22 April 2017

Muskerwil FLP Jateng


Sabtu-Minggu, 22-23 April 2017 di SDIT Taqiyya Rosyida Surakarta

By: Puput Happy


Ini catatanku saat mengikuti muskerwil FLP Jateng di Solo, tanggal 22-23 April 2017. Belum diolah kata-katanya, alias masih orisinil, hehe ...



Acara sarasehan malam dimulai dengan sambutan yang disampaikan oleh Rahman Hanifan:

Yang tertulis aktif ada 10 FLP: Solo, Pemalang, Tegal, Pekalongan, Magelang, Temanggung, Pati, Purbalingga, Purwokerto (gak ada yang datang), Cilacap (gak ada yang datang).
Brebes gak ada yang datang.
 Kab Semarang gak ada yang datang.
Grobogan gak ada kontaknya, jadi gak tau masih hidup apa gak..

 Harapan Pak Rahman, semangat menulis tetap ada, dan yang penting silaturahim tetap terjaga.



Selanjutnya, sarasehan dipandu oleh Pak Agus Yuliyanto dari Surakarta, dimana beliau adalah ketua panitia penyelenggara.
Amanah beliau di FLP Cabang Solo. Aktif di IAIN Surakarta.
Nama penanya Yuan Lawu. Ngajar di SDIT Boyolali.
Support dari IAIN Surakarta sangat bagus, bahkan ketua jurusan bahasa aktif di kegiatan FLP.
Minusnya, banyak anggota tapi minim karya.
 Karya beliau kebanyakan di buku-buku antologi, seperti buku taman budaya Surakarta.
 Juga beberapa buku indie yang diterbitkan sendiri.
Beliau juga memfasilitasi anggotanya utk menerbitkan buku indie yang ber-ISBN.



Perkenalan: Fakhrurozi. Dulu aktif di FLP Purwokerto.
Beliau ketar-ketir dengan almamater di Purwokerto.
 Beliau dari Cilacap, kuliah di Unsoed.
FLP Purwokerto berdiri tahun 1998, digerakkan oleh Nasirun dari Solo. Setelah Pak Nasirun hijrah, FLP pun jadi vakum.
 Dulu cerita yang dibikin anak-anak FLP Purwokerto lebih tentang fiksi yang menuju pertaubatan.



Perkenalan dari Puput Happy, dari FLP Tegal. Nama aslinya Futicha Turisqoh, nama penanya Puput Happy.

Bergabung dengan FLP Tegal tahun 2009, dari ajakan Mba Endirah Ekaningrum. Ngefans banget dengan Asma Nadia, sehingga berkeinginan bisa menulis seperti dia. Karya-karyanya mulai diterbitkan tahun 2010, seperti:


- Karya Favorit Lomba Menulis Cerpen Rohto 2011.
 - Karya Tulis                 :
 - artikel tentang Pendidikan Anak, dimuat di Radar Tegal (judul dan tahunnya lupa)
 - puisi dengan judul “Gersang”, dimuat di Radar Tegal (tahunnya lupa)
 - Puisi-Puisi yang dimuat di buku-buku SJK ( Sidik Jari Kawan) Tegal
 - artikel “Menulis Bareng Gol A Gong” dimuat di Suara Merdeka Edisi Senin, 12 Desember 2012
 - artikel “Buat Anak Tak Takut Polisi” dimuat di Suara Merdeka Edisi Senin, 21 Januari 2013
 - artikel “Keasyikan Bermain Mainan Tradisional dan Dengar Dongeng” dimuat di Suara Merdeka edisi Senin 28 Januari 2013
 - artikel “Kembangkan Bakat Lewat Lomba Mewarnai” dimuat di Sara Merdeka edisi 24 Desember 2012
 - artikel “Menulis Mampu Menghilangkan Kejenuhan” dimuat di Suara Merdeka edisi Senin, 10 Desember 2012
 - Suara Merdeka memuat profil Puput Happy dengan judul “Motivator Perempuan Menulis” edisi Selasa 19 Juni 2012
 - Kurniawan Junaedhie memuat profil Puput Happy dalam bukunya yang berjudul “Profil Perempuan Pengarang dan Penulis Indonesia” yang diterbitkan oleh Kosakatakita Penerbit pada tanggal 14 April 2012
 - Nominator Lomba Karya Ilmiah Pembelajaran Guru 2010 dan 2011
 - Cerpen berjudul “Syifa, Maafkan Aku ….” meraih penghargaan sebagai Pemenang Karya Favorit (Kategori C) Lomba Menulis Cerita Pendek Tingkat Nasional 2011
 - Buku-buku Antologi hasil menang lomba:
 1. “Skripsi Krispi” (Leutika 2010)
 2. “Setan 911” (Leutika 2011)
 3. “99% CASSH Cantik Sehat Shalihat” (Leutika 2011)
 4. “Lagu Opick Inspirasiku” (Leutika 2011)
 5. “Bicaralah Perempuan” (Leutikaprio 2011)
 6. “Para Guru Kehidupan” (Gerai Buku 2011)
 7. “La Tahzan Lovely Lebaran” (Indie Publishing 2011)
 8. “Sorry, Jek! Aku Gak Bakal Ketipu Lagi!” (Leutikaprio 2011)
 9. “Ketika Kata adi Mantra” (Afkari Publishing 2011)
 10. “Angkatan Kosong-Kosong” (Dewan Kesenian Tegal)
 11. “Killer, Nyentrik, tapi Asik” (Grafindo 2011)
 12. “A Cup of Tea for Complicated Relationship” (Stiletto Book 2011)
13. “Kepadamu, Pahlawanku” (Nulis Buku 2011)
14. “Sehangat Dekapan Cinta Ramadhan” (Leutikaprio 2011)
15. “Girl's power Catatan Heroik Perempuan” (indie Publishing 2011)
16. “Nek Klewek” (Diva Press 2011)
17. “Petualangan” (Hasfa Publishing 2011)
18. “Senandung Sahabat” (Leutikaprio 2011)
19. “Di Sebuah Surau Ada Mahar Untuk Mu” (Tinta Media 2011)
20. “Writing Dream” (Leutikaprio 2012)
21. “Mengapa Harus Valentine” (Indie Publishing 20 12)
22. “When I Broke Up” (Leutikaprio 2012)
23. “Dumay” (Dapur Buku 2012)
24. “Tak Termaafkan” (Puput Happy Publishing 2012)
25. Judul-judul lain yang belum terbit atau masa proses terbit
- Buku-buku Antologi hasil menyelenggarakan lomba:
1. “Flairs” (Puput Happy Publishing 2012)
2. “Perempuanku” (Puput Happy Publishing 2012)
3. “A Tribute to Heart” (Puput Happy Publishing 2012)
4. “Cinta Membaca” (Leutikaprio 2012)
5. “Cinta Membaca 2” (Leutikaprio 2012)
6. “Cinta Membaca 3” (Leutikaprio 2012)
7. “Resolusi Hebatku” (Leutikaprio 2012)
8. “Valday?? Oh No!!” (Puput Happy Publishing 2012)
9. “Diorama Lilin Cinta” (Puput Happy Publishing 2012)
10. “Sepatu Puput” (Puput Happy Publishing 2012)
11. “Curhat Galau Penulis Pemula” (Puput Happy Publishing 2012)
12. “Jangan Bersedih Karena Hidup Ini Indah” (Puput Happy Publishing 2012)
13. “Majikan Vs Pembantu” (Puput Happy Publishing 2012)
14. “Kepergian Puput” (Puput Happy Publishing 2013)
15. Judul-judul lain yang masih proses terbit
- Buku-buku solo karya Puput Happy:
1. “Juni” (Leutikaprio 2011)
2. “Sesal di Hati Naura” (Leutikaprio 2011)
3. “Aku Suka Membaca” (Leutikaprio 2012)
4. “The Palace of My Dreams” (Leutikaprio 2012)
5. “Kupu-Kupu Raksasa” (Puput Happy Publishing 2012)
- menerbitkan buku-buku setelah mendirikan penerbitan sendiri dengan nama “Puput Happy Publishing” pada tanggal 24 April 2012, judul buku yang telah diterbitkan antara lain:
1. “Flairs” karya Puput Happy dkk
2. “Perempuanku” karya Puput Happy dkk
3. “A Tribute to Heart” karya Puput Happy dkk
4. “Tak Termaafkan” karya Jamal Kutubi dkk
5. “The Stories of Us” karya Runy Ginevla dkk
6. “Perempuan Berwajah Embun” karya Mitha Juniar dkk
7. “Perindu Surga” karya Anung D’Lizta dkk
8. “Best Friend Adventure” karya Nabila Zahra Azizah
9. “Indah Saat Ku Bersamamu” karya Heni Purwaningsih
10. “Diorama Lilin Cinta” karya Puput Happy dkk
11. “Valday?? Oh No!!” karya Puput Happy dkk
12. “Sepatu Puput” karya Puput Happy dkk
13. “Alam Imajiner” karya Anung D’Lizta dkk
14. “Curhat Galau Penulis Pemula” karya Puput Happy dkk
15. “Baju untuk Lili” karya Sutono Adiwerna
16. “Kupu-Kupu Raksasa” karya Puput Happy
17. “Jangan Bersedih Karena Hidup Ini Indah” karya Puput Happy dkk
18. “Sweet February” karya Endeh Kursiyah dkk
19. “Kuingin Selalu” karya Handoko BS
20. “Gulali Pemberian Nenek” karya Dedul Faithful
21. “Biola Tua Kakek” karya Wahyu Widyaningrum
22. “Lukisan di Atas Pasir” karya Thie FZ
23. “Cerita Sekelebat Angin” karya Ayi Like
24.”Rahasia Langit” karya Annur El Karimah
25. “Antara Mimpi dan Nyata” karya Atiny NH dkk
26. “Senandung Nafas Ini” karya Maya SA
27. “Warna-Warni Cinta” karya Thie FZ dkk
28. “Majikan Vs Pembantu” karya Puput Happy dkk
29. “Jejak Kematian” karya Anung D’Lizta dkk
30. “Menanti Bidadari” karya Rafif Amir Ahnaf
31. “Breathing for A Death” karya Fitriana Puspitarani dkk
32. Buku hasil Conference Proceeding English Education Department, Faculty of Teacher’s Training and Education,  University of Pancasakti 2013 dengan judul “Cross-Cultural Understanding and Cultural Awareness in Indonesian Education” karya Prof. Dandan Supratman dkk
33. “Kepergian Puput” karya Puput Happy dkk
34. “Secangkir Kopi” karya Alvy N. Dina dkk
35. “Perpus Lama” karya Kurnia Bayu Pradana
36. “Menuju ke Duniamu” karya Kurnia Bayu Pradana
37. " Belajar Mengenal Warna Sambil Bernyanyi  " karya   Joy Amarta
38. " Il Mio Fiore " Karya Phi
39.  "Kisah Bahagia Bersama Guru" karya  Puput Happy, Bunyamin Yusuf, dkk
40. " Pijar Lilin Di Tengah Hujan " karya  Heru Patria
41. " Tiga Seniman Gila Bercerita " karya  Uswatul Jannah, dkk
42. "Kemuning" karya  Sutono Adiwerna
43. "  Serpihan Cinta" karya Anung D’Lizta, dkk
44. " Kenapa Ada Sastra " karya Kelopak Biru
45. " Tips Sehat Ala Nabi" karya Kusumawardani, S. Th.I
46. " Cinta Keep Smile" karya  Heru Patria
47. " Sebuah Perjalanan" karya  Imam Purbantoro
48.  "Allah Melihat Malaikat Mencatat" karya Tofik Rochadi, S. Pd. M. Pd
 49.   "Kala Bunga Berhijab" karua Erni Rahmasari
50. "Lelakiku yang Cantik" karya Destyantissa
51. "Daulah Kepemudaan" karya Muhammad Guntur
52. "Saintrion" karya G. Dwipratama
53. "Bapak" karya Sutono Adiwerna
54. "27 Desember" karya Joy Amarta"
55. "100 Macam Kreasi Tepuk Tangan" karya Joy Amarta
56. "Embun Kenalkan Aku fengan Ayah" karya Uswatul Jannah
57. "Seputih Hatimu'' karya Eko Hartono
58. " Pangeran Tikus" karya ...
59. Judul-judul lain yang masih dalam proses terbit.

Perkenalan dari Opik Oman: masuk FLP Surakarta tahun 2012. Awalnya jadi tukang fotocopy. Asalnya Tegal. Menulis sejak lama tapi belum pernah kesampaian. Dari perekrutan 100 orang, yang sering muncul karyanya itu beliau, makanya dipilih jadi sekjen dan lain-lain.
 Karena merasa terwadahi oleh FLP, dan namanya terangkat dengan dijadikan ketua FLP, beliau senang sekali, meski karyanya cuma itu-itu aja, katanya...
Bangga banget jika ada yang mau membeli bukunya.. Ini patut ditiru, menurutku.
 Ini cara eksis yang bisa kita lakukan jika ingin berkarya. Ia menjual perbukunya Rp 10.000,-
Beliau gak berani menjual buku dengan harga lebih dari 10rb, sebab takut gak laku..😁
Beliau tetap semangat di FLP karena ada Yuan Lawu😁

Perkenalan dari Rahman Hanifan. Beliau mulai menulis buku tahun 2005.
FLP Pemalang tetap aktif kegiatan rutinnya, tiap 2 pekan sekali.
 Sedikit-sedikit tetap dirutinkan kegiatannya.
Sehingga FLP Pemalang sudah banyak menghasilkan karya.
Sering berkoordinasi dengan FLP lain, seperti dengan FLP Tegal.
Untuk itu, sebaiknya FLP lain juga saling berkoordinasi sesama FLP, biar tetap jalan dan ada kegiatannya.

Sering menerbitkan buku antologi. Tapi kendalanya: susah menjualnya.

Perkenalan dari Mba Siti Untari dari FLP Pemalang.
 Ikut FLP sudah cukup lama.
 Sekarang Mba Untari sebagai ketua FLP Pemalang.
 Beliau senang dengan dunia literasi. Punya teman dengan hobby yang sama.
Keuntungan dari FLP banyak sekali. Wow banget pokoknya!!
Sekarang dapat amanah baru di SDIT, yaitu sebagai seksi humas, sehingga dari situ banyak tulisan-tulisan dia yang dirilis di surat kabar.
Keinginan untuk bisa menulis selalu ada, meski sekarang lebih sering menulis urusan mading.
FLP Pemalang alhamdulillah masih tetap diakui oleh pemda, seperti pihak perpus dan akademi menulis Pemalang.
Anggota FLP Pemalang banyak, tapi selalu datang dan pergi.
 Biasanya dari pelajar.
 Pada muswil Februari 2017 kemarin, Rahman Hanifan terpilih jadi ketua FLP wilayah Jateng, dan Mba Untari sebagai sekretaris wilayah.
Di wilayah Pak Rahman sebagai atasan dia, tapi di cabang Pak Rahman sebagai bawahan dia.

Liza dari FLP Pemalang dari bulan Oktober 2016. Di FLP dia mendapatkan banyak pengalaman yang membuat dia terinspirasi. Dia lebih suka nulis cerpen dan puisi.

Imi dari FLP Pemalang, dari SMP sudah suka menulis, meski itu cuma hobby. Saat SMA pun tetap ingin menulis. Dan alhamdulillah skrg msh bisa ikut FLP.

 Rienz dari FLP Pati. Sempat vakum setahun. Tapi alhamdulillah sekarang aktif lagi. Dia jadi pengurus FLP sejak Juni 2016.
 Ada agenda temuan-temuan bahas karya. Sudah ada beberapa buku antologi karya FLP Pati.
Rienz suka menulis sejak SD, dan tulisannya tetap tersimpan di lemari. Sering mengisi kepenulisan di sekolah-sekolah sehingga punya skill public speaking.
Senang sekali bisa bertemu di sini, ketemu dengan teman-teman FLP.
 Punya nama pena Yumeina Ryuri.

Salma dari FLP Temanggung. Masih anggota baru, banget-banget..
 SMP di klaten, SMA di jogja. Senior-senior tidak bisa datang, karena banyak yang melahirkan.
Diskusi dan sharing penulisan sering diadakan.
Untuk even kemarin pada bulan Desember.
 Kemarin mengundang Afifah Afra alhamdulillah lancar.
Bikin karya-karya antologi dari anggota FLP yang sedang diadakan, mudah-mudahan lancar.

Aisyah dari FLP Magelang. Ke sini ingin belajar, biar bisa mantap bergabung dengan FLP yang nantinya bisa diadopsi ilmu-ilmunya. Sekarang lebih menyimak, mengamati.

Tias dari Pekalongan, tapi ikut FLP Surakarta, karena kuliah di sini.

 Ika dari FLP Pekalongan, bergabung sebagai pengurus, baru banget, jadi belum ada yang bisa dijalankan program-programnya.
Mudah-mudahan bisa dilanjutkan oleh anggota-anggota yang lain.

Trimanto, mengucapkan selamat datang kepada peserta muskerwil ini. Senang bisa bergabung dengan FLP daerah. Harapannya FLP bisa tetap menjalin silaturahim dan meningkatkan dunia baca tulis. Bergabung dengan FLP tahun 2006.
Tahun 2008-2011 jadi ketua FLP Depok, lalu menjadi pengurus wilayah jabotabek.
Sekarang hidup di desa, dan sekarang pindah di Solo juga dijadikan pengurus. Buku-buku pribadi dan antologi alhamdulillah sudah banyak. Yang sedang ditulis sekarang pesanan dari penerbit, menulis tentang berita banjir.
Dilarang njiplak dari internet.
 Jadi harus cari referensi yang akurat.
Sudah banyak pesanan penerbit yang sudah dilaksanakan dan ditulis.
 Ingin serba bisa menulis, baik cerita maupun artikel.
Pernah satu buku dengan Puput Happy dalam buku Para Guru Kehidupan.
Pesan beliau, kenapa di jaman-jaman akhir ini transportasi semakin mudah, tapi kegiatan FLP semakin menurun.
Semangat silaturahim juga sudah berkurang.
Faktor kedua: rasa memiliki FLP juga semakin berkurang.
 Sekarang yang dibutuhkan bukan yang pinter, tapi yang mau...dan ini yang susah.
 Ini yang paling pokok.
 Kalau sudah mau, semuanya akan berjalan dengan mudah.

Muhammad Idris dari FLP wilayah, atau FLP Pekalongan dari tahun 2014.
 Tahun 2014-2015 hampir vakum, dan mudah-mudahan sekarang bisa istiqomah lagi.
Semoga bisa belajar lagi dengan Mas Opik Oman.
 Ingin bisa konsistensi menulis.
 Mohon bimbingannya, agar FLP Pekalongan bisa bangkit lagi.
Untuk sementara Bu Yayah belum bisa hadir, karena banyak hal yang harus diselesaikan.
Mba Desita sebagai divisi karya, mudah-mudajan juga bisa tetap istiqomah.

Ridwan arif dari Semarang, masuk ke sini karena ingin berbagi dengan permasalahan FLP Semarang.
Bergabung dengan FLP tahun 2009 dan sempat vakum.
 FLP Semarang sering mati suri.
Untuk itu, butuh solusi di acara muskerwil ini.

Zein Maulana Mahfuz, mahasiswa IAIN Surakarta. Dari FLP Surakarta.
 Domisili di boyolali.
 Masalah karya masih jauh, masih pribadi. Lebih ke cerpen dan antologi.

Eko Nurbowo baru gabung di FLP belum lama.
Alamat di Sukoharjo.
 Untuk karya baru sebatas pribadi, belum pernah dimuat di media.

Acara sarasehan ditutup oleh ketua panitia. Untuk FLP cabang harus menuliskan nomor kontaknya.

 Minggu pagi, agenda muskerwil kedua. Setiap peserta mendapatkan bulletin Lingkar Pena.

Acara kedua: muskerwil yang dipandu Rahman Hanifan selaku ketua FLP Jateng.
Perdivisi akan dibagi tugasnya.
 Ketua FLP Jateng: Rahman Hanifan.
Sekretaris: Siti Untari.
Divisi karya dari FLP Tegal: Sutono
Dll
Ada 3 divisi: divisi karya, humas, kaderisasi.
Sofari dari Magelang.
Rinz dari Pati.
 Salma dari Pekalongan.
 Ika dari Pekalongan.
 Divisi karya dari Tegal, Puput Happy.
 Imi dari Magelang, dan lain-lain.

 Tempat ada yang di aula, ada yang di masjid.
 Di keorganisasian: Rahman, Untari
 Karya: Aziz, Froz, Puput, Liza
 Kaderisasi: Rinz, Salma, Ika, Sofari

 Bikin bentuk program. Waktu tugas wilayah 4 tahun, 2 tahun cabang.

 Setelah pembagian tugas divisi, selanjutnya materi yg disampaikn oleh Arif Lukman: Health presentation kangen water.
 Sehat itu tidak sakit😁
 Dasar dari Anda yang sehat dan panjang umur adalah air.
 KanGen= back to origin (kembali ke yg asli)
 Hirosyi mengadakan penelitian pada usus manusia dengan Terapi air kangen pada usus besar yang asam.
 Terapi juga pada penderita kanker payudara.
 Pada penderita kanker dengan kemoterapi juga..
 RS Jepang juga menggunakan terapi kangen water.
 Perusahaan Jepang hampir semuanya menggunakan kangen water.
 Air biasa jika ditetesi betadin akan keruh/kuning kecoklatan, tapi kalau air kangen ditetesi betadin, airnya tetap jernih.
 ORP kangen water: -582
 Regular H2O molecul terdiri dari 15-20 molecule, sedangkan kangen water terdiri dari 5-6 molecul
 Air sprite jika ditetesi PH drop, kadar acid/asamnya 3-4,
air pocari sweat ditetesi PH drop kadar asamnya 4.
Air mineral biasa ditetesi PH drop jd netral (boleh diminum), air kangen ditetesi ph drop dg kadar basa 9 (menyehatkan)
 Sehat itu kebutuhan
Sukses itu pilihan
Sehat dan sukses adalah hak dan keajaiban
 Bete....😭😭😭😭
 Masa muskerwil iklan air sih ...
 Info order kangen water: 081320420764

 Laporan divisi keorganisasian oleh Siti Untari:
Ada 3 garis besar,
 1. Pendataan cabang, sudah punya list dan masih ada penghuninya. Pemalang: Untari, Tegal: Sutono, Magelang: Sofari, dll ada 11 cabang. Ke 11 cabang ini harus membuat laporannya. Purwokerto dan Purbalingga sudah melaporkannya via email. Yang dari Pekalongan, setelah ada pergantian muscab, harap menghubungi wilayah untuk laporannya.  Cabang yang lain harap segera menyusul. Selama 3 bulan itu apa saja yang telah dilakukan. Ke email Untari atau email Rahman Hanifan. Di cabang itu harus ada orang yang mau menghidupkan FLP, 1-2 orang juga gak apa-apa. Nanti akan dibikinkan SK-nya.
2. Bagaimana dengan cabang yang hilang? Diantaranya Grobogan, Kudus, Blora gak ada beritanya. Jadi hanya ada 11 cabang yang aktif. Misal dari Kabupaten Semarang mau menghidupkannya kembali, bisa menghubungi kami.
3. Program kegiatan 6 bulan sekali seperti: rencana di bulan Oktober dan di bulan November akan ada munas. Masing-masing cabang minimal ketuanya diharap untuk hadir.
Desember 2017 rencana ke Magelang atau Temanggung.
 Salma bisa menghubungi kami, bisa tidaknya.
 Mei 2018 rencana acara Writing Camp di Solo.
 Mudah-mudahan bisa terealisasi.
 Workshop akan dilaksanakan pada November 2018 di Pemalang, in sha Allah.
Sebagaia puncaknya muswil bulan Februari 2019.
 Semoga ketua wilayahnya terpilih dari Semarang. Aamiin..

 Ralat: program wilayah (upgrading bulan Desember 2017, writing camp bulan Mei 2018, workshop bulan November 2018, muswil Februari 2019,  Munas November 2018.
 Rahman: kok yang kirim laporan baru 2?? Purbalingga dan purwokerto.


 Usulan Opik Oman: bikin produk, jualan buku, tapi harus ada timbal baliknya..
 Ini kaitannya dengan divisi karya.
 Untuk writing camp bisa menarik biaya untuk kas wilayah. Saat ini kas wilayah ada Rp 300.000,-
 Muswil terakhir di Tegal ada Rp -800.000, tapi alhamdulillah sudah bisa ditomboki.
 Masalah pendanaan selalu ada. Kita bisa mengadakan acara dan menarik dana.
 Di jabotabek, dulu yang pinter humasnya, jadi setiap kegiatan bisa ngeluarin dorprize. Bisa menggandeng sponsor besar seperti produk rokok, tapi jadi masalah juga, karens sponsor kok dari rokok??
 Kita memang selalu butuh dana.
 Buku induk di wilayah juga harus ada, sehingga jika kepengurusan selesai, masih ada datanya.

 Rahman: undangan resmi harus ada, meski hanya dengan scan-an, supaya lebih semangat diundang.

 Agus: Muskerwil atau pun muswil harus ada agenda AD-ART-nya.

 Rahman: keorganisasian lebih membahas hal yang umum.

 Laporan divisi kaderisasi oleh Rienz: menemukan permasalahan di kaderisasi. Ada 4 program utama:
1. Pembuatan file database, seperti nama, domisili, status pelajar/lainnya.
2. Ada update database 3 bulan sekali. Jadi jika ada yang pindah bisa terdeteksi.
3. Pembuatan bulletin, menampilkan penulis-penulis terkenal.
4. Sosialisasi
 Ada kader wilayah untuk datang ke cabang Sosialisasi dari pengurus wilayah/cabang.

 Agus: yang namanya anggota FLP, minimal sudah memiliki kartu anggota
 Karena untuk laporan ke pusat.

 Tambahan: kaderisasi harus memberi suplemen kepada anggota, workshop tips perekrutan.

 Usulan dari Froz: bulletin hendaknya tidak mempopulerkan penulis yang sudah terkenal, sebab jangan sampai yang sudah meroket tambah meroket.
 Sebisa mungkin yang masih pemula pun bisa meroket.

Usulan lagi: pengkaderan pengurus yang sudah hampir habis, sebelum habis masanya, hendaknya mencari kader dulu.

 Usulan Opik Oman: dari hasil musyawarah ini harus jelas programnya dan bisa dilakukan. Bikin poin, setuju atau tidak program ini??
 Jangan asal ya ya aja...

Target pembuatan file database sampai mei 2017 sudah ada.
 Berarti ini tugas dan tanggung jawab  cabang, untuk mengirimkan file database anggotanya.
 Dikirim ke kesekretariatan
 Untuk pembuatan bulletin FLP, bulletin sosialisasi, terbitnya persemester, rencananya
 Sosialisasi maksudnya: kunjungan ke cabang.
 Kunjungan kerja ke cabang sesuai permintaan, setuju??
Atau saat ada event tertentu??
 Berarti yang gak minta ya gak dikunjungi🤣🤣🤣
 Kunjungan minimal setengah tahun sekali.
Dananya gimana???

 Usul Opik Oman: dana yang nanggung ya cabang.

Usul untari: yang dikunjungi semarang dulu

Cara mengadakan workshop perekrutan??

 Usul Agus: mengundang tim kaderisasinya. Karena ketika anggota tidak mndapatkn pembinaan, nilainya kosong, minimal ada unsur islamiyah.
Mengundang kaderisasi dari cabang, maksudnya.
 Intinya: mengadakan workshop untuk bagian kaderisasi cabang.
Dalam sekali kepengurusan.

Laporan divisi karya oleh Aziz :
Diadakannya pengumpulan naskah, koreksi naskah, memfasilitasi karya-karya. Selama ini karya-karya FLP lebih kepada fiksi (cerpen dan puisi), non fiksi (artikel). Saat ini kita fokus ke wilayah Jateng. Implementasi dari program itu apa saja? Kalau bisa didata karyanya apa aja? Jadi tahu karya-karya anggota FLP. Yang diharapkan dari wilayah apa aja? Yang sedang berkembang di jejaring sosial seperti blog/website pribadi. Pemantapan program kerja:
1. Dokumentasi karya di blog/website/media cetak.
2. Pendampingan karya di cabang
3. Antologi karya
Pendampingan penulisan naskah teknisnya: dari wilayah ke cabang mendampingi anggota yang bikin naskah, mengoreksi naskah, memberi masukan kepada anggota.
 1. Dokumentasi karya anggota.
2. Pembuatan 3 buku antologi karya (cerpen, puisi, artikel/esay dalam sekali setahun.
3. Pendampingan penulisan naskah

 Ketua:
Melaksanakan FLP award wilayah

 Divisi humas oleh Agus Yulianto:
1. Membuat media Publikasi online (instagram, fb, blog). Jadi 1 FLP punya kantor berita online sendiri. Jadi masing-masing anggota bikin akun.
2. Mengupdate informasi FLP wilayah
3. Publikasi media cetak. Setiap kegiatan kirim berita atau press rilis ke koran lokal masing-masing.
 PJ divisi humas: Yustia Hapsari.
 Mengupdate informasi FLP wilayah minimal sebulan sekali.



Materi yang disampaikan oleh Afifah Afra:

 FLP Kebumen off
Jateng tertinggal banyak informasi.
 Ada registrasi online. Selama ini baru terjaring nama fix ada 1600.
 Pemalang sudah memiliki nomor induk.
 Solo sudah masuk database, memiliki nomor cabang.
 Anggota kita secara difinitif harus sudah tercatat.
NRA penting, karena pendataan anggota harus jelas. Pendataan di pusat kota.
 NRA itu menjadi identitas. Kartu anggota sebenarnya tidak penting, yang penting itu database.
 Dan alhamdulillah sudah terdata lengkap, namun msh proses pengembangan.
 Database itu penting. Secara definitif sebenarnya tidak ada.
 Diharapkan anggota FLP harus profesional.
Diharapkan keanggotaaan harus punya benifit.
 FLP masih kekurangan anggota, makanya dibuka terus perekrutan.
 Diharapkan anggota FLP bisa menerbitkan buku.
 Jadi kalau bisa Jateng harus terdata resmi di database secara gratis, dengan pusatnya di Bandung.
 Kalau tidak bisa dihilangkan, karena banyak yang tidak tunduk pada AD-ART.
 Banyak juga anggota FLP yang menulis karya secara vulgar, dan ini harus diingatkan.
 Jogja mengeluarkan cetakan kartu anggota lebih baik.
 Diharapkan dengan kepengurusan baru FLP Jateng, FLP menjadi lebih maju.
 Untuk sosialisasi program yang dilakukan DPP, cari saja di play store: UC News.
 Michael di bagian development
 UC News.
Untuk mendaftar, klik link http://bit.ly/UCWemedia01
 Ikuti saja petunjuknya. Otomatis akun anggota FLP akan muncul.
 Lewat link itu akan kelihatan kinerjanya. Milik Ali Baba Group.
 Jadi mohon ngisi tulisan di situ.
 Kalau bisa nulis artikel jangan yang berat-berat, tapi yang santai-santai saja. Gunakan nama pena, sebagai branding.
 Itu kesempatan kita untuk eksis di situ. Secara penghasilan juga lumayan.
 Sekarang ada juga UC semacam kumparan.com
 Ada nama Salsabila yang nulis buku semacam UC, dengan menulis artikel perartikel Rp 15.000,-. Kalau sukses bisa sukses. Monggo dimanfaatkan.
 Lumayan nulis di situ, sebab dapat branding, juga dapat fans.
 Sejauh ini FLP jalan di tempat.
Di mana-mana semacam ada kelesuan. Sudah masuk ke dalam tapi gak ada apa-apanya, bahkan keluar dari lingkungan FLP malah bikin forum sendiri-sendiri.
 Sehingga ada guyon, kalau mobil itu, beli mobil avanza. Ketika sudah dianggap gak bagus, beli mobil yang lain.
 Jadi ketika menulis, yang terpikir orang lain itu FLP.. Bagusnya begitu.
 Mari kita atasi bareng-bareng.
Secara administrasi , yang paling baik itu FLP Jogja.
 Untuk rekruetment ada wawancara
 3 hari mndapatkan materi-materi, sampai untuk bisa masuk FLP Jogja saja susah sekali.
 Tapi lucunya, Jogja belum terlalu menghasilkan banyak karya.
 Tapi secara administrasi sangat ketat banget.
Ada juga flp yang sangat mudah untuk masuk jadi anggota.
Keorganisasian dan keislaman usahakan harus ada di FLP.
Afifah punya file kaderisasinya.
 Tahun 1999 beliau masuk FLP.
 Mba Sinta gabung sekitar tahun 2000an, jadi lebih muda.
Yang senior-senior harusnya membackup.
Dulu semangatnya sangat luar biasa, meski hanya ada 3 cabang.
Kalau ketemu itu serius sekali.
Afifah pernah gabung di grup kepenulisan, seperti dengan Leyli Mumtahanah, tapi dianya bikin grup sendiri. Materinya bagus.
Tanya jawab itu jalan, dan sangat produktif menulis.
 Dijadwal menulisnya.
 Kita FLP bikin program tapi seringnya gak jalan. Jadi, sebenarnya hanya untuk kumpul-kumpul atau untuk nulis??
 Kendalanya banyak, biasanya karena disibukkan dengan keluarga.
 Afifah pernah jadi wakil ketua Salimah, tapi akhirnya dicut, karena menjabat di FLP. Jadi harus fokus di 1 kegiatan.
Sampai sekarang program kaderisasi menyisakan PR besar.
 Afifah tadi menampilkan puisinya Helvi Tiana Rosa. Kenapa bukan puisinya Rahman Hanifan atau yang lain?
 Karena sekarang penulis yang benar-benar penulis dan yang eksis ya hanya yang dulu-dulu ....
 Minimal blog, anggota FLP harus punya. Apalagi sekarang blog bisa untuk cari duit.
 Kalau tulisannya baik, aleksanya juga baik, pasti akan menghasilkan dengan baik.
FLP sudah ada blognya, kenapa tidak  dimanfaatkan??
 Kalau melulu mengandalkan dunia penerbitan itu susah. Justru sebenarnya sarana digital lebih baik dan mudah.  Contoh saja wattpad. Itu baik kita gunakan.
 Jaman dulu kan serba harus ke media cetak.
 Sekarang jalannya mudah.
 BPP juga sering mengadakan lomba blogger.
 Yang paling rajin ikut lomba blogger itu FLP Bekasi.
Serius saja di blogger.
 Grup WA atau fb bisa unruk ngeshare tulisan-tulisan kita.
 Tapi semua butuh proses.
 Jadi kepada teman-teman, secara keorganisasian, kita mulai dari administrasi yang rapi.
 Bikin program-program yang masuk akal tapi terlaksana.
Tidak harus dengan pembiayaan yang besar. Yang penting setiap datang itu bawa naskah.
 Dulu, tiap seminggu sekali selalu kumpul-kumpul membahas naskah. Dan mereka sudah jadi penulis semua.
Yang paling penting itu kegiatan rutin dijalankan.
 Pencarian dana juga harus digalakkan, supaya kegiatan FLP tetap jalan.
 Model barter itu bagus.
Dengan nyebar infaq di setiap pertemuan. Tabung infaq namanya.
 Tabung dana itu penting. Jadi yang penting mau iuran. Biar cuma Rp 5.000,- tapi jika rutin bisa lumayan.
 Saat ini BPP belum menerapkan iuran.
Ayo kita bergerak, meski sederhana, dengan manhaj yang bagus.
Khusus Jateng memang mandeg.
 Kita harus jalan terus meski pelan-pelan, darpada kenceng tapi tiba-tiba mandeg.
Rutinitas memang membosankan, tapi dari rutinitas kegiatan positif akan tetap jalan.
Buku, majalah sekarang jadi digital.
 Jadi, ayo update kemampuan kita.
 Kita harus saling menyemangati, terutama oleh divisi humas.
 Dengan berbagi berita dari tulisan-tulisan anggota FLP, kita akan jadi semangat.

 Ayo kita jadi orang yang setia pada FLP.
 Rela berkorban dan jangan berharap yang muluk-muluk.
 Semangat memberinya harus lebih ditingkatkan lagi.
 FLP Jateng dulu konsis turun ke daerah-daerah, hanya sebagai fasilitator ke daerah-daerah. Semua cabang sudah didatangi. Tapi karena iuran jalan, kegiatan FLP tetap jalan.
 Manfaatkan kedatangan-kedatangan penulis yang pulang kampung.
 Biar lebih efektif, 3 cabang bisa gabung mengadakan satu kegiatan.
Yang bagus itu FLP surabaya, ada grup WA khusus belajar nulis seperti Suluh.
Khusus grup kepenulisan, jangan share berita-berita politik. Tapi khusus kepenulisan saja.
 Kalau sekedar online sebenarnya mudah.
 Afifah selalu siap diundang untuk ngisi workshop.
Tidak harus di hotel-hotel untuk mengadakan workshop.
Trainer-trainer muda di Jateng itu banyak, seperti Riawany Elyta.
Beliau bisa diundang.
 Semua bisa dimanfaatkan, yang penting punya niat.
Tidak harus yang ngisi itu penulis-penulis senior.
 Komunikasi itu penting.
 Interaksi yang baik.
Kalau sekedar belajar teknis itu mudah, tapi yang penting membangun semangat.
 Orang HTI masuk FLP, pasti jadi orang FLP. Orang PKS masuk FLP, pasti jadi orang FLP, orang NU masuk FLP, pasti akan jadi orang FLP.. Jadi bisa dari komunitas manapun. Itulah bagusnya FLP.

 Rahman Hanifan minta data dari cabang, karena sampai sekarang baru 2 cabang yang melaporkan datanya, yaitu Purbalingga dan Purwokerto.
 Ada yang sudah dikontak tapi masih belum ada respon.
 Seperti Kudus, gak ada informasi sama sekali.

 Afifah: sebenarnya pembinaan wilayah oleh Pak Wahyudi. Saya berjanji akan ada evaluasi.
 Mudah-mudahan setelah pertemuan ini, Jateng ada klub khusus.
 Untuk masalah administrasi, memang sering bermasalah. Seperti ketua Jatim milih mundur jadi ketua, karena ngoprak-ngoprak anggotanya susah sekali.
 Mengelola FLP itu memang tidak sama dengan mengelola organisasi-organisasi lain.
Organisasi FLP yang besar ini posisinya masih rendah dengan komunitas lain. Malas diatur-atur memang sifat seniman/penulis.
 Kemalasan-kemalasan itu bisa kita lawan.
Nulis buku memang hanya segelintir orang saja.
 Pendataan saja sampai sekarang tidak selesai-selesai.
Iklan di fb dianggap tepat sasaran karena kaitannya dengan data.
Data kita sangat membantu fb.
 Mendapat iklan dan sponsor yang besar, bisa membuat kita/FLP menjadi besar.
 Rekultural dapat sponsor dari mana??
Solo dulu sering dapat uang dari anggaran.
Balai bahasa Jateng di Tembalang itu bisa kita manfaatkan.
 Jadi sering-sering aja ke sana.
Yang penting deket-deket dengan tokoh.

Agus: yang dapat amanah, kita jalankan dengan baik untuk mengobarkan bendera FLP.