18 Januari 2019

Ngobras Bareng Boim Lebon 18-1-2019





Ngobras (ngobrol santai) bareng Boim Lebon
Di Perpus Kota Tegal, 18-1-2019

Boim Lebon:
Script-writer drama 3 tahun di Indosiar
Script-writer drama 6 tahun di RCTI
Produser RCTI
Head of creatif di RCTI
Dosen pendamping di FIKOM, Broadcasting, Univ Mercubuana
Dosen menulis Sastra di FIP UMJ

Dari peserta, ada Izu, klas 2 SD. Meskipun masih kecil tapi semangat untuk belajar literasi bersama Boim Lebon.

Sekapur sirih dari ketua FLP Tegal, Sutono:
Berawal dari kekagumannya pada Shinta Yudisia yang asli Tegal yang telah banyak punya karya hingga tingkat nasional.

Ikatlah ilmu dengan tulisan.

Kajian literasi dari H. Boim Lebon:
Barangsiapa berjumpa karena Allah, berjabat tangan, maka Allah akan melimpahkan rizki yg banyak.

Tak kenal maka ta'aruf.
Boim Lebon itu nama pena/samaran/alias/boong2an.
Nama itu merupakan karakter tokoh di cerita Lupus.
Cuek, tetap enjoy meski ditolak cintanya oleh cewe.

Sekarang tokoh itu berubah. Dulu playboy, sekarang jadi prayboy, pemuda yg rajin beribadah.

Suka cerita cinta yg endingnya tidak bahagia, sebab ia tidak suka pacaran.

Ketika SMA ingin punya prestasi. Sehingga selalu mencari dan mencari kelebihan yg bisa dibanggakan, terus berproses. Waktu itu suka dg dunia model.

Sekolah di SMA 35 Jakarta. Ada pelajaran extra menulis. Dari situ banyak memenangkan lomba menulis, yg akhirnya berkecimpung di dunia tulis menulis.

Di RCTI jadi produser. Jadi script-writer drama di Indosiar. Bisa diterima karena punya banyak karya/tulisan2, bukan karena ijasahnya.

Modalnya: saya suka, saya bisa.
Menulis buku2 di berbagai penerbit.

Tiap subuh harus menulis. Ada ide atau tidak, harus buka laptop utk menulis.

Konsep cerpen, 90% sudah jadi lalu tuangkan.

Agar cerita baik, harus ada tokoh yg berlawanan.

Bikinlah judul yg menarik dan bikin pembaca penasaran. Seperti: "Maju Iyus Pantang Mundur", I Love U Somad", "Donworibihepi", dll.

Bikinlah dialog kreatif dalam mengemas cerita, yg bikin pembaca terkejut. Untuk itu, sering2lah survey, agar muncul ide menarik.

Utk membuat cerita yg sudah ada alurnya, segera kembangkan dg baik.

Karakter tokoh itu harus konsisten, agar selalu hidup.

Cara bikin buku fiksi yg ditulis 2 orang (duet). Keduanya harus  superkuensi/sejalan. Satunya nulis, satunya merevisi, begitu juga sebaliknya.

Cara mendapatkan ide2 kreatif dalam membuat dialog2 kreatif: perbanyak membaca buku dan latihan bikin dialog2 kreatif yg hidup.

Cara menuntaskan cerita dan tidak mentok di tengah jalan: langsung bikin endingnya, baru tulis lagi kelanjutannya yg dari awal tadi.

Apakah naskah film ada aturan bakunya? (Dody Kurniawan, penulis film)
Jawab: dalam penulisan skenario dibutuhkan informasi2 lain. Dalam penyutradaraan juga butuh informasi2 lain. Harus ada contoh. Perlu pembahasan lebih.

Banyak penulis novel yg beralih ke penulis skenario. Itu sudah biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda