24 Mei 2017

Memprihatinkan, Pesta Gay Kini Marak di Negeri Ini



Semakin hari kaum gay makin meresahkan. Pesta Gay yang dilakukan mereka pun kini tak hanya di rumah-rumah pada umumnya, bahkan di ruko-ruko pun mereka bebas berpesta. Ruko atau Rumah Toko yang seharusnya berfungsi sebagai tempat jual beli, kini mulai dijadikan tempat pesta oleh mereka.

Polisi sempat menggerebek sebuah ruko di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang menjadi tempat pesta gay bertajuk 'The Wild One'. Pada Minggu (21/5/2017) malam, dan sebanyak 141 pria diangkut dari ruko tersebut. AKBP Nasriadi mengatakan para tamu masuk ke event tersebut dengan membayar Rp 185 ribu. Pesta gay itu berlangsung di 3 lantai ruko. Pesta Seks sesama jenis atau yang biasa disebut GAY merupakan sebuah EVENT yg bernama The Wild One.

Polisi melakukan penggerebekan sekitar pukul 19.30 WIB, Minggu (21/5) malam. Ada 141 orang yang diamankan dari pesta itu. Sejumlah barang bukti juga disita, di antaranya kondom dan uang tip untuk tarian striptis.

Mungkin kita bertanya-tanya: Gay merupakan gangguan kejiwaan atau bukan? Ada 2 pendapat yang berbeda:

Menurut dr.Andri, SpKJ,FAPM (Psikiater, Pengajar di FK UKRIDA, Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine), LGBT itu bukan gangguan jiwa, berdasarkan PPDGJ III Homoseksual (Gay dan Lesbian) dan Biseksual TIDAK TERMASUK GANGGUAN JIWA.

Dan pendapat kedua,  menurut Republika.co.id, Danardi menyatakan, orang dengan homoseksual dan biseksual dapat dikategorikan sebagai Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK). ODMK sendiri adalah orang yang mempunyai masalah fisik, mental dan sosial, pertumbuhan, dan perkembangan, dan/atau kualitas hidup. Dengan demikian, kaum ini memiliki risiko mengalami gangguan jiwa. Penjelasan ini, kata dia, sudah tercantum jelas pada UU Nomor 18 Tahun 2014 tentang kesehatan jiwa pada pasal satu.

Selain itu, masih menurut Republika.co.id, Danardi juga mengungkapkan, ihwal Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang juga sudah tertera dalam UU dan pasal tersebut. ODGJ adaah orang yang mengalami gangguan pikiran, perilaku, dan perasaaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala. Atau, lanjutnya, perubahan perilaku yang bermakna dan dapat menimbulkan penderitaan serta hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia.

“Menurut (PPDGJ)-III, transeksualisme masuk ke dalam gangguan jenis kelamin,” terang Danardi. Dengan kata lain, transeksualisme masuk ke dalam kategori ODGJ.

Terlepas dari 2 pendapat yang berbeda tersebut, yang jelas perilaku tersebut sangat tak lazim di negeri ini. Selain merusak tatanan keluarga, juga membahayakan bagi kesehatan, di antaranya bisa mengakibatkan:
1. Kanker anal (dubur)
Kemungkinan besarnya pelaku gay terkena kanker karena virus HPV (Human Papillomavirus). Dimana kemunculannya tersebut ditularkan dengan melakukan hubungan seksual seperti itu, yang akhitnya menjadi penyebab tubuh terkena kanker anal.
2. Kanker mulut
Dari informasi di situs Dallasvoice.com, dilakukan sebuah studi di New England Journal of Medicine, dan hasil penelitian yang dilakukan tersebut menemukan kesimpulan bahwa rokok bukanlah satu-satunya yang menjadi penyebab kanker mulut. Bahkan pihak yang berisiko paling tinggi terkena kanker mulut yaitu mereka yang melakukan oral seks dengan enam atau lebih dari partner seks yang berbeda-beda.
3. Meningitis (Radang selaput otak)
Sebuah penggalan tulisan di DetikHealth yang cukup menarik yaitu "New York Diserang Wabah Radang Otak karena Hubungan Seks Sembarangan".
4. Kanker pada lesbian
Sebuah penelitian yang dilakukan di Cancer Support Community, memperoleh hasil penelitian bahwa para lesbian mempunyai kualitas kesehatan yang lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang heteroseksual. Itu termasuk ketika berjuang melawan penyakit kanker yang dideritanya. Wanita lesbian punya masalah dari kemampuan ketahanan tubuh yang lemah untuk menghadapi kanker.
5. HIV/AIDS
Virus HIV ini umumnya oleh orang-orang dikaitkan dengan masalah hubungan seksual bebas, termasuk sering berganti pasangan. Dan kaum gay ini punya resiko tinggi mendapatkan penyakit AIDS, yang penyakit virus ini membuat tubuh kehilangan kemampuan dalam mepertahankan dirinya.
6. Dampak sosial
Pada sebuah studi yang dilakukan, didapatkan data-data bahwa seorang gay punya pasangan antara 20-106 orang per tahunnya. Adapun pasangan zina (pasangan hetroseksual tetapi di luar pernikahan) tidak lebih dari 8 orang seumur hidupnya. Ditemukan bahwa sekitar 43% kaum gay tersebut selama hidupnya melakukan homo seksual dengan 500 orang bahkan lebih. Bahkan, diantaranya itu ada sekitar 28% yang melakukannya dengan lebih dari 1000 orang. Sekitar 79% dari mereka mengatakan bahwa pasangan sejenisnya itu merupakan orang yang tidak dikenalinya sama sekali. Tentunya fenomena gay ini menjadi sebuah hal yang mengerikan akibatnya bagi dampak kehidupan sosial.
7. Dampak Pendidikan
Untuk dampak pendidikan juga tidak kalah memprihatinkannya, dimana siswa atau siswi yang menganggap dirinya sebagai sebagai penyuka sesama jenis, menghadapi permasalahan putus sekolah 5 kali lebih besar dibandingkan dengan siswa normal. Hal ini terdapat terjadi karena mereka tidak nyaman di sekolah.
8. Dampak Keamanan
Kaum homo seksual memberikan peran sebesar 33% pelecehan seksual pada anak-anak di Negara Amerika Serikat, dimana yang cukup mencengangkan bahwa populasi kaum homo ini sebenarnya hanya 2% dari keseluruhan penduduk Amerika. Yang hal itu berarti bahwa 1 dari 20 kasus homo seksual bentuknya adalah pelecehan seksual pada anak-anak. Adapun 1 dari 490 kasus perzinaan bentuknya adalah pelecehan seksual pada anak-anak (Psychological Report, 1986, 58 pp. 327-337).
9. Dampak lainnya
Pelaku LGBT akan sangat rentan terkena virus, seperti HIV, sifilis, hepatitis, dan infeksi Chlamydia. Bahaya LGBT lainnya bagi kesehatan yaitu resiko terjadinya luka dan pembengkakan pada sistem pembuangan.

Ironis, jika negara yang sudah dikenal beradab kini dipenuhi oleh orang-orang tak beradab sebagaimana kaum gay.


Artikel dikutip dari: https://news.detik.com/
                                   http://www.kompasiana.com/psikosomatik_andri
                                   http://tips47.blogspot.com/2016/03/









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda