23 September 2025

Putih yang Diam-diam Memikat


 

 Puisi:


Di sudut senyap ruang kelabu, 

terduduk anggun bulu membeku. 

Putihnya bukan sekadar warna, 

tapi bisikan lembut dari nirwana.


Matanya—emas yang tak terbakar, 

menatap dunia tanpa gentar. 

Wajah datar, tapi penuh makna, 

seakan tahu rahasia semesta.


Langkahnya pelan, 

nyaris tak terdengar, 

namun setiap gerak menggetarkan sadar. 


Ia bukan hanya seekor kucing, 

ia puisi yang hidup, 

tak perlu bait panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda