29 Oktober 2025

Cinta Seindah Paruh Pelangi



 🌈 Cinta Seindah Paruh Pelangi 🌈

Di ujung ranting yang basah oleh embun,
seekor burung berdiri gagah,
paruhnya seindah pelangi yang meniti hujan sore,
menyimpan rahasia warna—seperti hatiku yang kau sentuh perlahan.

Aku memandangnya, lalu ingat padamu;
betapa cinta bisa lahir dari keindahan yang tenang,
dari tatapan sederhana yang tak bersuara,
namun mampu mengguncang segala rasa dalam dada.

Warna hijau di paruhnya—seperti tenang matamu,
yang meneduhkan badai dalam pikiranku.
Kuningnya—hangat seperti senyum yang menunggu di antara jarak,
dan merahnya—membara seperti rindu yang tak pernah padam.

Burung itu, berdiri di ranting lumut,
tak gentar oleh waktu, tak takut oleh angin.
Seperti aku—yang tetap menunggu,
di antara musim yang terus berganti,
percaya suatu hari engkau datang, membawa cahaya seperti pagi.

Oh, cinta…
andai kau tahu, setiap warna di dunia ini
menyimpan kisah kita yang tersembunyi:
di hijau—ada kesetiaan,
di biru—ada kerinduan,
di jingga—ada kenangan yang tak mau pergi,
dan di merah—ada aku, mencintaimu tanpa henti.

Kita mungkin tak seindah pelangi yang bersinar sesudah hujan,
namun kita adalah warna-warna yang tak hilang dalam ingatan.
Bersamamu, aku belajar bahwa cinta tak perlu selalu dimengerti—
cukup dirasakan, seperti udara yang menuntun daun menari.

Maka biarlah burung itu menjadi saksi,
bahwa di dunia ini masih ada cinta yang lembut dan murni,
yang tak perlu janji, tak perlu kata,
hanya rasa… yang tumbuh dari pandangan pertama.

Aku ingin menjadi ranting tempatmu berteduh,
ketika lelah kau terbang menantang waktu.
Aku ingin menjadi embun yang diam di bulumu,
menyapa dengan dingin, tapi penuh rindu.

Dan jika nanti kita berpisah oleh musim,
ingatlah—
aku pernah mencintaimu dengan seluruh warna di dunia ini,
dengan seluruh jiwa yang berani percaya,
bahwa cinta, seindah paruh pelangi itu,
tak akan pernah pudar… bahkan oleh senja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda