban pun beragam dari beberapa akhwat yang menanggapi pertanyaan itu. Dengan tetap keep smile, semua bisa teratasi dengan baik. Dengan tidak menggunakan politik uang, sebenarnya itu merupakan sebagai langkah pembelajaran politik yang baik.
            Pukul 16.30 WIB team relawan Fikri – Kahar selesai menjalankan tugas. Mereka berkumpul kembali ke best camp. Alhamdulillah, dengan bekerja bersama-sama akan terasa lebih ringan dalam melangkah tanpa beban. Ternyata masyarakat lebih butuh disapa, bukan hanya sekedar uang atau yang lainnya. Satu hal lagi yang perlu menjadi catatan bersama: sebenarnya  banyak orang baik di sekitar kita. Kalaupun ada yang sinis atau tidak simpati dalam penyambutan, hanya segelintir orang saja.

            Allah tidak melihat hasilnya, tapi yang dilihat adalah kerja kita, sampai sejauh mana ikhtiar dan keikhlasan kita. So, harapan masih ada …. ^_^



Salah satu warga ikut menunjukkan stiker Fikri - Kahar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda