03 Agustus 2010

Ayo, Siapa Yang Mau Menjadi Penulis?


[catatan lelaki] Ayo, Siapa Yang Mau Menjadi Penulis?

Catatan Fiyan Arjun
Hari ini jam 17:15

"Ayo, siapa yang suka membaca?"

"Saya, Kak Fiyan!"

"Saya!Saya... Kak!"

"Terus siapa yang suka menulis?"

"Saya juga, Kak!"

Saya yang pertama kali memasuki sebuahn ruangan yangg berisikan pernak-pernik atribut taman kanak-kanak. Dimana-mana ada gambar anak laki-laki dan anak perempuan yang sedang membaca doa hendak mau belajar dan doa kedua orangtua yang terbaut dari karton. Serta ditambah dengan banyaknya bintang-bintang yang—terbuat dari kertas serta potongan-potongan kertas warna-warni di ruang itu saya jadi teringat kembali masa kanak-kanak saya yang lumayan bahagia. Ketika saya memasuki ruangan itu--yang berisi kurang lebih 40 anak. Saat itu saya hanya bisa tersenyum ketika melihat mereka begitu mencintai dan menyukai membaca dan menulis.

Ya, hari ini, tepatnya hari Selasa [03/08] saya begitu terharu ketika saya bisa memasuki ruangan itu.Saya betul-betul tak percaya. Walau pun sebenarnya sehari seblumnya saya dibuat pusing tujuh keliling. Bingung. Karena saya belum terbiasa mengajarkan mereka menulis dan mengarang itu. Apalagi kelas 4, 5 dan 6--yg terbilang aktif. Hingga saya tak bisa tidur. Karena saya terus membayangkan diri saya. Hmm...bagaimana ya esok Selasa. Apa saya bisa mengajar mereka. Begitu pikiran saya menyergap. Sedangkan saya belum terbiasa mengajarkan menulis dan mengarang untuk anak SD. Ya, saya lebih suka mengajarkan anak-anak SMP yang sudah pernah saya lakukan. Terkadang saya juga didaulat untuk mengisi acara sanlat yang sebentar lagi Tamu Agung itu akan datang tahun ini.

Hmm...,ternyata salah! Ya, ternyata saya salah dengan apa yang ada dibenak saya. Kebingungan saya itu kini bisa terbayarkan ketika saya memasuki ruangan itu. Lalu mengajarkan mereka untuk bias pandai menulis dan mengarang. Mereka sangat antusias mengikuti saya ajarkan. Dengan tekun dan seksama dan ada juga matanya mengawang kemana-mana. Tapi itulah sifat anak-anak yang patut saya jadikan untuk pembelajaran saya. Dunia amnak memang bukan untuk diajarkan dengan serius melainkan dengan cara feedback. Take and give. Sesekali disipkan humor sedikit agar urat-urat syarat mereka kendur dan nyaman saat belajar. Dan juga saya mengajar hanya satu tujuan untuk mereka. Ya, semoga mereka bisa menjadi penulis sekaliber Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia, Kang Abik dan Abdurahman Faiz atas pengajaran saya itu. Atau, mereka berguna untuk dirinya sendiri dan bisa menuliskan kehidupan mereka masing-masing nanti ketika besar kelak. Walau pun saya ini baru memiliki ilmu tulis-menulis sekulit ari bahkan juga saya sering di duakan oleh penulis senior lainnya bahkan pernah juga diacuhkan. Tapi iitu semua saya anggap sebagai perjuangan saya sebagai penulis yang tangguh dan tawadhu serta qonaah. Dan ilmu yang saya berikan kepada mereka bias berguna untuk mereka di kemudian hari.

"Siapa yang mau menjadi penulis hebat?"

"Saya, Kak!"

"Siapa yang ingin terkenal?"

"Saya! Saya, Kak Fiyan."

"Oke, sekarang kita mulai belajar menulis dan mengarang yaa..."

"Iya, Kak, Fiyan."

Inilah tulisan mereka yang saya anggap cukup menggugah saya. Dan tulisan ini juga merupakan yang terbaik menurut ketika saya memberikan tugas menulis dan mengarang.

Nama : Dhira
Usia: 9 Tahun
Kelas : IV A
Judul: Tidak ada judul
Aku ingin menjadi penulis. Aku ingin sekali menulis cerita yang banyak. Aku ingin menjadi penulis yang hebat, kreatif, dan terkenal. Aku bercita-cita menjadi penulis sejak kecil. Mamaku juga bilang aku berbakat menulis. Bila besar nanti aku menjadi penulis aku akan membawa nama Kak Fiyan. Karena Kak Fiyan telah mengajarkan menulis.

Nama: Hanin A
Kelas: IV B
Usia: 9 Tahun
Judul: Cita-citaku
Aku ingin menjadi seorang penulis dan menjadiseorang diplomat. Karena kalau aku menjadi pengarang ceritaku akan dipopulerkan sehingga orangtuaku akan bisa membaca cerita-ceritaku itu, dan jika aku menjadi seorang diplomat, aku akan bisa mengajak keluargaku. Eh, teman aku mempunyai Abi yang kerjannya seorang diplomat lho...Insya Allah aku bisa menceritakan Abiku juga ya, doakan aku ya.

Nama: Hana
Kelas: IV B
Usia: 9 Tahun
Judul: Cita-citaku
Aku ingin sekali bercita-cita menjadi guru dan penulis cilik. Kenapa aku ingin menjadi guru? Karena guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Dan kenapa aku ingin menjadi penulis cilik? Karena aku ingin membahagikan orangtuaku dengan bercita-cita menjadi penulis. Walaupun aku masih kurang bagus menulisnya aku akan berlatih. Guru harus sabar dalam mendidik muridnya. Berarti aku juga harus sabar dalam mendidik murid dikala aku sudah besar. Apakah semua itu terkabul?Insya Allah.

Tanah Betawi—Ulujami, 03 Agustus 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda