Di
sore yang teduh, tepatnya pada hari Sabtu, tanggal 15 Oktober 2011 pukul 15.00
WIB para anggota LRS Tegal berkumpul bersama. Kopdar kali ini khusus membahas tentang
cerpen, kemudian membedah cerpen karya Istiso dan Witri Rahayu yang dipandu
oleh Mbak Kartika Hidayati, seorang cerpenis yang pernah meraih juara III Lomba
Menulis Cerpen Remaja – Rohto tahun 2010 dan penulis buku “Kopi Darat” terbitan
Leutika Prio. Cerpen Istiso - siswi SMPN 1 Slawi - yang bercerita tentang sepeda
dan cerpen Witri yang bercerita tentang mobil dan impiannya.
Yang
saya salut dari Istiso adalah semangatnya untuk menulis. Meski dia masih duduk
di bangku SMP, tapi kemampuan menulisnya cukup keren dan patut diacungi jempol.
Sebenarnya dia lebih suka membuat puisi, hingga di catatan facebooknya penuh
dengan puisi-puisi karyanya. Namun ia juga mampu menulis cerpen, buktinya pada
saat kopdar ia bisa menghadirkan cerpen yang siap untuk dibedah. Dan menurut
saya, cerpennya lumayan bagus untuk anak seumuran dia. Sukses untuk Istiso!
Selanjutnya
cerpen Witri yang dibedah. Cerpen tentang kisah seseorang yang ingin bisa
menyetir mobil dan menjadi pembalap seperti Valentino Rossi. Cerita yang unik
dan mengasikkan.
Beberapa
masukan dari Mbak Kartika di saat kita hendak menulis cerpen:
-
Tulislah cerpen sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai. Jika cerpen dibuat untuk mengikuti lomba, maka ikuti
syarat dan ketentuannya. Perhatikan selera juri dalam menilai sebuah cerpen.
Jika tulisan cerpen untuk dikirim ke media, seperti majalah atau koran, maka
ikuti juga selera media cetak tersebut dalam menilai sebuah cerpen. Apakah
harus sastra banget, atau yang ringan-ringan saja.
-
Agar tulisan semakin oke, maka perlu
banyak berlatih. Tulis cerpen sebanyak-bayaknya selagi masih muda dan ada
kesempatan. Jangan menunda keinginan untuk menulis jika ide sudah ada.
-
Perbanyak membaca majalah, buku atau
tabloid yang berisi cerpen-cerpen sebagai tempat untuk kita belajar membuat
cerpen yang baik. Seperti majalah Story, buku-buku kumpulan cerpen, dan
lain-lain.
-
EYD itu sangat penting, jadi biasakan
menulis kata atau kalimat sesuai dengan tata bahasa, seperti kata di mana, ke
sana, kemari, ke depan, dan lain-lain.
-
Jangan membuat narasi dengan kata-kata
yang berlebihan atau penggunaan kata yang berulang-ulang, sebab itu menjadi
tidak efektif dan membosankan. Usahakan dalam membuat kalimat itu singkat,
padat tapi bermakna, seperti cerpen-cerpennya Ai El Afif, yang sudah dua kali
memenangkan lomba LCR Rohto. Kita perlu belajar dari penulis-penulis yang biasa
memenangkan lomba menulis cerpen.
Masih banyak
yang disampaikan oleh Mbak Kartika mengenai cerpen yang baik. Ada satu yang
kusukai dari dia, yaitu pembawaannya yang ceria dan penuh semangat dalam
meyampaikan materi, juga kebiasaannya yang suka mengoleksi buku-buku dan
majalah sejak kecil, sehingga pengenalan dan penguasaannya terhadap berbagai
media sangat baik. Dan itu salah satu nilai plus dari Mbak Kartika.
Saya jadi ingat
kata-kata seorang cerpenis yang mengatakan bahwa untuk bisa membuat cerpen yang
baik, kita harus selalu memotivasi, mengasah, banyak berlatih, rajin membaca dan
diskusi. Dan kebanyakan cerpenis yang berhasil memang seperti itu, selalu
berlatih dan berlatih setiap saat sambil tetap membaca karya-karya orang lain
sebagai bahan untuk latihan menulis cerpen. Yup! Tetap berlatih! Dan terakhir,
menulislah dengan perasaan tenang dan tidak merasa terbebani….. Ok? ^_^
By:
Puput Happy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda