04 April 2011

HOROR PUN BERTUHAN

Donatus A. Nugroho


Banyak orang 'awam' yang secara sepintas selalu melecehkan fiksi horor, sebagian lagi menganggap fiksi horor adalah sebuah dosa yang tak terampuni. Sampah yang tak pantas dibaca. Ironis memang, bahkan ada teman sesama pengrajin fiksi pun menempelkan cap yang juga cenderung skeptis.
Saya selama ini menulis mengalir saja, tanpa beban, apalagi sengaja bermaksud mengajak pembaca meniti jalan ke syurga. Tidak. Saya menulis, hanya menulis. Dan mungkin hanya kebetulan saja bahwa ternyata masih ada sedikit hal baik di karya-karya saya itu. Berikut ini hanya yang sempat terbaca lagi. Selebihnya .... silahkan baca novelnya.

Sejejak Hikmah Dalam Novel HOROR kami :

“Kita semua masih belajar. Kesalahan adalah salah satu dari proses belajar. Bahkan orang tua pun masih belajar, bagaimana menjadi orang tua yang baik.” Hantu Suramadu - hal 155

“Allahuakbar!!” Hantu Suramadu - hal 72

“Mikro percaya Tuhan Maha Mendengar dan Maha Melihat. Mikro memohon kepada Tuhan Yang Maha Melindungi.”  Mikro Serangga Detektif - hal 108

“Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku
adalah termasuk orang-orang yang zalim. Doa Nabi Yunus ketika terjebak di dalam perut ikan paus.” Ghost Traveler - hal 235

 “Bapa di surga. Aku berlindung di dalam hatimu. Jangan Kau meninggalkanku
dalam kesusahan. Dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, Amin!!”  *Ghost Traveller - hal 235

“Semua manusia sama di mata Tuhan. Siapa saja yang berdoa memohon
perlindungan pasti akan diselamatkan. Dia tak meminta balasan apapun.”  *Ghost Traveler - hal 235

“Semakin yakin, semakin kuat doa kita.”  *Ghost Traveler - hal 235

“Angin bijak bersabda padaku: ‘hidup haruslah mengalir, mengalir tenang seperti arus sungai dari hulu menuju ke hilir. Dari awal kehidupan menuju ke samudera keabadian. Mengikuti arus waktu yang tak akan pernah berhenti. Jangan pernah melawan arus waktu karena hanya Tuhan-lah yang mampu. Nikmati waktumu, karena waktu tak akan pernah kembali. Tentukan arah tujuanmu, berlarilah menuju ke samudera luas, jangan putus asa dan berakhir di anak sungai yang dangkal, kering dan mati’.”  *Ghost Traveler - hal 382 & 194

“Ya Allah, aku berpasrah pada-Mu.”  *Ghost Traveler - hal 132

“Ia harus mengulangi solat subuhnya tiga kali sebelum benar-benar khusyuk menghadap Allah, Sang Maha Mengetahui Segala Rahasia. Ia berdoa agar diberi petunjuk dan perlindungan selama menangani kasus. Sesuatu yang jarang dirasakannya, berdoa dengan hati penuh seperti dini hari itu."  *Kau Akan Mati Terpotong Tiga Belas - hal 175

“Ya, Allah, apa yang sebenarnya terjadi. Apakah ini pertanda? Apakah Engkau memang hendak menjadikan aku benar-benar menjadi seorang pembunuh? Bukankah di setiap doa-doaku, tirakatku, air mataku, di malam-malam, yang sepi hingga subuh yang beranjak pagi. Aku telah memohon agar aku terhindar dari kejahatan yang Kau pastikan? Tapi kenapa? Kalau ini ujian dari-Mu, maka kuatkanlah aku, tapi jika ini hukuman tanpa aku mengerti dosaku, akan aku coba jalani dengan ikhlas dan berpasrah pada-Mu. Tahukah Kau, bahwa untuk menjadi ikhlas itu, tak semudah mengucapkannya?”  *Kau Akan Mati Terpotong Tiga Belas - hal 298-299

“Di akhirat, lembaran uang dan kartu kredit sama sekali tidak berguna.”  *13 Tumbal Lumpur Porong - hal 111

Salam!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda