10 September 2025

Dia Datang



Pagi itu, suasana terasa begitu hangat dan penuh harap. Diiringi keluarga dan kerabat terdekat, suamiku datang dengan senyum tenang namun jelas terlihat raut haru di wajahnya. Dengan mengenakan setelan jas rapi dan peci hitam di kepala, ia melangkah mantap menuju rumah tempat akad nikah akan dilangsungkan.

Orang-orang yang hadir menyambut kedatangannya dengan senyum dan doa, seolah memberi restu pada langkah yang begitu sakral. Di sisi kanan dan kirinya, para sesepuh dan sahabat mendampingi, memastikan setiap detik berjalan penuh makna.

Langkah demi langkah yang ia ayunkan terasa seperti lembaran baru yang terbuka dalam hidup kami. Saat itu aku tahu, sebentar lagi akan terucap kalimat ijab qabul yang sederhana namun begitu kuat, mengikat dua hati dalam satu ikatan suci.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda