31 Mei 2011

Kirim Naskah Buku/Novel ke Penerbit Pro-U?

PUNYA IDE UNTUK DIBUKUKAN?

Andakah salah satunya yang tertantang untuk mengirimkan naskah (asli atau terjemah) tentang:



1. Pengembangan diri (motivasi);

2. Pernikahan; keluarga; pengasuhan anak (parenting);

3. Pergerakan Islam (harakah);

4. Panduan praktis untuk kebutuhan sehari-hari;

5. Hikmah & kandungan ibadah;

6. Dunia remaja;

7. Gaya hidup islami;

8. Novel islami kehidupan sehari-hari (bukan percintaan). Mohon maaf, untuk saat ini naskah sastra berupa kumpulan cerpen (kumcer) dan/atau puisi tidak kami terima.





FAQ

Bagaimana cara mengirimkan naskah ke Pro-U Media?

Panjang halaman minimal untuk nonfiksi 100, fiksi/sastra 150. Naskah diketik pada kertas A4 (kwarto) spasi 2 dengan semua marjin 3 cm; font Times/Garamond ukuran 12. Kirimkan naskah Anda via pos ke alamat Pro-U Media: Jl. Jogokariyan 35 Yogyakarta 55143 telp.& faks: 0274-376301; SMS: 0274-7447222. Naskah juga boleh dikirim melalui alamat e-mail: redaksi@proumedia.co.id atau langsung mengisi form di bawah.





Bolehkah mengirimkan melalui e-mail saja?

Boleh.





Apakah saya harus menyertakan sinopsis naskah?

Sebaiknya pengirim naskah/penulis menyertakan synopsis atau ringkasan naskahnya,baik itu naskah fiksi ataupun non-fiksi. Tidak perlu panjang, cukup 1-2 halaman.





Berapa lama waktu pemberitahuaan bahwa naskah saya diterima atau ditolak?

Konfimasi naskah layak terbit atau tidak, selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan terhitung naskah diterima redaksi Pro-U Media. Jika sampai tiga bulan tidak ada konfirmasi apa pun dari Pro-U Media, penulis berhak langsung mengirimkan ke penerbit lain.





Untuk tahun kepastian diterima atau tidak, apakah saya harus menelepon Pro-U ataukah tidak?

Tidak perlu, Pro-U-lah yang akan mengontak penulis terkait konfirmasi naskah.



Saya penulis baru dan masih belajar, apakah saya bisa mengirimkan naskah di Pro-U?

Tidak masalah. Pro-U menghargai ide, bukan nama besar atau pengalaman penulis. Mayoritas penulis Pro-U merupakan wajah baru dalam perbukuan di tanah air!





Apakah naskah yang dikirimkan harus lengkap? Bolehkah hanya sinopsisnya saja?

Ya. Naskah harus dikirim lengkap disertai sinopsis. Naskah yang dikirim berupa sinopsis saja tidak akan diproses redaksi Pro-U. Pengecualian berlaku untuk naskah terjemah, pengirim naskah terjemah cukup mengirimkan sinopsis, daftar isi, dan contoh terjemah.





Saya hanya mengirim lewat pos atau ekspedisi, karena takut kalau via e-mail naskah saya akan ‘diapa-apakan’. Bagaimana di Pro-U?

Boleh, silakan. Pengiriman via e-mail ataupun pos/ekspedisi tidak memengaruhi penilaian. Dan yang penting juga, penulis tenang hatinya; tidak ada prasangka kepada penerbit.





Kalau selama tiga bulan tidak ada kepastian atau konfirmasi diterima atau tidaknya naskah, apakah secara otomatis saya boleh mengirimkan ke penerbit lain?

Boleh.





Bolehkah mengirimkan naskah secara bersamaan; misalnya naskah A saya kirim ke Pro-U dan juga penerbit lain dalam waktu bersamaan?

Amat tidak boleh. Penulis yang melakukan tindakan ini akan kami peringatkan, dan dimasukkan dalam daftar hitam calon penulis Pro-U.



Bagaimana cara memasukkan naskah terjemah?

Kirimkan sinopsis, daftar isi, dan contoh terjemah dari naskah asli.

Jelaskan apakah buku tersebut berlisensi (copy right) ataukah bebas terjemah.





Apakah penerjemah mendapatkan royalti?

Tidak. Karya penerjemah dinilai dengan sistem beli-putus.



Apakah buku-buku asing di Pro-U harus berbahasa Arab saja?

Tidak, setiap buku yang sesuai dengan visi dan misi,d ari bahasa asing apa pun, bisa diajukan untuk diterbitkan di Pro-U.





Apakah Pro-U mengurus perizinan dari buku terjemah bahasa asing?

Ya, untuk setiap buku asing yang memiliki copy right, apabila Pro-U berkehendak menerbitkan, maka Pro-U akan mengurus perizinan ke penerbit aslinya. Penulis dalam hal ini membantu penerjemahan korespondensi atau memberikan informasi yang terkait dengan penerbit asli.





Naskah apa saja yang diterima di Pro-U?

Pengembangan diri (motivasi);

Pernikahan; keluarga; pengasuhan anak (parenting);

Pergerakan Islam (harakah);

Panduan praktis untuk kebutuhan sehari-hari;

Hikmah & kandungan ibadah;

Dunia remaja;

Gaya hidup islami;

Novel islami kehidupan sehari-hari (bukan percintaan).





Naskah di Pro-U harus naskah islami? Bagaimana bila naskah saya umum, misalnya soal kiat-kiat dalam mencari kebahagiaan hidup?

Tidak harus islami berisikan dalil-dalil. Cukup memetik hikmah atau nilai Islam secara umum. Dan yang penting, naskah tidak berlawanan dengan akidah Islam.





Bagaimana saya tahu topik yang dicari atau tengah dibuka kuota terbit di Pro-U?

Cermati buku-buku terbaru Pro-U dalam enam bulan terakhir, insya Allah akan terbaca apa kemauan Pro-U.





Apakah Pro-U menerima naskah kumpulan cerita pendek, dan kumpulan puisi?

Mohon maaf, untuk saat ini naskah sastra berupa kumpulan cerpen (kumcer) dan/atau puisi tidak kami terima.





Apakah kalau saya mengirim naskah harus ada komentar (endorsement) dari seorang tokoh atau penulis kenamaan?

Tidak perlu.





Bagaimana sistem pembayaran Pro-U untuk penulis yang naskahnya diterbitkan?

Setiap penulis yang diterima naskah akan ditawarkan dengan dua system. Terserah penulis hendak memilih yang mana. Pertama, sistem royalti, dengan perhitungan berdasarkan harga jual buku bruto atau harga banderol. Kedua, sistem kontrak.





Apakah Pro-U transparan dan disiplin dalam pembayaran royalti?

Insya Allah, silakan bisa dicek ke penulis-penulis yang memercayai bukunya di Pro-U.





Apakah Pro-U menerapkan sistem beli-putus?

Tidak. Kami hanya memakai sistem royalti dan kontrak.





Selain royalti, saya dengar Pro-U menerapkan sistem kontrak. Bisa dijelaskan maksudnya?

Sistem kontrak merupakan modifikasi dari sistem beli-putus. Dalam sistem beli-putus, penulis naskah hanya menerima uang (pembelian) di awal perjanjian, dan setelah itu tidak akan pernah ada lagi pembagian keuntungan. Jadi, mau bukunya laris atau tidak, hak si penulis sudah tidak ada lagi. Kalau bukunya laris, penulis yang rugi. Dicetak berkali-kali tetapi dia hanya menerima pembayaran sekali (yakni uang pembelian naskah tadi). Kalau bukunya tidak laris, yang bingung penerbit; mau dikemanakan buku itu.

Sistem kontrak diterapkan untuk mencegah kerugian di kedua pihak. Di awal, penulis menerima uang sejumlah tertentu (tapi bukan uang pembelian naskah), untuk sekian periode tahun etrtentu (jadi, tidak selamanya). Setiap buku cetak ulang, penulis akan menerima bonus. Dan seterusnya setiap buku naik cetak. Pada akhir periode kontrak, dia bisa bernegosiasi apakah mau ditarik naskahnya (untuk diterbitkan di penerbit lain) ataukah meminta sistem royalti.





Bagaimana kiat supaya naskah saya diterima di Pro-U?

Tema: islami (yang masih menjelek-jelekkan Islam, minggir! Yang suka merusak Islam atas nama Islam, mundur!).
Ide unik, kaya gagasan.
Orisinil; tidak mengekor apalagi menjiplak.
Bahasa renyah dan mengalir.
Tegas dalam sikap keislaman (maaf, penulis plintat-plintut dan penjilat Barat, bukan kawan Pro-U Media).
Kaya contoh, pengalaman atau kisah (untuk karya nonfiksi).
Jalan cerita tidak klise dan monoton (untuk novel).
Topik novel bukan seputar asmara, percintaan, dan pernikahan. Topik disukai tentang kehidupan sehari-hari semisal: persahabatan, perjuangan hidup, dan konflik usia.
Jumlah halaman sesuai dengan syarat minimal yang diminta Pro-U.



Bisa kirim langsung melalui website klik di sini: http://proumedia.co.id/kirim-naskah

Joni Lis Efendi








Ultah eka+syafa



30 Mei 2011

UNDANGAN MENULIS BERSAMA KISAH SEPUTAR HYPNOTIS

oleh Naqiyyah Syam Full pada 29 Mei 2011 jam 19:54

UNDANGAN MENULIS BERSAMA KISAH SEPUTAR HYPNOTIS



Assalamualaikum Wr.Wb.



Sahabat gagasan ini muncul setelah saya posting tulisan berjudul ‘Anak Ngaji Kok Belajar Hypnotis’ dan dari obrolan teman-teman yang pernah ikut pelatihan tentang hypnotis.



Kami ingin sekali berbagi dengan teman-teman tentang hal ini.Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi yang benar mengenai hypnotis tersebut, sehingga kita mendapatkan pemahaman yang baik dan bisa melakukan tindakan pencegahan terhadap kejahatan yang mengatasnamakan hynotis.



Untuk itu kami mengajak teman-teman untuk saling berbagi tentang segala hal apa saja seputar Hypnotis tersebut. Bisa pengalaman ikut pelatihan hypnotis, hypnotherapi,hypnoparenting,hypno teaching, hypnomarketing dan yang lainnya.Hmmm, pernah kena atau jadi korban hypnotis, mendengarkan atau mengetahui tentang hypnotis dari orang lain. Bisa juga pengalaman kamu menonton atau melihat kegiatan hypnotis seperti usai nonton Uya Kuya atau Tomi Rafael.Apa saja asalkan berkaitan dengan hypnotis.



So, antologi ini diharapkan bisa menjadi salah satu sumber informasi kalian dalam memberikan pengetahuan yang benar mengenai hypnotis..



Syarat pengiriman naskah:

1. Tema : Hypnotis dan seputarnya

2. Kisah boleh pribadi, orang tua, tetangga, tante, kakek, atau orang lain dengan tetap memberikan informasi kisah nyata bukan fiksi dan belum pernah dipublikasikan di manapun (termasuk note fb, blog, MP, dll).

3. Jika kisah orang lain, tulis di bawah kisah diceritakan oleh....(nama narasumber).

4. Ketik kisah nyatamu sebanyak 3 halaman A4, spasi 1,5 TNR ,kemudian ( TAG ) MILDA SOLIHIN DAN NICKY MAS PERDANA. Silakan add panitia dengan menyertakan info ‘mau ikut event hypnotis’.lalu kirimkan naskah lomba kamu kirim ke umminawra@yahoo.co.id beserta biodata narasimu 100 kata. Jangan kirim di badan email ya! Bersama tips singkat untuk menangkal kejahatan hypnotis.JIKA PENGIRIMAN NASKAH TIDAK MELALUI IMEL DI ATAS,,MASUK SPAM DAN TIDAK ADA SUBJEK SESUAI DENGAN KETENTUAN DAN TANPA BIODATA NARASI MAKA DIANGGAP OUT.

5. Gunakan bahasa narasi yang ringan, santai, boleh ada dialog, tapi tetap memperhatikan EYD ya!

6.Kirim naskah dengan format: nama pengirim spasi judul naskah, contoh: Nawra /Hypnotis Aku, tag Milda Solihin dan Nicky Mas Perdana. Dengan menyertakan info lomba ini.Bagikan kepada 25 orang temanmu

7.Pengiriman naskah maksimal tanggal 30 JUNIi 2011 pukul 23.59 WIB

8. 25 Naskah yang lolos seleksi akan diumumkan pada tanggal 6 juni dan akan dikirim ke penerbit yang pas:) jika tidak akan diterbitkan secara indie. Bersama dengan tulisan para praktisi hypnotis lainnya.

9. Naskah terbaik pertama akan mendapatkan bingkisan dari panitia

10. Jika buku ini diterbitkan secara indie maka kontributor tidak mendapatkan royalti dan bukunya.Namun nama kontributor akan tetap dicantumkan.



Wassalamualaikum Wr.Wb



Panitia:



Milda Solihin

Hp 085758368578

10 Nomine Lomba Menulis Puisi untuk Cinta dan Kasih Ibu 2011

1. Inung Imtihani



Rinduku Tumpah di Rahimmu


1

Pelan-pelan aku mengerti mengapa bening hujan tak bisa menyamai air matamu. banyak hal yang dilalukan angin, kecuali rindu. bersama riuh lampu-lampu aku mengenang harum balsem bertahun lalu. kayu kering di tepi hutan dapat kuhitung hingga peluh menguap. tapi cinta dari rahimmu, bukan kayu.



2

Kerikil yang memecah telapak kakimu membuatku paham mengapa kau tiga kali bagi nabi. telah terbaca puisi keramat. darahmu menyuburkan pohon-pohon tempatku hinggap. akan bagaimanakah kukembalikan nadi yang terlanjur lekat dalam daging? jika bahkan engkau rebahkan nyawamu di jantungku.



3

Tubuhmu hampir rubuh tertiup angin. kau menanti di teras rumah sambil melempar butir beras untuk anak-anak ayam. bunga kenanga telah kembang. wangi lepas ke udara.



rinduku tumpah di tanah basah, Ibu.



2. Toni Lesmana



Kerinduan Arus

: kepada ibunda



memburu debur laut, semakin jauh aku darimu. berulangkali aku menderas

dan tersesat. sungai menyimpan perangkap sekaligus gairah memabukkan

goa-goa kegelapan menelan seluruh petuahmu lalu aku meluap lupa segala

semakin jauh aku darimu. langkah-langkah mungilku menjelma banjir sunyi

menghanyutkan kampung dan kota. dunia kuarungi dengan gelegak gelisah

menciptakan pusaran-pusaran durhaka lantas meminang lara di muara



duhai, mataair, sesungguhnya ada yang kekal di tubuh jarak, cintamu

ricik yang tak kikis oleh nyeri. siang dan malam adalah sepasang susumu

alir doa yang menembus kabut kemurungan. aku pun menulis rindu

sambil mengerang di jeram, meluncur di air terjun, meringkuk di lubuk

sambil meneguk lumpur dan menghisap limbah. kata-kata kutitipkan

pada pasir dan kerikil, batu dan ikan, daun hanyut dan kayuh perahu,

tiang jembatan dan burung yang kehausan. perjalanan menjelma sajak

yang tak pernah sampai padamu, terus menjauh memunggungimu

memburu gemuruh laut, semakin hampa aku mengingatmu



namun di laut, garamlah yang menyambut luka-lukaku, aku meronta

diseret ombak pasang yang melahap pantai lantas digusur bersujud

di dasar samudera. aku seperti menemukan jalan pulang bagi rindu

sebab seluruh sajak tak pernah sanggup mengungkapkan cinta padamu

maka kupasrahkan diriku pada panas matahari, gumpalan awan,

dan tiupan angin. hanya sebagai hujan aku bisa kembali padamu

sebagai airmata yang tak akan reda, o, mataair kasih abadi

tak akan pernah reda aku di pangkuanmu



2011



3. Eko Putra



SILSILAH ; KESANGGUPAN


; untuk seorang masterpiece, Ibuku

….aku sanggup menerima kepergian perempuan manapun

tapi tidak untuk kehilangan dirimu….



jika apa yang kau tanyakan padaku tentang kesetiaan. atau tentang rumah yang paling nyaman untukku membagi jarak, menyusun silsilah kepergian. juga tentang orang-orang yang begitu sering datang, kemudian dengan sendirinya raib. dan memaksa aku untuk membunuh diri sendiri dengan cara mengubur seluruh ingatan yang disempurnakan oleh petualangan. maka kaulah orangnya, yang entah kapan aku dapat memahami kehilangan demi kehilangan tersebab mereka yang gagal meyakinkan aku untuk menyerupai dirimu walau sekadar cara tersenyum atau cara menangis sekalipun, sebagai niat menaklukkan hidupku.



aku juga tak pernah mengetahui, bagaimana cara kau melengkapi kehadiranku. seperti juga aku telah lama tak mampu memahami rahasia gelap rahim, hitungan bulan, darah, dan tangisan pertama yang menggetarkan bumi. yang aku pahami cuma keniscayaan yang barangkali tak mampu memberiku petunjuk lebih banyak, jalan mana yang akan kupilih, di setiap kecemasan yang bengis, yang tega membuat aku untuk sejenak melupakan dirimu. lalu dengan lalai pula, aku berusaha menyamakan mereka sebagai dirimu yang lain di puncak kemanusiaanku sebagai hasrat.



barangkali, takdir dapat kubendung dengan kalimat puisi atau dengan sebuah cerita tanpa narasi, yang di antaranya sejarah menerjemahkan sebagai pengkhianatan dan kenistaan yang tak boleh diulang kembali. tapi aku bukan Sangkuriang dan kau tentu saja bukan Dayang Sumbi.



kelak, jika kau ingin mengetahui rahasia paling sederhana dari hidupku, bagaimana aku ingin mengatakan banyak hal padamu. maka tanyakanlah pada seseorang yang mau menerimaku melahirkan cucu untukmu….

(Kampung Keramat, 2011)





4. Kebun Salju



PEREMPUAN DI TEPI FAJAR

YANG MEKAR YANG GEMETAR



untuk @namasayaindi







Sampai juga kita, lakiku, di tepi fajar, yang mekar, yang gemetar. Takdir, memang, tak lain bandul jam, yang mengayun: dari pedih ke pedih.



Kita meraba: hurufhuruf tak terbaca. Mendugaduga cuaca. Barangkali, di bawah langit yang memejam, kita akan segera karam.



Aku inginkan pelukan, cintaku, agar Maut, yang selalu kaubayangkan seharum semangkuk sup, tak terlalu membuat kita gugup.



Maka, peluklah, lakiku. Peluklah. Benamkan kecemasanku, ke dalam gairahmu. Biarkan aku mati dengan cantik, dalam birahi.



Lihatlah. Ada bintang padam, jauh di jantung malam. Lalu..



Mati, katamu, hanyalah cemas yang sementara. Selebihnya, tak ada. Tak ada.



Maka, lakiku, sentuhkan saja tanganmu yang gemetar pada fajar yang memar. Di sana, kau akan selalu menemukanku, yang berdenyut, serupa jantungmu.



Kemarilah, sebelum cahaya merenggutmu, kau akan tahu aku selalu menjadi ibu bagi seluruh dukamu.



Dan, ketika fajar benarbenar mekar suatu hari, mungkin akan ada yang bernyanyi -- ataukah itu jerit nafiri?



Tapi aku tak lagi merasa sunyi.



2011





5. Faridz Yusuf





MENCARI MAKAM BUNDA




/1/

lalu kau tuntun aku ke surga, sore itu. rumputan tegun

dan hanjuang sungsang mencerna merah gamismu.

langkahmu penuh, genggammu teguh: seolah mengajariku

agar kukuh pada tempuh. “demikian hidup,” katamu suatu kali,

“adalah ketabahan memenuhi janji.”



sementara jalanan dikukus kering: kampung tak lebih dari

jejer jemuran. orangorang serupa menolak halaman,

mungkin tak akrab lagi dengan penantian. gerimis telah

disangkal musim, namun matamu tetap bening.

maka aku terus merapat ke sampingmu:

langgar tinggal seinci, condong menuju sepi.



kau lantas mengalunkan barzanji. sementara aku iri:

mengapa anakmu tak pernah disebut namanya?

aku lalu meneguhkan hati, barangkali itulah caramu

memanggilku. “Tuhan tak bobo, nak,” katamu.

namun rupanya jemaatmu terlambat. mungkin benar,

iman itu serupa iuran, tergantung angka berapa

almanak menunjuknya.



sore menyorong senja ke sirna, pertanda jemaat

tak bakal mendekat. tapi kau sabar seperti megamega:

menekuni mushaf dari alif hingga ya. jendela harus

segera dirapat, pertanda jemaat urung menemu wasiat.

tapi kau tabah laiknya ayat: melipatlipat munajat

sampai ke sunyat. dalam kesendirianmu, kulihat takdirmu.





/2/

mungkin kau lupa, surga itu harus megah,



bukan langgar dengan gorden lusuh,

bedug ompong atau bilik bolong,

bukan reuni keluarga atau kolorkolor di jendela.

barangkali kau lupa bahwa selalu ada yang tak tetap

dalam fana, sebab yang kau tahu bahwa kesederhanaan

adalah iman tanpa bandingan.



mungkin kau khilaf, surga itu harus menggugah,

dengan kotak jariyah besar atau keramik mengkilat,

dengan jendelajendela berkacapatri kaligrafi,

dengan lampu mewah dan jadwal terperinci.

barangkali kau lupa bahwa surga juga tergantung

dana kampanye siapa, sebab yang kau tahu bahwa

janji dunia tak sepenuhnya bisa dipercaya.





/3/

magrib hangus ke isya, pengajian tak juga terlaksana.

tumpeng basi, telur dan kentang pasi: damar mengubur

bayangannya sendiri. kau lalu menutup kitab dan merapatkan

kening ke bumi.mungkin menginsyafi bahwa memang

hanya Tuhan saja yang selalu terjaga. jam delapan kurang sepuluh,

kauhabiskan tafakurmu. di langgar reyot itu, aku lalu bersaksi

bahwa tiada surga selain sukmamu. kau lalu menutup doa

dan langgar segera diheningkan.



tapi yang datang malah orangorang bermuka tegang.

aku dilempar ke balik pintu, kutatap, lehermu dicicip gergaji.

“dukun santet! dukun santet!” kudengar bisik keji itu:

kau jadi kedap, aku jadi pengap. perlahan langkahlangkah aus,

aku merayap di atas samak. ada basah berenang ke dada,

kugapai, kau sudah tanpa kepala.





/4/

empat belas tahun berlalu, aku tak pernah paham

mengapa jemaat tibatiba sirna. belasan tahun itu,

aku tak pernah tahu siapakah mereka yang datang

dengan kekejian. sungguh, tahuntahun tanpa isi:

aku tak pernah paham cara Tuhan menanammu

ke dalam ketiadaan.





/5/

kubakar kemenyan tiap malam selasa: membangkitkan

rinduku pada tujuhratus cara senyummu yang liku.

kusampirkan selendang itu ke pundakku,

kukhatamkan tadarusmu tentang bulan,

tentang wajah ayah yang lebih dulu undur tanpa usia.

langgar telah lama rubuh, tak ada lagi saksi selain

aku dan ingatan. aku terus berlari: menautkan tiap semoga

pada mungkin.



ah, sepertinya bunda lupa bahwa nyeri juga punya batas.

aku lalu menyerbu jalan dengan pedang bertali selendang:

beringas mencari riwayat kepalamu yang hilang.

lebaran seminggu lagi tiba, oh untuk kesekiankalinya,

aku harus ziarah ke sukma yang mana?

sungguh, aku terguncang.



Bandung, 10/05/2011









Catatan:

Hanjuang (Sunda), Andong (Jawa), Endong (Bali), Penjuang (Dayak) | Kingdom: Plantae (Tumbuhan) | Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) | Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) | Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) | Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil) | Sub Kelas: Liliidae | Ordo: Liliales | Famili: Agavaceae | Genus: Cordyline | Spesies: Cordyline fruticosa (L.) A.Chev. Dari: http://www.plantamor.com/





6. Arif Fitra Kurniawan



BEBERAPA ALASAN SERTA ULASAN MENGAPA

AKU BETAH BERMUKIM DI DADAMU, IBU


:teruntuk ibundaku Wiwik Wahyuni





- Tiap kali petang datang dan menyelinapi

kisi-kisi dadamu, sengaja bergegas kau menyalakan

saklar lampu-lampu ingatanku.



lampu yang warna cahayanya tabah untuk terus terjaga

demi rabun mataku agar tetap betah bermukim di dadamu

demi membaca masa lalu yang mudah sekali

terhapus dari papan tulis di jantungku,



kau mengajariku bagaimana mencatat tanggal yang padat

sebab kau lebih tahu begitu cepatnya alamat detik berpindah tempat





- Ibu, kenapa tiap perempuan mesti belajar

mencintai daun katuk ketika di dadanya

mulai berbuah sepasang apel merah ?



“sebab santannya mampu menyabarkan air susu

dan hijau santunnya menyuburkan airmatamu,

:belajarlah selalu iba sebelum menjadi ibu nak !”



semenjak itu aku tahu bahwasanya anak-anak waktu

dari kesedihan tak pernah berhenti melepas haus hasratnya

berebut menjadi pemburu, menyusu airmatamu airmataku



- Seseorang mematahkan lengan hatiku sore tadi

sebelum matahari sempat sembunyi ke dalam

sempit haru mataku, yang tiba-tiba saja menjadi rentan

tak tahan digerhanakan bayang kehilangan.

engkau berujar sambil mulai menyambung,

hati-hati menyeimbangkan kembali patah hatiku

dengan obat merah dan segulung perban,



: tegaklah, sebab cinta kadang tak mematuhi tanda sama dengan

dari semua perkiraan yang kita rumuskan.



senyum airmatamulah yang menguras kering di cekung pipiku.

aku sungguh terselimuti genang yang hangat, merasa terluapi

pesta ulang tahun yang riuh oleh kartu ucapan selamat

dari kawan-kawan terdekat.



- Aku selalu ingin menjadi masa kecil paling mungil,

seperti kutu atau bahkan kuman

—yang cuma bisa ditangkap oleh mata mikroskop

betitik api paling panjang—



ketika engkau mengecupkan bibirmu

yang buku itu kepada dongeng mataku sebelah kanan.



dalam tidur tak henti aku membelah diri ribuan kali,

menjadi tokoh-tokoh yang hidup di sepanjang

kisah ajaib yang pernah engkau tumpahkan

dari dada ke liang telingaku yang manja



sebab di sana, hidupku yang maha kecil ini

selalu merasa paling menang dari semua perlintasan

yang dicipta oleh keberangkatan—kepulangan







7. John Ferry Sihotang



Sepatu Titipan Bunda



1.

sebelum genap usiaku

kau oleskan gaharu pahit di puting susumu

lalu kau tolakkan aku di tengah pusaran topan

berjalan sendiri

menjadi perantau



"inilah sepatu yang mesti kau pakai!

tegaklah berdiri seperti yatim piatu

menenun bulang cahaya

ke dalam putik-putik padi"



masih saja aku tak paham untuk apa sepatu itu

kau jahitkan dari bilik rahim doamu



namun kau adalah kebenaran masa kecilku

maka kuselami danau jiwamu yang menyimpan

mimpi-mimpi keabadian

sejak kau selipkan tabik daun

pada tangisku yang pertama



2.

kau adalah sepatu paling tabah

tak pernah mengeluh pada penghujan atau kemarau

pada tanah merah dan kerut kematian



padahal mulutku tak henti-henti meragu

saat berdiam dalam keharuan tanpa alasan

atas matahari, angin, tanaman atau bara api

yang tak mungkin kehilangan pesonanya



kucari jawaban hingga ke bintik-bintik kaki lalat

yang kutemukan hanya aneka tanda tanya

atas rahasia yang tak pernah tersingkap seutuhnya



tapi kau adalah sepatu paling tabah

bahkan tak sempat bertanya akan dibawa atau dibuang

sedang pergi atau pulang

entah ke mana



3.

sepatu adalah alas kehidupan

itu sebabnya kami goyah tanpa kehadirannya



sepatu adalah alas kehidupan

itu sebabnya kami selalu disepak badai



4.

"hei, tuan bertubuh besar

aku makin tak mengenalmu



kunang-kunang sudah beranak-pinak

sementara kau masih gentar pada similir

sebab terlalu berat manafsir"

kecam sepatu suatu kali,

menghimpit tubuh jadi kabut

lindap di remang



5.

ai, bunda…

apa lagi yang perlu kutahu dari semua ini



sepatu yang kau titipkan bikin telapak biru lebam

menyusuri mimpi-mimpimu

dingin ke bukit jauh memantul sunyi

mengurai putih helai rambutku



kadang ingin kugantikan dia dengan sepatu-sepatu baru

yang lebih keren dan mentereng

namun aku tak yakin mereka sanggup mencintai

jejak langkahku



sebab dia -- ataukah kau -- selalu menepati janji

menuntun ke nadi-nadi tualang

dan tak membedakan

mana tikungan dan mana mimpi setengah tanggal



sepatu sudah menjelma bayanganku sendiri

sebagai sahabat paling setia meski

dia selalu diam

mengajak tengkar tentang siapa di depan

mendahului titah-titah yang tertatih

di akar rumput-rumput mati



6.

tadi malam, saat gilang-gemilang di luar luar langit

aku bacakan sebuah sajak yang tak rampung

di tanah pengasingan

di hadapan para perantau yang memakai sepatu juga



apa karena sudah koyak dan kotor

tak satu pun suka sepatuku

dan aku belum paham benar, bunda

mengapa yang lain mesti membeda-bedakan yang sama



bulan masih cerlang di luar langit

air mata tertegun di epitaf resah membilur



mereka mengirik daging dan terunaku

lalu mengisap habis seluruhku

hanya sepatu mengucap duka selamat pisah



tapi sepatu yang kau titipkan pun

mereka campakkan ke dalam tong sampah

kemudian dibakar dengan sempurna

jadi abu

sepenuhnya



7.

sepatu adalah jejak bunda kehidupan

itu sebabnya aku pulang ke rahimMu sebagai abu.





8. Dalasari Pera



BEBERAPA BENDA YANG IBU SIAPKAN SEBELUM AKU BEPERGIAN






1/ KANTONGAN PLASTIK



Seperti biasa, aku mabuk kendaraan.

Segala yang tertelan

kelak kumuntahkan di tengah jalan

maka ibu membekali kantongan plastik



“Muntahkan kenangan buruk

dan hidup terpuruk

di kantongan ini.

Lalu ikat rapi dan buanglah

ke luar jendela kendaraan.”



2/ BAJU BERSAKU BANYAK



Ibu memahami perjalanan

selalu menjadi lebih panjang

dari yang kita kira

Sebab titik sesungguhnya tak pernah jelas

hitungannya



“Pakailah baju bersaku banyak

dimana aku telah isikan

bekal menuju kekal

agar kau tak memintal sesal.”



3/ BOTOL MINUMAN KOSONG



Ibu sesungguhnya petualang sejati

Leliku jalan adalah sekumpulan kisah

Yang lama menubuh pada sosoknya

Maka jalan manakah yang tak ia kenali?



“Jalan berliku akan banyak kau temui

kaki-kaki harus tegak menapak

meski pundak sesak oleh beban

Sesekali kau harus menadah keringat

dan juga air mata, ke botol kosong ini.

Lalu minumlah di lain waktu

saat kehausan harus mengajarkanmu

betapa asinnya kehidupan.”





9. Ather Panther Olii



Inilah Beberapa Catatan Riwayat Hidup Ibu yang Bisa Kutuliskan Selepas Kepergianmu, Ayah!



1/

Di malam pertama kau tak lagi memanggil nama Ibu

Beribu kata-kata terperangkap di kebekuan bibirnya

Lalu deretan tanyaku tentang pilukah ia

Menemu jawab lewat setetes air mata yang jatuh

Yang seketika menjelma kerinduan tak usai

Dan esok adalah kesepian yang rapih

Membalut detik ke menit

Menit ke jam hingga ke batas hari

Dengan warna kelabu tak pudar

Pendarnya serupa kabut malam

Suram dan hilangkan bayang



2/

Malam ketiga dan doa-doa masih singgah di awan-awan

Tuk bermukim bersama luapan air laut

Menjelma bebulir hujan yang jatuh meruah

Membasahi kembali tanah merahmu

Melembabkan dekapan Ibu pada bingkai foto tuamu

Ibu mencipta samudra tanpa riak gelombang

Sesengukkannya merampas kesempatan rembulan

Hadir mengucap salam damai dari langit malam

Jika tengadah wajah dan tangan masih kau lihat

Sesungguhnya itu adalah wujud nelangsa

Yang oleh malam dibiaskan sebagai hal biasa

Tak seperti wajah ibu yang terus pias oleh

Kehilangan tanpa sekata dua kata perpisahan



3/

Sepekan hadir dan cahaya kehidupan masih dimonopoli malam

Kelam sungguh tak punya malu, tak mau beranjak

Bahkan oleh daftar panjang doa-doa

Sekiranya harapan terus disepoikan angin

Ibu tak lantas bergeming

Hening adalah kawan sejatinya

Dia punya bahasa baru

Yang membahana di antara sulur-sulur janji hati

Tiada tersakiti namun terlewati jalan derita

Lara masa akan memelihara jiwanya

Tanpa limit yang bisa ditandai

Bahkan oleh tinta ingatan paling murni



4/

Empat puluh hari tiba dan kesantunan cahaya merapat

Begitu dekat di guratan paras Ibu

Semacam suratan nasib baru kubaca

Ibu memuncaki letih laranya

Ibu luruhkan galau dan gamang

Melepasnya jauh, di sela-sela arah yang asing

Lalu rentangan tangannya begitu lebar

Dia siap menampung hamburan tubuhku

Dia kokoh menopang gigil pedihku

Yang menyusul tak tertahankan

Usai kulihat sebenar-benarnya ada

Mentari bermukim di kedalaman mata Ibu

Aku merindu dekapan hangat Ibu

Sungguh merindu



5/

Setahun berlalu dan musim-musim masih tak berubah nama

Andai harus bersua basah dan lembab yang tebal

Sungguh Ibu telah kebal

Kesibukannya berkabar pada langit tentang rumah cahaya

Menjadikannya lupa bahwa di silam yang belum jauh

Dia pernah melaknat sebuah kepergian

Yang meninggalkan rentetan kalimat penyesalan

Menjadi puisi melankolia menghanyutkan

Ibu memang pernah larut dalam lara

Tapi bening hatinya menautkan kembali mozaik ingatan

Akan takdir kehidupan yang tak boleh putus

Hanya karena sebuah kematian datang melawat



6/

Lantas setelah sembilan tahun kepergianmu, Ayah!

Ibu telah mampu menemukan nama barunya

Tertulis dengan huruf-huruf kasih

Berbalut sayang yang fasih dilantunkan oleh cerah wajahnya

Yang bersih dieja oleh ranum bibirnya

Sesungguhnya Ayah, bingkai fotomu telah menjadi rumah

Rumah kenangan abadi tak terganti

Bagi setiap tatap mata Ibu yang berlabuh

Di dinding kamarnya yang mungil

Kau, selama sembilan tahun yang sunyi

Menatapnya dengan cinta yang wangi

Sewangi melati dari tubuh Ibu

Yang kuhirup setiap diberinya aku

Dekapan hangat di pagi hari





Manado, Mei 2011.



10. Agus Kurniawan



MEMOAR SELENDANG



(1)

aku mendaki selendang ibu mencari masa kanak yang hilang

ranum ingatan yang akan lekang

saat mengeja air susu menelusuri letih ibu

kantuk yang terjaga, kasih yang menyala

pada lintasan riwayat selendang



ibu pun mengajariku bernyanyi bersama dalam penantian

bulan sembilan lalu cinta jadi berderaian di semesta ayah

selendang yang membentang jalan menuju jalan kecil

meniti masa remaja kan kukenang

lalu menghampar di hati perempuan



o perempuan yang menari di hamparan arloji

aku menerbangkan ilusi paling binal, kubentang kembali selendang

ditepinya jam-jam kan terkenang air mata tersimpan

dalam peta kasih tak terjabar



o selendang berkibaran mengenang ibu

kupanjat kembali masa kanak-kanak yang terbang

berserpihan dalam laut kenang



(2)

kemudian remaja mengaburkanku pada dermaga bagi

perempuan, menenun bersamaku menjahit

selendang waktu

anak-anak zaman akan lahir kan kuajari silsilah

dahulu perjalananku tersimpan dalam selendang ibu

tak kan robek di lemari yang pintunya selalu terbuka



aku pun menjadi pengembara setelah dunia

mencaciku sebagai pengecut dan menuntutku pergi

jauh dari jangkauan selendang, tapi akan tetap berkibar

dalam semesta sunyiku

: ajal terjauh......


Info: http://www.facebook.com/notes/inggar-saputra/10-nomine-lomba-menulis-puisi-untuk-cinta-dan-kasih-ibu-2011-jadi-berpikir-kapan/123553024392999

Tips Memenangkan Lomba Menulis Novel

Is Mujiarso - detikhot


Tips Memenangkan Lomba Menulis Novel
Jakarta Dewan juri Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta 2010 mengaku tidak menemukan kejutan dari bertumpuk-tumpuk naskah yang masuk. "Padahal kita cuma berharap akan ada satu atau dua, syukur-syukur tiga saja (naskah yang menawarkan kejutan)," ujar Anton Kurnia, mewakili juri lainnya, AS Laksana dan Sapardi Djoko Damono.

Menurut Anton, sebagian besar karya yang masuk adalah novel-novel yang akan tumbang pada halaman-halaman awal karena gagal mengikat pembaca untuk terus melanjutkan pembacaan. "Memang, ada beberapa cerita mampu menyajikan pembukaan yang menarik, tapi kemudian berkembang menjadi lanturan yang bertele-tele dan kehilangan arah," kritiknya.

Lalu, naskah seperti apa yang potensial untuk memenangkan sebuah sayembara menulis novel?

"Yang terpenting adalah craftmenship alias keperajinan penulis dalam mengolah tulisannya," tegas Anton seraya menilai bahwa keperajinan para perserta sayembara menulis novel sangat lemah. Tanpa kecakapan yang memadai, lanjut dia, gagasan sebagus apapun tidak akan menjadi karya yang menarik dibaca orang.

Hal kedua yang perlu diperhatikan oleh para penulis novel menurut Anton adalah soal membaca. "Sejumlah besar naskah menunjukkan kepada kita bahwa para penulisnya kurang membaca, atau kurang meluaskan minat terhadap bacaan. Ini berakibat pada miskinnya strategi literer yang mereka gunakan untuk membangun cerita," ujarnya.

Dengan kata lain, dia memperjelas, kebanyakan dari mereka menulis dengan rujukan yang amat terbatas dalam hal teknik penceritaan, gaya bertutur, dan dalam mengupayakan berbagai kemungkinan bentuk. Sebagaimana dalam urusan-urusan lain, Anton menyarankan, dalam penulisan pun perlu belajar banyak dari orang-orang yang lebih dulu.

Satu lagi tips dari Anton Kurnia: jangan menjadikan sebuah karya sebagai kendaraan pengangkut dakwah, baik dakwah agama maupun dakwah sekuler, sehingga terasa bahwa para penulis hanya menunggangi cerita dan setiap karakter di dalamnya untuk kepentingan mereka sendiri, yakni menyampaikan petuah dan ajaran.

"Tentu saja niat apa pun dibolehkan dalam penulisan. Namun, setiap cerita yang baik selalu memperlihatkan penulisnya memiliki kematangan teknis dan kepiawaian mengolah bahan dengan seluruh kecakapan dan pengetahuan yang ia miliki. Setiap cerita yang baik selalu menjadi dunia rekaan yang layak dipercaya. Ia valid dan realistis menurut logika cerita itu sendiri, bahkan sekalipun yang diceritakan itu dunia yang absurd atau kejadian-kejadian yang serba fantantis," jelasnya.

Sumber: http://www.detikhot.com/read/2011/01/15/163831/1553937/1059/tips-memenangkan-lomba-menulis-novel

Lomba Menulis Islamedia : Rohis Mengawal Moral Bangsa

Komunikasi Rohis 29 Mei jam 16:21

Assalamualaikum…

Yuk ikuti Lomba Menulis Islamedia : Rohis Mengawal Moral Bangsa.

Belakangan ini isu-isu miring menerpa Rohis Sekolah dan Rohis Kampus dengan pernyataan-pernyataan yang tidak mendasar. Padahal telah banyak kebaikan-kebaikan yang dihasilkan dari rohis-rohis di sekolah-sekolah dan kampus-kampus yang telah eksis saat ini.

Isu-isu tersebut akhirnya mebuat cemas beberapa orang tua ketika anaknya belajar islam di rohis-rohis sekolah dan kampus yang ada. Padahal rohis adalah lembaga yang mendapatkan dukungan penuh dari pihak sekolah dan kampus karena efek pengembangan diri positif yang dihasilkan.

Kemudian, hayuk kita menulis tentang rohis di sekolahmu dan juga di kampus-kampus tempat kamu menimba pendidikan saat ini, bagaimana efek positif dan negatifnya yang kamu rasakan, dan benarkah Rohis sejalan dengan isu-isu negative yang ada saat ini?

Bagaimana caranya???

Persyaratan Umum

1. Peserta dibuka untuk tingkat Siswa, Mahasiswa, dan Umum
2. Karya tak akan digunakan panitia tanpa izin pengirim.

3. Karya yang dikirim tidak akan dikembalikan.

4. Jumlah karya yang dikirimkan tak dibatasi.

5. Karya yang dikirim orisinal, bukan karya orang lain, bukan jiplakan, bukan hasil copy-paste karya orang lain.


Tema

Semua karya harus bertema: “Rohis Mengawal Moral Bangsa”

Persyaratan Khusus

1. Panjang tulisan minimal 1 halaman A4 dengan margin 2 cm (atas bawah kanan kiri), huruf Times new roman ukuran 12 (No spacing)

2. Gaya penulisan menekankan pada topic UMUM DAN SEKITAR KEHIDUPAN PESERTA BERINTERAKSI DENGAN ROHIS.

3. Karya yang dikirmkan harap mencantumkan peserta tingkat.

4. Cantumkan : Nama asli, Alamat email, alamat rumah, sekolah (bagi tingkat siswa)/kampus (bagi mahasiswa)/pekerjaan (bagi umum), dan nomor yang bisa dihubungi.


Pengiriman Karya

Karya dikirimkan ke:

Email : redaksi_islamedia@yahoo.com

Hadiah Tiap Kompetisi
Tulisan terbaik untuk tingkat Siswa, Mahasiswa, dan Umum akan mendapatkan hadiah menarik dari Islamedia.

Tim Penilai Tulisan:

1. Akmal Sjafril, penulis buku "Islam Liberal 101"
2. Eko Novianto, penulis buku "Sudahkah Kita Tarbiyah"
3. Salim A Fillah, penulis buku "Dalam Dekapan Ukhuwah"


Ayuk, ditunggu apalagi, Islamedia menantikan karya-karyamu.
Mari kita tunjukkan Rohis adalah pengawal moralitas bangsa ini.

Karya diterima paling lambat 15 Juni 2011

http://ksrdki.blogspot.com/2011/05/lomba-menulis-rohis-mengawal-moral.html

http://www.kapmi.com/component/content/article/78-lomba-menulis-qrohis-mengawal-moral-bangsaq.html

28 Mei 2011

LOMBA FLASH TRUE STORY (FTS) WRITING REVOLUTION: RAMADHAN PENUH CINTA

Joni Lis Efendi

FORMAT BARU-LOMBA FLASH TRUE STORY (FTS) WRITING REVOLUTION: RAMADHAN PENUH CINTA



Syarat dan ketentuan:

1. 50 KISAH SEJATI AKAN DIBUKUKAN.
2. Lomba ini HANYA BAGI ANGGOTA RESMI WRITING REVOLUTION (SMCO/SMPO/SMNO/SMAO/SMBO/KMC).
3. Bersifat perorangan, masing-masing peserta hanya boleh mengirim maksimal 3 tulisan.
4. Panjang tulisan 200-500 kata (termasuk judul).
5. Tema:Ramadhan Penuh Cinta (tentang perasaan hati... menyambut bulan suci Ramadhan, rasa cinta kepada-Nya dengan menjalankan ibadah, semangat cinta berbagi dengan sesama, dan tanda cinta yang tak terkira atas semua nikmat yang telah diberikannya dan bentuk kesyukuran menyambut hari kemenangan, Idul Fitri)
6. File tulisan dikirim ke email: AntologiWR@gmail.com
7. Sertakan biodata yang ditulis di bagian bawah tulisan maksimal 80 kata.
8. Tulis di judul/subjek email: FTS Ramadhan WR-Judul-Nama Penulis
9. Mencantumkan nomor anggota WR di biodatanya yang dikirim lewat email sedangkan yang di CATATAN/Note FB tidak usah.
10. Naskah diterima panitia selambat-lambatnya pada tanggal 05 JUNI 2011 pukul 23.59 WIB.

PEKAN SENI PELAJAR TEGAL

By Puput Happy










Jumat, 20 Mei 2011 pukul 08.00 WIB di aula UPTD Kecamatan Dukuhwaru telah diadakan latihan Pekan Seni Pelajar SD se-Kecamatan Dukuhwaru sekaligus latihan presentasi peserta Lomba Guru Berprestasi tahun 2011 dari Kecamatan Dukuhwaru.

Kesenian sebagai salah satu media pengungkapan pengalaman hidup yang unik dan kreatif dapat bermanfaat dalam pembentukan sikap, kepribadian, tingkah laku maupun moral bagi diri pelaku dan orang lain sehingga perlu terus menerus diupayakan pengenalan dan penanamannya pada anak-anak. Kesenian juga berfungsi dan bermanfaat dalam pengembangan prinsip, daya serap, daya pikir, emosi, daya cipta, bakat dan sekaligus sebagai media bermain sehingga sangat relevan dalam menunjang tercapainya tujuan pendidikan.

Pekan Seni Pelajar sebagai wahana untuk kemampuan olah kreasi dan prestasi dibidang seni oleh para siswa merupakan salah satu program Dinas Pendidikan Kabupaten Tegal dalam pembinaan dan pengembangan seni di sekolah serta sebagai salah satu upaya memasyarakatkan seni di lingkungan sekolah.

Pekan Seni Pelajar bertujuan
1. Menyiapkan anak-anak sebagai generasi penerus yang berkemampuan tinggi, berkepribadian luhur, berakhlak mulia
2. Mengembangkan minat, bakat, kreativitas dan ketrampilan di bidang seni bagi siswa
3. Memupuk cita rasa seni dan kecintaan terhadap khasanah budaya bangsa, sebagai rujukan dan filter terhadap pengaruh budaya luar

Kecamatan Dukuhwaru sebagai wilayah kecil di Kabupaten Tegal ternyata memiliki banyak keunggulan, di antaranya para pelajar berbakat di bidang seni, seperti Dika Dina dari SDN Kalisoka 02, Cindy dari SDN Blubuk 03, David dari SDN Blubuk 02 yang merupakan peserta LOmba Menyanyi Tunggal. Agus Supriyadi dari SDN Slarang Lor 01 sebagai peserta Lomba Macapat. Dua siswi dari SDN Dukuhwaru 04 sebagai peserta Lomba Tari Daerah. Sementara peserta Lomba Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Tegal Ibu Sugiyatmi, S. Pd. M. Pd dari SDN Blubuk 05, Futicha Turisqoh, S. PdI dari TKIT Miftahul Ulum Gumayun, dan Aliyatun, S. Pd. AUD dari TK Masyitoh Dukuhwaru ikut meramaikan acara. Semua itu tak lepas dari peran UPTD Kecamatan Dukuhwaru yang selalu men-support para kandidatnya untuk maju di bidang pendidikan. Semoga Kecamatan Dukuhwaru semakin maju dalam membangun sumber daya manusia di daerahnya, terutama di bidang pendidikan.

Lomba Gerak dan Lagu










Disusun Oleh :
IGTKI Kecamatan Dukuhwaru
Kabupaten Tegal
Tahun 2011



KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga IGTKI Kecamatan Dukuhwaru mampu menyelesaikan makalah Lomba Gerak dan Lagu tanpa halangan suatu apapun.

Maksud penyusunan makalah lomba ini adalah untuk memenuhi tugas dari IGTKI Kabupaten Tegal dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dan HUT IGTKI yaitu Lomba Gerak dan Lagu tahun 2011.

Tujuan utama Lomba Gerak dan Lagu adalah untuk menumbuhkan daya kreativitas anak serta rasa percaya diri pada diri anak, sehingga mampu meningkatkan kemampuan motorik kasar anak dan mendorong motivasi belajar anak agar lebih siap untuk mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya (SD atau yang setara SD).

Sejalan dengan keberadaan seorang anak yang senang menyanyi dan bergerak, maka gerak dan lagu adalah salah satu pendekatan yang sangat tepat jika digunakan sebagai sarana dalam menyajikan proses pembelajaran pada anak usia dini. Menyajikan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi anak melalui gerak dan lagu akan memotivasi anak untuk lebih senang mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Dengan menyanyi anak menjadi senang dan lebih mudah dalam memahami materi ajar yang disampaikan.


Kemampuan guru dalam memilih lagu dan menciptakan gerakan yang sesuai dengan usia perkembangan anak akan berdampak pula terhadap berhasilnya proses pembelajaran pada anak usia dini. Dan dengan adanya Lomba Gerak dan Lagu ini diharapkan dapat mengembangkan bakat dan minat anak untuk menjadi lebih aktif dan kreatif.

Dukuhwaru, 31 Mei 2011
Penyusun


GERAK DAN LAGU


Nama Peserta:
1. Futicha Turisqoh, S. PdI
2. Siti Khodijah, A. Ma
3. Aliyatun, S. Pd. AUD
4. Ifada Yuliyani
5. Ani Sofiyati
6. Athiatin, S. PdI
7. Khumayah
8. Endang Sri Rahayu

BIDANG PENGEMBANGAN : Fisik Motorik dan Seni

I. Peserta : 8 Anak
II. Waktu : 10 Menit
III. Teknik Pelaksanaan : Gerak dan lagu terdiri dari pemanasan, inti dan
pendinginan dengan diiringi musik, anak-anak
sambil bernyanyi.
IV. Tujuan : Melatih gerak anak, baik gerak lokomotor
maupun gerak non lokomotor.
V. Manfaat : Dapat diterapkan pada anak agar:
- Anak mampu bergerak sesuai irama
- Melatih kreativitas anak
- Mampu bekerjasama dalam kelompok

VI. Susunan Gerak:



A. PEMANASAN : Anak masuk dan berdiri di tempat, tangan di
depan dada, sambil mengikuti irama musik dengan
lagu “Burung Hantu”





A.1. Gerakan awal dengan formasi sejajar
- Tangan di depan dada, kepala dianggukkan ke depan dua kali, kemudian tengok kanan dan kiri, kembali ke depan lagi.



- Jalan di tempat, sambil tangan diangkat memutar ke dalam seperti gerakan matahari terbenam, tangan diputar lagi keluar dan dilanjutkan gerakan tidur.



- Tangan didekatkan di telinga, tengok kanan dan kiri, kaki lurus dilakukan dua kali.



- Tangan menirukan bunyi burung kiri kanan



- Tangan dijulurkan ke depan menirukan gerakan burung hantu, kaki maju ke depan bergantian.


Gerakan di atas dilakukan dua kali



* Interval : Kaki diayun ke depan bergantian, silang ke kiri dan kanan, tangan dikepalkan menyilang mengikuti gerakan kaki, sambil berjalan posisi melingkar.



A.2. Kembali ke posisi semula, kemudian dilanjutkan gerakan seperti gerakan pemanasan 1 sampai gerakan akhir yaitu gerakan kepala dianggukkan ke depan 2x, tengok kanan kiri lalu depan.

* Memasuki inti, diawali dahulu dengan interval, yaitu jalan di tempat, dengan pergantian formasi baris sejajar ke belakang.


B. INTI : Gerakan inti diiringi dengan lagu “Potong Bebek
Angsa”. Inti terdiri dari 3 gerak utama yang
dilakukan 2x berturut-turut, dan diselingi interval




B.1.1. Gerakan awal inti, jalan di tempat, kepakkan tangan ke samping kanan dan kiri, kaki diayun ke samping, badan berhadapan secara bergantian, kanan ke kiri.



B.1.2. Serongkan kedua tangan ke kiri 2x, samping kanan ke kiri.



B.1.3. Putar badan sambil diayun kaki, tangan di atas kepala.



B.1.4. Jalan ke depan, angkat tangan ke atas depan, diikuti pinggul digoyang kanan kiri.



B.1.5. Gerakkan monyet berjalan memutar 2x


Gerakan di atas dilakukan dua kali
• Interval: Formasi diubah, menjadi berhadapan kanan dan kiri, tangan diayun ke samping kanan dan kiri, kaki mengikuti gerakan tangan.



B.2.1. Tangan menirukan bebek berjalan ke kiri kanan dua kali



B.2.2. Sorongkan satu tangan ke kiri dan kanan dua kali

B.2.3. Putarkan badan, tangan di atas kepala



B.2.4. Kaki maju ke depan sambil berjalan ke depan, tepuk tangan satu kali, mundur ke belakang tepuk tangan.



B.2.5. Tirukan gerakan monyet berjalan memutar ke kiri.


Gerakan di atas dilakukan dua kali



• Interval : Formasi berubah membentuk lingkaran dengan diikuti gerakan kaki menyilang ke samping kiri dan kanan, tangan mengepal mengikuti gerakan kaki.



B.3.1. Masih gerakan melingkar, tangan dikepakkan ke depan ke belakang


B.3.2. Gerakan sorong dua tangan ke kiri kanan
B.3.3. Putarkan badan, sambil tangan di atas kepala
B.3.4. Maju ke depan tangan dipertemukan dengan teman lain sambil tepuk tangan bersamaan, mundur ke belakang tepuk.
B.3.5. Gerakan tirukan jalannya monyet di tempat.



B.3.6. Tepuk tangan bergantian, kaki mengikuti putar badan, sambil tangan diacungkan ke depan, jari menunjuk angka empat.







C. PENDINGINAN
: Gerakan pendinginan diiringi dengan lagu “Naik-
naik ke Puncak Gunung” sampai selesai.

• Interval : Memasuki gerakan pendinginan masih pada posisi melingkar, kedua tangan diayun ke samping kiri dan kanan kaki mengikuti.

C.1.1. Masih posisi melingkar, tangan diayun ke depan berjalan
C.1.2. Tengok kanan dan kiri, sambil tangan ditempelkan ke telinga
C.1.3. Putar tangan ke atas kepala dan kedua tangan dikuncupkan ke atas membentuk pohon cemara.

• Interval : Kembali ke posisi berbaris ke depan ( ═ ) gerakan seperti di atas pada posisi melingkar.



C.2.1. Kedua tangan diayun ke depan atas, kaki mengikuti secara bergantian





C.2.2. Tengok kanan dan kiri, kaki ditekuk ke kanan dan ke kiri, tangan ditempelkan ke dahi seperti memberi hormat secara bergantian


C.2.3. Putar tangan ke atas kepala dan kedua tangan dikuncupkan ke atas membentuk pohon cemara




• Interval : Tangan diayunkan ke depan secara bergantian kanan kiri



C.3.1. Kedua tangan diayun ke samping kiri dan kanan
C.3.2. Tangan tempelkan ke dekat telinga tengok kanan dan kiri





C.3.3. Putar tangan ke atas kepala dan kedua tangan dikuncupkan ke atas membentuk pohon cemara



C.3.4. Tangan dikuncupkan ke depan dada membungkuk memberi hormat.




LAMPIRAN




BIODATA PESERTA




1. Nama : Futicha Turisqoh, S. PdI
Unit Kerja : TK Islam Miftahul Ulum Gumayun




2. Nama : Siti Khodijah, A. Ma
Unit Kerja : TK Islam Miftahul Ulum Gumayun





3. Nama : Aliyatun, S. Pd. AUD
Unit Kerja : TK Masyitoh Dukuhwaru





4. Nama : Ifada Yuliani
Unit Kerja : TK Islam Miftahul Ulum Gumayun




5. Nama : Athiatin, S. PdI
Unit Kerja : TK Islam Miftahul Ulum Gumayun





6. Nama : Khumayah
Unit Kerja : TK Masyitoh Dukuhwaru



7. Nama : Ani Sofiyati
Unit Kerja : TK Al-Falaah Selapura
(Surat keterangan anggota IGTKI-PGRI Kec. Dukuhwaru, terlampir)

8. Nama : Endang Sri Rahayu
Unit Kerja : TK Masyitoh Dukuhwaru
(Surat keterangan anggota IGTKI-PGRI Kec. Dukuhwaru, terlampir)