26 April 2011

Karena Stephen King, John Grisham, Agatha Cristie dan Penulis-Penulis Dunia Lainnya Tidak Menyerah


oleh Rahman Hanifan Semakin Dahsyat pada 25 April 2011 jam 23:45
 
Karena Stephen King, John Grisham, Agatha Cristie dan Penulis-Penulis Dunia Lainnya Tidak Menyerah


Bahwa Joni Ariadinata pernah menjadi tukang batu, pernah jadi tukang becak, cukup lama aku mengetahuinya.
 Lalu tentang J.K Rowling, kurasa engkau telah cukup akrab dengan kisah hidupnya.
 Ketika kubaca biografi singkat penulis-penulis dahsyat yang mendunia, ternyata kudapati hal-hal serupa.
Seperti Stephen King yang pernah bekerja menjadi buruh di sebuah industri pakaian,
 bahkan menjadi penjaga POM bensin, atau Agatha Cristhie yang pernah jadi perawat di rumah sakit.
 Rata-rata mereka juga menempuh halang rintang ketika memulai karir kepenulisan,
seperti novel pertama Stephen King yang ditolak dan dibuang oleh penerbit,
 novel pertama John Grisham yang berkali-kali ditolak, juga novel pertama Agatha Cristhie
 yang baru terbit setelah empat tahun selesai ditulisnya.
Untung, mereka tak menyerah, lalu berhenti menulis. Maka kita dapat menikmati ketegangan
 dan keindahan bahasa novel-novel King, juga dibuat tegang dan penasaran oleh karya-karaya Grisham, si spesialis dunia hukum itu, misalnya.

Suatu ketika King menulis sebuah kisah tentang seorang remaja bernama Carrieta White.
Setelah menulis beberapa lembar, mengingat berkali-kali penolakan yang telah diterimanya,
 King berpikiran bahwa tulisan yang satu ini juga tidak bagus. Ia pun membuangnya.
Uniknya, istri King justru memungut naskah itu, membacanya, kemudian mensuport King
 untuk menyelesaikan kisahnya. Pun akhirnya King menyelesaikan kisah itu menjadi sebuah novel.
Sebuah penerbit kemudian sangat tertarik, menerbitkan novelnya dengan judul Carrie.
 Kini kita tahu siapa King.

Nah, karena penulis-penulis dahsyat itu tidak menyerah, aku pun memutuskan untuk meneladani.
 Meski sebagai pemula, jumlah bukuku yang terbit sudah dapat dibilang lumayan,
 berbagai kesulitan menggeluti dunia tulis masi pula kutemui. Tentu saja tak boleh menyerah.
 Masih ada tantangan untuk menghadirkan karya yang benar-benar best seller dan menyumbang berjuta makna
 bagi umat manusia, di seluruh dunia.
Buat sahabat-sahabatku para penulis, juga penulis-penulis yang tulisannya masih saja di tersimpan di brangkas pribadinya, yuks semangat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda