Isa Alamsyah 29 Maret jam 0:59
Dua mitra pemasok gula
oleh Isa Alamsyah
Dua orang sahabat sudah lama menjalin kerja sama sebagai pemasok gula. Mereka memutar modal penduduk desa untuk menjalankan usahanya.
Dari tahun ke tahun usahanya meningkat dan terus meningkat. Penduduk desa juga merasakan keuntungannya.
Sayangnya setelah mapan, salah satu dari mereka terjebak kebiasaan buruk yaitu berjudi.
Suatu hari, ia menggunakan seluruh modal masyarakat desa untuk berjudi dan kalah.
Karena takut menjadi korban amarah masyarakat, si penjudi bilang bahwa temannya satu lagi yang menghabiskan modal untuk foya-foya. Sang penjudi dengan leluasa menghembuskan fitnah tersebut karena temannya sedang dalam perjalanan ke luar kota.
Ketika pulang, temannya yang tidak tahu apa-apa menjadi sasaran amarah masyarakat.
Ia dihujat, dicaci maki dan akhirnya diusir dari desa.
Akibatnya ia hidup miskin dan sakit-sakitan karena fitnah rekannya yang kecanduan judi.
Tak ada satu pun orang yang mau kerja sama dengannya karena reputasinya sudah hancur.
Suatu hari sang penjudi sadar akan kesalahannya, ia mencari rekannya yang pernah ia fitnah.
Ia mendapatinya sedang sakit terbaring di rumahnya yang reot.
"Sahabat, maafkan aku. Aku telah berlaku kejam terhadapmu. Aku menfitnahmu untuk kesalahan yang aku lakukan'" kata sang penjudi kepada sahabatnya.
"Baiklah, aku bisa memaafkanmu, asalkan dengan syarat.."
"Apa syaratnya, akan aku lakukan!" kata sang penjudi memotong.
"Tolong ambil segenggam gula dari karung itu" kata sang korban fitnah sambil menunjuk sekarung gula sisa bisnis di masa lalu.
"Ya, aku sudah ambil segenggam gula pasir ini" kata sang penjudi seraya menujukkan segenggam gula pasir di tangannya.
"Lempar gula tersebut sejauh-jauhnya ke halaman depan" kata si sakit memberi instruksi.
Si penjudi langsung melempar gula di taman. Byar... tersebar.
"Sekarang, tolong kumpulkan kembali semua gula yang sudah kamu sebarkan tersebut" pinta sang korban fitnah
"Jika sudah terkumpul semua, baru aku maafkan" lanjutnya.
"Bagaimana mungkin aku bisa mengumpulkan gula yang sudah tersebar ini, tentu saja tidak mungkin" sanggah sang penjudi.
"Nah itulah yang terjadi padaku kini. Fitnah mu sudah tersebar ke mana-mana. Di desa manapun yang kudatangi, tidak ada lagi yang mempercayaiku. Apakah kamu sanggup mencabut semua fitnah yang tersebar ini?"
Sang penjudi sadar, bahwa fitnahnya telah tersebar dan tidak mungkin bisa hilang sepenuhnya.
HIKMAH
Ketika kita menyebarkan berita bohong, kita mengira kita hanya sekali melakukan kejahatan dan bisa menyelesaikan dengan satu kali minta maaf.
Padahal ketika satu berita bohong kita sebar, maka berita itu bisa menyebar dan menyebar lagi tanpa batas.
Karena itu makanya hadist mengatakan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan.
Fitnah bisa mengakibatkan pembunuhan.
Pembunuhan mungkin hanya terjadi sekali, akan tetapi fitnah juga bisa tetap berjalan sekalipun korban fitnah sudah meninggal.
Jadi berhati-hatilah jika kita ingin menyebarkan berita yang tidak kita pasti kebenarannya.
Apakah Anda yakin belum pernah menfitnah?
Ada beberapa tingkatan fitnah atau perbuatan mendekati fitnah.
GHIBAH
Ghibah adalah menyebarkan berita buruk tentang seseorang sekalipun merupakan fakta. Ghibah rentan menjadi fitnah karena sering diberi bumbu informasi.
GOSIP (Digosok makin sip)
Gosip itu dekat dengan fitnah. Karena biasanya fakta dan bumbu ditambah. Bumbunya lebih banyak.
KONFIRMASI GOSIP
Kadang ada yang menganggap konfirmasi adalah hal baik seperti tabayun (mencari kejelasan) tapi kalau tidak ada kepentingan sebenarnya konfirmasi ini dekat dengan ikut menyebarkan fitnah.
"Eh katanya si anu itu selingkuh ya?"
"Eh, suaminya itu kawin lagi ya"
Eh anaknya si itu benar gak ya narkoba"
Kelihatannya seperti konfirmasi, padahal kalau yang diajak bukan orang yang kompeten menjawab justru ia mendapat inforamasi baru atau bahan gosip baru.
FITNAH
Sengaja menyebarkan berita bohong
Semoga Allah menjaga lisan dan pendengaran kita semua!
Salam Bisa!
Ditunggu komentarnya di http://bit.ly/gula_pasir
*******
SUDAH BACA BUKU NO EXCUSE?
Boleh dong minta koemnnya yang sudah launching
Saya sangat terharu dan terinspirasi sekali setelah membaca buku No Excuse!. Banyak orang yang sukses dari berbagai latar belakang yang tidak menguntungkan. Saya akan terus berjuang sampai sukses di usaha yang sedang saya jalani sekarang. Tidak ada kata mundur satu langkah pun. Saya akan berjuang seperti halnya semua orang di dunia.
Iyus, Subang
PESAN BUKU ONLINE
Buku terbitan Asma Nadia Publishing House sampai 30%
Buku Asma Nadia terbitan lain diskon 10%
Kecuali buku Istana Kedua terbitan Gramedia (minim stock) tidak ada diskon.
Pesan ke Aeron 087885273530
*********
JIKA ADA YANG BERMINAT ADA LAUNCHING ATAU PELATIHAN DI DAERAH, SILAHKAN HUB ACCOUNT FACEBOOK: manajemen asma nadia
JADWAL WORKSHOP MENULIS NUSANTARA
Surabaya nampaknya bulan Mei sudah siap (lumayan banyak yang sudah confirm), sekitar tanggal 9 atau 10 Mei, bagaimana Surabaya?
Setelah itu mungkin Bandung atau Jogja (masih bersaing jumlah peminatnya)
Ada daerah yang mau menyusul?
******
JANGAN LEWATKAN
(TINGGAL 18 KURSI- YANG SUDAH CONFIRM MOHON SEGERA TRANSFER)
PELATIHAN KEPENULISAN TERDEPAN DI INDONESIA!
WORKSHOP MENULIS NASIONAL:
Masih ada tersisa 18 kursi peserta
Teknik Menulis Fiksi dan Non fiksi serta Cara Jitu Menembus Penerbit!
Bersama Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, dan Isa Alamsyah
Hari/Tanggal: Ahad, 18 April 2010
Pukul: 09.00 - sd 17.00
Pelatihan terbuka untuk umum
Tempat:
Asma Nadia Center
Merapi Raya No. 42 Depok Timur 16417
Investasi: Rp 500.000 termasuk lunch, sertifikat, doorprize, dll
@. Diskon 40% (Jadi Rp 300.000) pembayaran sebelum3 April 2010
@ Khusus mahasiswa dan pelajar biaya cuma Rp 250.000.
@ Bagi kalangan umum yang membeli dua tiket sekaligus langsung diskon 50% (Cukup membayar Rp 500.000/ 2 orang).
Hubungi kami kalau ada kendala biaya
Catatan: Semua penawaran hanya berlaku sebelum 3 April
Cara pendaftaran kirim sms ke Isa 08128664864 : Nama lengkap (spasi) email address (spasi) jika transfer atas nama orang lain sebutkan namanya.
Transfer ke Rek BCA an Asmarani Rosalba 7650334064
rek Mandiri an. Asmarani Rosalba 157-00-0206797-4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda