12 Juni 2011

Lomba Dunia Maya-Jadi Penulis Karena Facebook

By : Puput Happy

"Mba Puput, punya fb ga?" kira-kira begitu isi SMS temanku. Lebih tepatnya, pacar temanku.

"Apa? Fb? Facebook maksudmu?" tanyaku.

"Iya, facebook …. Emang apa lagi?"

"Ga punya! Lagian, via SMS kan bisa? Kenapa harus punya fb?" jawabku saat itu. Waktu itu memang sering kudengar, ada jejaring sosial baru, namanya facebook. Tapi berita yang aku dengar, lebih banyak pengaruh negatifnya dari pada sisi positifnya dari aktivitas facebook-an.

"Kalau punya, nanti cari namaku ya? Widya Astuti…." kata temanku, mengakhiri obrolannya di HP via SMS.

Facebook? Aku sering denger juga sih, tapi nggak tahu ada apa di dalamnya. Seperti apa sih facebook itu? Jadi penasaran ….

Karena rasa penasaran yang tinggi, kucoba buka situs facebook via ponsel. Aku pikir, sama aja kan buka internet di warnet dengan di HP? Biasanya sih aku buka internet cuma untuk membaca berita-berita Liputan 6 atau TV One jika aku nggak sempat lihat berita di TV, atau situs-situs lain yang isinya berita. Kalau nggak ya, buka situs partai atau pengetahuan.

Kubuka www.facebook.com . Setelah kubuka, di situ harus mendaftar dulu kalau mau punya akun facebook. Tapi harus diisi alamat email atau nomor telepon….(kan pake HP!). Berhubung aku belum punya E-mail, kuisi aja dengan nomor HP-ku. Terus harus ngisi password! Yah, pake password segala! Padahal aku suka lupa ngapalin nomor PIN atau yang rahasia-rahasia gitu! Hehehe… Akhirnya aku pake password seadanya aja, yang mudah diingat. So, jadi deh! Horeeee…! Aku sekarang punya facebook! Wuih, keren!

Aku jadi ingat nama Widya Astuti. Tapi selama aku kenal dia di HP, sama sekali nggak tahu tampangnya kayak apa. Aku cari-cari .… Loh, kok nama Widya Astuti banyak sekali? Sampai aku capek ngitungnya! Gila! Buanyak bener nama itu yak! Nama pasaran kali ya? Wajahnya juga beda-beda, cantik-cantik lagi! Jadi bingung …. Yang mana sih? Wah, aku dikerjain nih kayaknya .… Sialan! Rutukku dalam hati. Waktu aku SMS ke dia, dia bilang:

"Cari aja yang paling cantik…. Hehehe…"

Aku pun memandangi foto profil Widya Astuti satu persatu. Dan memang ada satu yang menurutku paling cantik, anggun, dan unik… Pokoknya cantik banget! Aku sampai terpesona….

Setelah aku add dia, yang sebelumnya juga add Widya Astuti - Widya Astuti yang lain sebagai teman, kucoba menjelajahi faceboknya, dan ternyata benar! Wuih, aku hebat, punya teman yang cantik!

Tapi, lama-lama aku jadi bosan juga buka facebook via HP, ngerasa kurang lebar layarnya, nggak bisa upload foto. Via MMS juga males! Pokoknya aku nggak puas facebookan via HP! Titik! Karena dorongan itu, aku pun cari warnet.

Waduh, ternyata harus pake email kalau mau buka akun facebook di layar komputer! Kalau pake nomor HP facebook-nya nggak bakalan mau jalan! Yah, berarti aku harus bikin email dulu… Akhirnya aku bikin email, dan jadilah emailku, dengan alamat : puput_happy@yahoo.com. Tapi… Kenapa aku harus cari teman dulu? Loh, berarti aku nggak punya teman dong! Ternyata ini akun facebook-ku yang baru toh! Ah, dasar o'on! Tapi keren juga ya akun yang ini? Dan, lama-lama aku jadi buka akun yang ini terus. Akun yang lama aku tinggalkan begitu saja. Yang baru lebih mengasyikan!
Karena aku tipe orang yang suka penasaran, aku pun jadi sering coba-coba ngetik nama-nama di kotak pencarian. Aku ketik nama-nama beken, yang udah top layaknya selebritis.

Sampai suatu ketika, entah dari mana asalnya, yang jelas aku lupa! Aku mengenal sosok Rojali Dahlan, seorang Bapak yang baik hati, dan kata-katanya selalu indah didengar. Berwibawa dan syarat makna. Selain Rojali Dahlan, juga ada nama Semesta Ilmu. Kata-katanya, terutama dalam catatannya di facebook selalu menyentuh kalbu. Kalau Semesta Ilmu lebih condong ke politik dan ibadah/ruhiyah, sedangkan Rojali Dahlan lebih suka sya'ir dan sangat puitis dalam merangkai kata. Aku masih ingat, catatannya yang selalu kuingat dan kucatat baik-baik dalam buku agendaku, judulnya "Ketika Sepi Menghampiri". Begini isinya…

KETIKA SEPI MENGHAMPIRI
By : Rojali Dahlan

Dalam hidup…..
Sepanjang jiwa-jiwa yang menyandangnya
Penuh cerita suka dan duka
Ada gelak dan tawa
Ada tangis dan perih
Ada ramai dan gembira
Ada sepi dan sunyi
Dalam hidup….

Ketika ia dimulai,
Manusia datang dalam kesendirian…
Lalu masa datang meramaikan
Melupakan saat-saat itu…

Ketika hidup mulai berjalan,
Ketika ramai mulai merasuk dalam nadi,
Ketika kegembiraan mulai mengisi hari-hari,
Mulailah manusia melupakan hakikat,
Bahwa ia kelak akan sendiri lagi
Kesendirian dalam sepi,
Kesendirian dalam alam takdiri
Di mana semua makhluk akan dihampiri
Di mana segala kenikmatan akan diputus
Di mana para sanak famili akan menangis
Di mana para sahabat akan kehilangan…
Siapakah yang sudi menemani saat-saat sepi itu,
Selain amal-amal baik yang setia memberi kehangatan,
Selain amal-amal sholeh yang menjadi teman seperjalanan

Sahabat,
Jika engkau kini merasa gembira dalam keramaian
Ingatlah, bahwa suatu saat engkau akan merasa kesepian
Dan,
Jika engkau sekarang merasa kesepian,
Ingatlah,
Allah yang akan menemanimu dalam sepimu itu
Semoga sepimu dalam khusyuk ibadahmu itu,
Meramaikan kesepianmu nanti yang sesungguhnya

Sungguh, setiap aku membaca tulisan itu, aku selalu meneteskan air mata, sampai sesunggukan tiada henti. Aku jadi banyak belajar sama Beliau dan sering bertanya, kok bisa menulis sebagus itu, gimana caranya? Tapi dia malah bilang gini :

"Loh, kayaknya kamu juga suka nulis… Dari status dan notesmu, isinya bagus kok! Kenapa nggak bikin Blog aja? Kan kamu bisa menampung segala uneg-unegmu di sana .…"
Apa? Bikin Blog? Gimana caranya? Aku kan belum menguasai internet…, begitu pikirku saat itu. Kenal internet aja belum ada setahun…suruh bikin Blog! Tapi, rasanya asyik juga ya kalau punya Blog sendiri?

Selang beberapa hari ada ikhwan yang request friendship ke aku. Orang Bengkulu, katanya…. Aku sih, konfirm aja… Syukur-syukur sih membawa manfaat, batinku.

Dan memang benar! Dia sangat bermanfaat bagiku, karena dia ternyata jago banget bikin website. Wuih .… ini yang kucari! Dari dia, aku yang tadinya gaptek internet, jadi suka banget belajar internet. Dan dari dia jugalah yang akhirnya aku bisa punya Blog! Wah, kemajuan nih! Aku sekarang punya Blog, temen-temen…. Bahagia tak terkira hatiku saat itu. Meski Blog sederhana, tapi aku bisa mostingin macem-macem di situ. Dari tulisan sampai gambar-gambar indah. Keren kan? Temanku aja ada yang nyebutin "Nice Blog" pada blog-ku itu. Wah, aku ge-er banget ngedengerinnya… Apalagi yang bilang orangnya cakep, cool, penulis lagi! Berbunga-bunga deh rasanya hati ini… Hehehe….

Sejak aku inget kata-kata Rojali Dahlan, jadi muncul cita-cita ingin menjadi penulis! Bagi aku, cita-cita itu sangat elegant, mengagumkan, dan membanggakan bagi semua pecinta ilmu. Tapi, apa aku bisa ya?

Tapi entahlah, dorongan itu rasanya makin kuat! Dan karena dorongan itu pulalah aku jadi rajin mengetik nama-nama penulis beken di kotak pencarian di facebook baruku. Karena sejak SMA aku hobby banget baca majalah Ummi dan Annida, aku add aja nama-nama penulis seperti Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, dan lain-lain…

Hingga suatu ketika, ada request friendship dari seorang akhwat Tegal, namanya Endirah Ekaningrum, dan dia mengajakku bergabung dalam grupnya, RBA Tegal namanya. Mendengar kata RBA (Rumah Baca Asmanadia), aku jadi penasaran ….. Usut punya usut, ternyata dia pintar menulis juga. Dan, suatu ketika, dia bertanya ke aku :

"Mbak, suka nulis ya?"

"Ya, dikit-dikit… Sekedar uneg-uneg aja…" jawabku asal.

"Mbak mau nggak ikut FLP? Kebetulan kami dari Tegal ada rencana untuk menghidupkan FLP Tegal lagi. Dan kami lagi mencari anggota baru. Barangkali Mbak Puput berminat…" begitu katanya.

"FLP? Singkatan apa Mbak?" tanyaku o'on….(Maklum, baru denger! Hehe..)

"Forum Lingkar Pena" jawabnya.

"Emang, kegiatannya apa aja?" tanyaku lagi.

"Sebagai wadah untuk penulis pemula …. Nanti di sana kita bisa belajar banyak tentang menulis".

Mendengar itu, aku mendadak jadi sumringah banget! Apa? Belajar menulis? Nggak mimpi nih? Bukankah aku ingin jadi penulis? Apakah ini jalan yang telah ditunjukkan oleh Allah SWT buatku? Subhanallah .… Apa ini pertanda bahwa aku bisa jadi penulis nantinya? Wah, hebat! Musti tunggu apa lagi? Aku pun langsung menjawab,

"Ya, aku ikut! Kapan kita kumpul?"

"Tapi ada syaratnya …" kata dia.

"Apa syaratnya?" tanyaku penasaran.

"Harus bawa naskah minimal satu halaman. Tema bebas. Itu aja .…"

"Okey!" jawabku tanpa ragu.

Saking semangatnya, aku menghitung hari terus .… Takutnya kelewat! Hehe .... Halah! Kayak anak kecil yang lagi nunggu hadiah jatuh dari langit!

Dan hari itu pun tiba! Aku merasa bangga sekali bisa hadir di forum itu. Dan kini aku sudah bisa jadi anggota FLP Tegal. Wuiiihh…! Keren!

Sejak aku menjadi anggota FLP Tegal aku pun jadi rajin baca-baca artikel tentang dunia kepenulisan. Dari tulisannya Gola Gong,Yanuardi Syukur, Asma Nadia, dan penulis-penulis lain yang kebanyakan dari orang-orang FLP juga. Aku join dengan yahoogroups, yang di dalamnya berisi grup-grup dari FLP yang tersebar di seluruh negeri, juga yang di luar negeri. Juga grup pembaca Asmanadia.

Nah, dari email-email itulah aku jadi banyak informasi tentang pelajaran menulis, karya dari orang-orang FLP, tentang dunia, hati, sosial, dan yang paling aku uber, yaitu informasi perlombaan/undangan menulis! Wuih, aku paling suka dengan yang namanya lomba-lomba, terutama lomba menulis. Sungguh, aku ikut lomba itu bukan untuk mengejar hadiah, tapi karena dorongan untuk berlatih menulis, sebagai ajang latihan menulis. Bisa nggak ya aku menulis? Aku berusaha menepis rasa minderku sebagai penulis pemula. Aku hanya mencoba saja, itung-itung buat menyalurkan hobby-ku yang dulu suka nulis diary, meski sekarang tidak lagi.

Mungkin karena rasa pe-deku yang tinggi itulah yang akhirnya membawa hasil: aku lolos seleksi "Antologi Skripsi"! Wah, saat aku baca pengumuman naskah yang lolos seleksi di inbox email-ku, aku hampir nggak percaya! Hah? Ada nama Puput Happy di situ! Nggak salah nih? Wah, berita hebat! Aku happy sekali waktu itu, sampai senyum-senyum sendiri. Naskahku yang berjudul "Dosenku yang Aneh" ternyata lolos juga. Bener-bener nggak nyangka banget deh! Padahal aku tuh ya, baru-baru kemarin aja aktif nulis .… Orang kirim artikel di media cetak aja baru beberapa edisi kok! Itu juga aku bikin artikel dengan dasar "coba-coba" .… Eh, ternyata dimuat! Subhanallah… Ternyata aku bisa nulis juga. Hehehe

Saat aku postingin pengumuman seleksi itu di flptegal@yahoogroups.com , teman-temanku di FLP Tegal banyak yang memberi selamat. Aku pun jadi kegeeran… Apalagi temanku, Sutono sempat berkomentar,

"Wah, Mbak Puput hebat ya, namanya disandingkan dengan nama-nama penulis beken …." Mendengar itu, kepalaku langsung mendadak jadi besar rasanya…Hehehe….Padahal aku mostingin itu cuma ingin tahu saja, apa komentar teman-teman tentang berita itu .… Jujur, kalau ngabari lewat mulut, malu… Abis, ntar disangkanya aku mrupus…(ngibul maksude….)

Sejak pemberitaan itu, aku jadi semakin bergairah untuk menulis. Tapi jujur, aku lebih suka menulis dalam event-event lomba dari pada menulis di media cetak, coz aku paling nggak betah nunggu informasi terlalu lama , dan nggak jelas kapan waktunya. Dimuat nggak sih? Dimuat nggak sih? Kok nggak ada email masuk? Itu terus yang selalu menjadi pertanyaanku jika mengingat naskah yang sudah aku kirimkan. Mungkin banyak yang dimuat tapi aku nggak diberitahu… Sebab, selama ini, info yang kudapatkan seringnya dari teman, bahkan pernah dari temanku yang di facebook.

"Mbak, aku suka banget baca artikel Mbak yang dimuat di Radar Tegal hari ini…" itu yang aku baca dari wall facebook-ku.

Aku sampai kaget. Hah? Dimuat? Masa sih? Aku pun langsung pergi mencari penjual Koran di Slawi. Eh, bener .… dimuat! Tapi kenapa pihak Radar Tegal nggak ngabari via SMS atau email ya? Ah, bodo ah! Yang penting aku senang dengan berita ini. Mungkin ini awal dari cita-cita yang sedang kuraih.

Beberapa hari kemudian, aku juga pernah dapat SMS dari ketua FLP Tegal, mas Ali Irfan .…

"Selamat ya? Puisi Bait Rindu-nya telah dimuat di surat kabar hari ini .…"

Hah? Dimuat lagi? Coba ah, aku cek informasinya .… Eh, bener… Dimuat juga! Alhamdulillah…. Tapi kenapa aku nggak pernah diberitahu sama redaksinya? Berarti kalau aku nggak dapat informasi dari teman, sampai sekarang pun mungkin aku nggak bakalan tahu, bahwa naskahku sudah dimuat.

Sejak aku berpikiran begitu, aku jadi males menulis di media cetak. Aku lebih fokus menulis di event-event perlombaan menulis. Dan, sejak aku mengenal facebook, aku merasa jadi lebih mudah untuk mendapatkan informasi tentang lomba-lomba, karena teman-teman penulis banyak yang kumpul di facebook-ku. Info-info dari penerbit yang ada di facebook-ku juga menjadi pemacu semangatku untuk tetap menulis.

Tapi, sudah menjadi sunnatullah, bahwa tidak selamanya kita bisa senang dan sukses. Tidak semua berita gembira yang aku dapatkan saat pengumuman hasil seleksi. Berita mengecewakan juga sering kuperoleh. Seperti ketika pengumuman Antologi Cerpen Remaja yang sedang digarap FLP Tegal, naskahku juga nggak masuk. Juga saat pengumuman Antologi Inspiratif Guru, naskahku nggak lolos seleksi.

Kekecewaan itu sempat membuatku jadi patah semangat dan benci dengan diriku sendiri. Astaghfirullah …. Entahlah, mungkin ini imbas dari tipeku yang kata teman-temanku aku tuh tipe sanguinis. Tapi aku yakin, dibalik semua itu, pasti ada hikmahnya… Dan aku pun jadi banyak belajar dari kegagalan itu.

Keyakinanku bahwa semua pasti ada obatnya, ternyata memang benar. Sebab, setelah aku mendengar berita tentang kegagalanku itu, beberapa hari kemudian ada berita gembira lagi. Puisiku yang berjudul "Malu yang Beku" lolos seleksi di Antologi Tribute to Palestine. Wah, kemajuan lagi nih! pikirku.

Selang beberapa hari, muncul pengumuman lagi, tentang naskah-naskah yang lolos seleksi Antologi Aku dan Dosenku. Wuih, keren abiz! Benar-benar kemajuan! Rupanya berita-berita yang beruntun ini menjadi obat bagiku, dan kekecewaanku yang kemarin pun jadi pupus seketika. Aku benar-benar happy dibuatnya..

Belum hilang rasa gembiraku, eh…besoknya lagi aku dapat berita menggembirakan lagi. Saat aku buka facebook-ku, seperti biasa, aku uber pemberitahuan baru… Dan saat kubaca :

"Prita Hw menandai Anda dalam catatan yang berjudul "Simak nih : Pengumuman Naskah Lulus SMA, mau ke mana?"

Deg! Jantungku kayak mau copot rasanya .… Aku pun langsung nge-klik link itu. Aku baca pelan-pelan, sambil menahan nafas. Satu persatu kubaca nama-nama penulis yang lolos seleksi. Semakin ke bawah, rasa deg-deganku nggak ilang-ilang. Pas aku baca "Puput Happy" di urutan nomor 2….Plong deh! Alhamdulillah… Lolos juga.

Wah, berita gembira buatku mengalir di bulan Juli 2010. Oh thank U, Allah .… Entahlah, aku benar-benar seperti sedang melayang-layang di udara. Mimpiku benar-benar jadi kenyataan .… Aku berharap, di saat aku sedang terbang tinggi, nggak ada yang berani melempariku, yang akan membuatku jatuh ke dasar bumi, hingga ku tak sanggup 'tuk bernafas lagi.

Tuhan, meski di dalam hatiku masih ada biji kepedihan, tolong jangan surutkan langkahku 'tuk menggapai mimpiku yang lebih indah lagi. Aku tak minta banyak, Tuhan .… Aku hanya ingin, bahwa aku masih sanggup berdiri tegak, dan bisa belajar lebih banyak lagi. Meski aku tahu, ada satu mimpi yang mungkin tak mampu untuk kugenggam .…

Dengan facebook, aku jadi mengenal banyak orang, dari orang jahat, orang licik, orang rendahan, dan tentunya orang-orang baik dan hebat yang memenuhi friend list-ku…. Dari facebook jualah yang membuat karya-karyaku lolos seleksi, bahkan aku mulai banyak memiliki buku-buku antologi, seperti: "Skripsi Krispi" (Leutika 2010), " Tribute to Palestine" (Dzikrul Hakim 2011), “Dosenku; A Thousand Memories” (Grafindo 2011) "Lulus SMA Mau Kemana” (proses terbit), “ Life Skill : Meminta Maaf dan Memaafkan” (belum terbit), “ Hikmah di Balik Rasa Sakit Hati” (proses terbit), “Setan 911” (Leutika 2010), “Lovely Lebaran” (Indie Publishing 2010), “ 99% CASSH Cantik, Sehat, Shalihah” (Leutika 2011), “Lagu Opick Inspirasiku” (Leutika 2010), “Para Guru Kehidupan” (Gerai Buku 2011), ”Bicaralah Perempuan” (Leutika Prio 2010), “Sorry, Jek! Aku Nggak Mau Tertipu Lagi!” (Leutika Prio 2011), “Resolusi 2011” (Hasfa Publisher 2011), “FF Tolak Valentine Day” (proses terbit), “LMCHP-Girl’s Power” (proses terbit), “Antologi Cerpen “Pandu-Net” (proses terbit), dan memiliki buku solo karyaku, yaitu novel berjudul “Juni” (Leutika Prio 2011). Itulah kisah dunia tulis menulisku yang berawal dari dunia mayaku. Aku bersyukur dengan semua itu, setidaknya aku masih bisa berkarya, yang semuanya berawal dari facebook baruku, dunia mayaku.

Meski dari facebook juga aku sempat frustasi dan sakit hati gara-gara ulah teman-teman di facebook. Tapi sungguh, aku lebih banyak mengambil manfaat dari facebook itu. Yah, facebook itu hampir sama dengan handphone, televisi, atau pisau, yang jika kita salah dalam menggunakannya, akan dapat membunuh kita sendiri. Sebaliknya, jika kita memanfaatkan sebaik mungkin, akan banyak menolong kita, terutama mewujudkan mimpi-mimpi kita. So, semua bergantung pada diri kita masing-masing. Jika kita memiliki prinsip yang kuat, dan memegang teguh prinsip itu, aku yakin, pengaruh negatif dari facebook tidak akan menyerang kita.

Facebook
memang bisa bermanfaat, namun dalam menggunakannya haruslah tahu waktu. Sebab dalam sebuah penelitian terbaru mendapati, Facebook bisa memberikan dampak buruk pada mahasiswa. Penelitian di AS menunjukkan, mahasiswa yang kecanduan terus menambah jumlah teman di Facebook sebanyak-banyaknya, menyebabkan prestasi akademiknya turun.

“Penelitian kami menunjukkan, mahasiswa yang sering menggunakan Facebook, waktunya jadi berkurang untuk belajar,” kata Aryn Karpinski, peneliti di jurusan pendidikan Ohio State University AS.

Jadi itu semua tergantung dari niat kita dalam menggunakan facebook. Mau pilih surga atau neraka? Kita sendiri yang tahu jawabannya.

***

Info Lomba:

http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150213270365982

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/05/14/lomba-menulis-kisah-nyata-dunia-maya/

3 komentar:

  1. memang facebook itu punya dua sisi... lebih baik gunakan sisi baik untuk mengembangkan bakat menulis dan mencari penerbit buku...

    BalasHapus
  2. Subhanalloh.... keren banget perjalanan mbak Puput sebagai penulis..... jadi lebih semangat neh mengikuti jejak karier mbak Puput sebagai penulis.
    jangan pernah bosan memberikan arahan dan bimbingannya..... ya mbak.

    BalasHapus
  3. Return to My Blog: yup! Tul! hehe
    Ariez: Alhamdulillah Mba.... Mungkin sudah jalannya aku mesti terdampar dulu di facebook, hehe....^_^

    BalasHapus

Komentar Anda