15 Januari 2010
*BEKAM (AL-HIJAMAH)
Selamat Datang
Bekam adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang berarti “membuang darah.” Dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah “hijamah.”Dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah “cupping.”
Darah Bekam Secara populer bekam didefinisikan sebagai metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Sedangkan yang dimaksud dengan darah kotor adalah darah yang mengandung racun (toxin) atau darah statis yang menyumbat peredaran darah, mengakibatkan sistem peredaran darah tidak dapat berjalan dengan lancar sehingga akan mengganggu distribusi nutrisi dan imunitas seseorang, baik secara fisik maupun secara mental.
[Bekam] Penumpukan darah kotor banyak terjadi dibawah kulit. Jika darah kotor tersebut tidak segera dikeluarkan, maka tubuh akan melemah dan mudah diserang penyakit. Dan untuk menyembuhkan penyakitnya, tidak ada cara yang lebih efektif kecuali dengan mengeluarkan darah kotor tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa bekam adalah sebuah teknik detoksifikasi (pengeluaran racun dari dalam tubuh) yang efektif menyembuhkan berbagai macam penyakit dengan menghilangkan sumber penyakitnya dan tidak memiliki efek samping.
Itulah fungsi bekam.
Hadits Rasulullah SAW
"Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah Al Hijamah (bekam)" HR. Ahmad.
"Kesembuhan itu ada pada 3 (tiga) hal, dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan kay (besi panas). Tetapi aku melarang umatku menggunakan kay" HR. Muslim.
"Setiap penyakit itu ada obatnya. Jika obat yang tepat jatuh pada penyakit, dengan izin Allah penyakit itu pasti sembuh" HR. Muslim.
”Pada Malam Aku di Isra’ kan, aku tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan mereka berkata: ” Wahai Muhammad, suruhlah umatmu melakukan Bekam” HR. Ibnu Maajah & At Tirmidzi.
“Kalaulah dalam sesuatu dari apa yang kalian pergunakan untuk berobat adalah baik, maka itu adalah ber-bekam/hijamah” HR. Abu Daud.
http://www.stokishpa.com/images/stories/banner-bekam.jpg
Bekam atau hijamah adalah teknik pengobatan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit.Perkataan Al Hijamah berasal dari istilah bahasa arab : Hijama (حجامة) yang berarti pelepasan darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah Bekam. Di Indonesia dikenal pula dengan istilah kop atau cantuk.[1].
“Cupping used to : drain excess fluids and toxins, loosen adhesions and lift connective tissue, bring blood flow to stagnant skin and muscles and stimulate the peripheral nervous system”[2].
Dengan melakukan penghisapan/vakum maka terbentuklah tekanan negatif di dalam cawan/kop sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) dan toksin, menghilangkan perlengketan/adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perifer.[3].
Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa bekam bekerja dengan cara merangsang atau mengaktifkan : (1) sistem kekebalan tubuh, (2)Pengeluaran Enkefalin,(3)Pelepasan neurotransmitter, (4) Penyempitan dan pelebaran pembuluh darah serta (5) “the gates for pain” pada Sistim Syaraf Pusat (CNS) yang berfungsi mengartikan sensasi rasa nyeri.[4]
Apabila dilakukan pembekaman pada titik bekam, maka akan terjadi kerusakan mast cell dan lain-lain pada kulit, jaringan bawah kulit ( sub kutis), fascia dan ototnya. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa mediator seperti serotonin, histamine, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang dibekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi di tempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadinya perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya timbul efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Yang terpenting adalah dilepaskannya corticotrophin releasing factor (CRF), serta releasing factors lainnya oleh adenohipofise. CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, corticotrophin dan corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel.[5]
Penelitian lain menunjukkan bekam pada titik tertentu dapat menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spinothalamicus kearah thalamus yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian rangsang lainnya akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju ke motor neuron dan menimbulkan reflek intubasi nyeri.[6]
Berbekam merupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan dalam mengobati berbagai kelainan penyakit seperti hemophilia, hipertensi, gout, reumatik arthritis, sciatica, back pain (sakit punggung), migraine, vertigo, anxietas (kecemasan) serta penyakit umum lainnya baik bersifat fisik maupun mental.[7].
Bekam merupakan pengobatan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dijelaskan dalam hadist Bukhari :
Dari Ibnu Abbas r.a. Rasulullah bersabda : "Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal: dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan dengan besi panas. Dan aku melarang ummatku dengan besi panas." (Hadist Bukhari)
http://id.wikipedia.org/wiki/Bekam
Tentang Bekam
Bekam atau hijamah adalah teknik pengobatan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit.Perkataan Al Hijamah berasal dari istilah bahasa arab : Hijamah (حجامة) yang berarti pelepasan darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah Bekam. Di Indonesia dikenal pula dengan istilah kop atau cantuk.
Bekam merupakan pengobatan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dijelaskan dalam hadist Bukhari :
Dari Ibnu Abbas r.a. Rasulullah bersabda : "Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal: dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan dengan besi panas. Dan aku melarang ummatku dengan besi panas." (Hadist Bukhari) Hadits Bekam
Jenis bekam
ImageBekam kering atau bekam angin (Hijamah Jaaffah), yaitu menghisap permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor. Bekam kering ini berkhasiat untuk melegakan sakit secara darurat atau digunakan untuk meringankan kenyerian urat-urat punggung karena sakit rheumatik, juga penyakit-penyakit penyebab kenyerian punggung. Bekam kering baik bagi orang yang tidak tahan suntikan jarum dan takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitam-hitaman selama 3 hari.Bekam basah (Hijamah Rothbah), yaitu pertama kita melakukan bekam kering, kemudian kita melukai permukaan kulit dengan jarum tajam (lancet), lalu di sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Lamanya setiap hisapan 3 sampai 5 menit, dan maksimal 9 menit, lalu dibuang darah kotornya. Penghisapan tidak lebih dari 7 kali hisapan. Darah kotor berupa darah merah pekat dan berbuih. Dan selama 3 jam setelah di-bekam, kulit yang lebam itu tidak boleh disiram air. Jarak waktu pengulangan bekam pada tempat yang sama adalah 3 minggu
ImageWaktu berbekam Sebaiknya berbekam dilakukan pada pertengahan bulan, karena darah kotor berhimpun dan lebih terangsang (darah sedang pada puncak gejolak). Anas bin Malik r.a. menceritakan bahwa : "Rasulullah SAW biasa melakukan hijamah pada pelipis dan pundaknya. Beliau melakukannya pada hari ketujuhbelas, kesembilanbelas atau keduapuluhsatu." (Diriwayatkan oleh Ahmad). Pemilihan waktu bekam adalah sebagai tindakan preventif untuk menjaga kesehatan dan penjagaan diri terhadap penyakit. Adapun untuk pengobatan penyakit, maka harus dilakukan kapan pun pada saat dibutuhkan. Dalam hal ini Imam Ahmad melakukan bekam pada hari apa saja ketika diperlukan. Imam asy-Syuyuthi menukil pendapat Ibnu Umar, bahwa berbekam dalam keadaan perut kosong itu adalah paling baik karena dalam hal itu terdapat kesembuhan. Maka disarankan bagi yang hendak berbekam untuk tidak makan-makanan berat 2-3 jam sebelumnya.
Berbekam dapat menghilangkan rasa sakit pada bahu dan tenggorokan jika dilakukan pada bagian kuduk. Juga dapat menghilangkan sakit pada bagian kepala serperti muka, gigi, telinga dan hidung jika penyakit itu disebabkan oleh terjadinya penyumbatan pada darah atau rusaknyajaringan darah. Abu Ubaid menyebutkan dalam kitabnya "GharibulHadits"melalui sanad Abdurrahman bin Abi Laila :
"Bahwasanya Rasulullah Saw, melakukan bekam pada kepalanya dengan tanduk ketika disihir orang"
Berbekam juga sangat bermanfaat untuk mengobati orang yang keracunan makanan, bisa dan sejenisnya. lebih-lebih jika negeri itu adalah negeri panas dan terjadi pada musim panas. Kekuatan racun itumengalir keseluruh tubuh melalui darah sehingga tubuh berkeringat, racun sudah menjalar kejantung,maka yang keracunan itu tidak dapat tertolong lagi. Nabi Muhammad Saw memilih berbekam pada kuduk(tengkuk)nya karena tempat itulah yang paling dekat kepada jantung, walaupun materi racun itu tidak keluar keseluruhannya.Namun hal itu sudah cukup meringankan penderitaan orang yang keracunan itu.
Melakukan bekam dibawah dagu dapat menyembuhkan sakit gigi, sakit pada bagian wajah,kerongkongan dan pada urat leher, serta membersihkan kepala dan kedua telapak tangan. Berbekam pada belakang tapak kaki (bagian atas tapak kaki) dapat menggantikan venesection sephena, yaitu urat besar pada mata kaki, menghilangkan kutil-kutil (borok) yang tumbuh di kedua paha, betis serta tulang kering. Dapat menghentikan keluarnya darah haid (terputusnya menstruasi) dan gatal- gatal buah testis (kantung kemaluan laki-laki). Berbekam dibawah dada diatas perut dapat menyembuhkan bisul-bisul, kurap/kudis, dan panu yang ada di paha. Kaki yang sering kebas/linu, encok, penyakit bawasir (hermorhoid), penyakit kegajahan (kaki bengkak) atau elephantiasis, dan gatal-gatal pada punggung.
PANDUAN SINGKAT TENTANG BEKAM
[CUPPING]
Anjuran Berbekam
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam besabda :
الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ: شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ
“Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay). Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengan kay.” (HR Bukhari)
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam bersabda :
إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ
“Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah (bekam) dan fashdu (venesection).” (HR Bukhari – Muslim)
Macam-Macam Bekam
1.
Bekam Basah (Wet Cupping)
Yaitu metode pengeluaran darah kotor (blood letting) dengan cara disayat dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril pada bagian yang dibekam.
Cara Melakukan Bekam Basah :
Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
1.
Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
2.
Bersihkan bagian kulit yang akan dibekam dengan desinfektans/alkohol.
3.
Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
4.
Biarkan selama 3-5 menit.
5.
Lepas gelas bekam dan sayat bagian bekas bekam dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril.
6.
Bekam lagi posisi yang disayat tadi.
7.
Tunggu selama lebih kurang 3 menit sampai darah keluar dan menumpuk pada gelas bekam.
8.
Lepas gelas bekam dan buang darah kotor yang keluar, bersihkan kembali gelas bekam dan desinfeksi.
9.
Bekam lagi sebanyak 3-5 kali, atau sampai keluar cairan putih dari kulit.
10.
Oles bekas sayatan dan bekam dengan minyak habbatus sauda’ (jinten hitam).
11.
Lakukan setiap bulan atau setiap 2 minggu bagi yang penyakitnya parah.
1.
Bekam Kering (Dry Cupping)
Yaitu metode bekam yang tidak mengeluarkan darah dari tubuh.
Cara Melakukan Bekam Kering :
1.
Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
2.
Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
3.
Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit.
4.
Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
5.
Biarkan selama 10 menit (bagi pria), 7 menit (bagi wanita) atau 3 menit (bagi anak-anak).
6.
Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit untuk menghilangkan bercak-bercak hitam atau blister.
7.
Lakukan selama 7 hari bagi orang dewasa dan 5 hari bagi anak-anak, kemudian diselingi masa interval selama 3 hari, lalu dilanjutkan lagi pembekaman.
1.
Bekam Seluncur (Sliding Cupping)
Yaitu metode bekam yang mana gelas bekam diseluncurkan di atas permukaan kulit yang rata (tidak tebal ototnya). Metode ini serupa dengan Guasha (cina), scrapping (inggris) atau kerokan (jawa), namun lebih aman karena tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan.
Cara Melakukan Bekam Seluncur :
1.
Pilih titik bekam sebagai awalan seluncur, biasanya bagian atas pundak.
2.
Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
3.
Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit. Oleskan minyak agak banyak sebagai pelumas
4.
Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan kemudian gerakkan/seluncurkan perlahan-lahan sampai tampak bruise (memar) kemerahan.
5.
Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit.
1.
Bekam Cepat (Flash Cupping) atau Bekam Tarik
Yaitu metode bekam dengan cara tarik lepas – tarik lepas secara cepat pada bagian kulit yang sukar dibekam, atau apabila dibekam gelas cenderung jatuh. Area ini biasanya di sekitar wajah dan dahi.
Cara Melakukan Bekam Cepat :
1.
Pilih titik bekam pada dahi atau bagian yang nyeri.
2.
Pilih gelas bekam (cup) yang proporsional dengan lebar dahi (tidak terlalu besar).
3.
Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki secukupnya kemudian lepas.
4.
Lakukan hal ini secara berulang-ulang sampai kulit berwarna kemerahan.
Diagnosis Penyakit Dengan Bekam
Diagnosa bekam/cupping dapat dilihat dari warna pigmen kulit setelah pembekaman. Di dalam buku “Canon of Internal Medicine” dikatakan, “Kondisi organ internal (organ dalam) dapat diketahui dengan cara mengobservasi (mengamati) gejala-gejala eksternal dan tanda-tanda fisik, sehingga penyakitnya dapat didiagnosa.”
Reaksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut :
1.
Bekas bekam yang muncul berwarna ungu kegelapan atau hitam, pada umumnya hal ini mengindikasikan kondisi defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah dan channel/saluran (pembuluh) darah yang tidak lancar yang disertai dengan keberadaan darah statis (darah beku).
2.
Bekas bekam yang muncul berwarna ungu disertai plaque (bercak-bercak), pada umumnya hal ini menandakan terjadinya gangguan/ kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan dan adanya darah statis (darah beku).
3.
Bekas bekam yang muncul berbentuk bintik-bintik ungu yang tersebar dengan tingkatan warna yang berbeda (ada yang tua dan ada yang ungu muda). Hal ini menandakan kelainan “Qi” dan darah statis.
4.
Bekas bekam yang muncul berwarna merah cerah, biasanya hal ini menunjukkan terjadinya defisiensi “Yin”, defisiensi “Qi” dan darah atau rasa panas yang dahsyat yang diinduksi oleh defisiensi “Yin”.
5.
Bekas bekam yang muncul berwerna merah gelap, hal ini mengindikasikan kondisi lemak di dalam darah yang tinggi disertai dengan adanya panas patogen.
6.
Bekas bekam yang muncul berwarna agak pucat/putih dan tidak hangat ketika disentuh, hal ini mengindikasikan terjadinya defisiensi cold (dingin) dan adanya gas patogen.
7.
Adanya garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa sedikit gatal, hal ini mengindikasikan kondisi adanya wind (lembab) patogen dan gangguan gas patogen.
8.
Munculnya uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi adanya gas-gas patogen pada daerah tersebut.
9.
Adanya blister (lepuhan/lecat) pada bekas bekam, menggambarkan kondisi gangguan gas yang parah pada tubuh. Adanya darah tipis pada blister merupakan reaksi gas panas toksin.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam bekam
1.
Pastikan bahwa gelas bekam sudah steril dan higinis sehingga aman untuk bekam (terutama bekam basah).
2.
Untuk pasien yang belum pernah dibekam sebelumnya, pilihlah gelas bekam dari yang terkecil lalu ke yang besar supaya tidak terlalu sakit.
3.
Posisi bekam dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring menelungkup. Posisi duduk lebih baik untuk peredaran darah, namun bagi pasien yang lemah dianjurkan dengan posisi berbaring.
4.
Untuk pasien yang baru dibekam, sering-seringlah menanyai bagaimana keadaannya, apakah merasa mulas, pusing, mual atau adanya tanda-tanda akan pingsan lainnya. Segera hentikan bekam apabila pasien mengeluh kesakitan.
5.
Setelah bekam dihadapkan beristirahat yang cukup. Sebagian pasien segera merasa segar badannya setelah berbekam pada bagian punggung dan lutut, sehingga ia tidak mau beristirahat sebagaimana mestinya, hal ini dapat menyebabkan kembalinya penyakit.
6.
Sebagian orang merasakan suhu badannya naik setelah 1-2 hari setelah berbekam, hal ini adalah normal dan akan segera hilang.
7.
Pasien yang menderita sakit menular atau infeksius agar diberikan perhatian khusus. Bagi penderita penyakit infeksius, diharap gelas bekamnya adalah tersendiri (single use) dan juru bekam dianjurkan menggunakan pelindung tubuh seperti sarung tangan karet (gloves), masker dan semisalnya.
8.
Pasien yang menderita tekanan darah rendah harus diperlakukan ekstra dan hati-hati. Tingkat kesadarannya selalu dimonitor agar tidak pingsan. Dihindarkan membekam pada areal punggung bawah yang sejajar dengan pusar ke bawah, karena hal ini bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat.
9.
Permukaan kulit yang timbul blister kecil, bercak-bercak, noda darah dan darah stasis adalah reaksi normal setelah bekam. Apabila blister yang timbul banyak dan besar-besar (seperti luka bakar), maka dapat dipecah dengan cara menusukkan jarum steril kering hingga keluar cairannya (cairan limfoid) lalu didesinfeksi dengan desinfektans. Lebih dianjurkan apabila bekas bekam yang berblister ini dipijat lembut dengan minyak zaitun atau jinten hitam.
10.
Pasien yang mengalami mental stres, ketakutan, mual dan gejala mental lainnya, dihentikan pembekaman dan pasien disuruh berbaring relaks, tenang dan diberi minum dengan minuman manis (lebih baik madu) kemudian dimotivasi dan disugesti untuk menghilangkan atau meminimalisir gangguan mentalnya.
Larangan-Larangan Bekam
1.
Tidak dianjurkan melakukan bekam basah pada penderita diabetes kecuali juru bekam yang ahli dan berpengalaman.
2.
Jangan membekam orang yang fisiknya sangat lemah atau orang yang kelelahan (overfatigue).
3.
Jangan membekam orang yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit yang parah seperti ulserasi dan edema.
4.
Jangan membekam orang yang sudah jompo yang lemah fisiknya dan anak-anak yang tubuhnya lemah atau di bawah 3 tahun.
5.
Penderita leukimia (kanker darah) tidak dianjurkan untuk dibekam basah.
6.
Penderita hepatitis yang parah, TBC aktif, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia dan penyakit lainnya yang parah tidak dianjurkan dibekam kecuali kepada juru bekam yang ahli dan berpengalaman.
7.
Jangan memberkam pada kondisi : perut kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan, setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh demam (kedinginan).
8.
Jangan membekam wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal).
9.
Jangan membekam langsung pada daerah yang luka, urat sendi robek, patah tulang, varises, tumor.
10.
Jangan membekam wanita yang sedang haidh dan nifas.
11.
Jangan memberkam daerah perut terlalu keras
12.
Jangan membekam pasien yang mengkonsumsi obat pelancar dan pengencer darah semisal mengkudu, omega 3, dls.
13.
Jangan melakukan bekam langsung setelah makan, pembekaman dapat dilakukan minimal dua jam setelah makan. Setelah bekam juga jangan langsung makan, melainkan hanya minum yang manis-manis semisal madu atau selainnya
14.
Tidak dianjurkan melakukan pembekaman kepada orang yang menderita klep jantung, kecuali di bawah pengawasan dokter atau ahli bekam yang berpengalaman.
15.
Jangan melakukan bekam langsung setelah mandi, terutama setelah mandi dengan air dingin. Tidak dianjurkan langsung mandi setelah bekam, melainkan setelah 2 jam. Dianjurkan mandi dengan air hangat.
16.
Jangan membekam basah orang yang baru memberikan donor darah atau orang yang baru kecelakaan sehingga darahnya berkurang.
17.
Jangan membekam pasien diabetes (gula darah di atas 280) kecuali oleh orang yang ahli.
18.
Jangan membekam di area terbuka atau tempat yang dingin. Lebih baik melakukan bekam di ruang yang hangat atau bersuhu normal ruangan.
19.
Dilarang membekam area berikut :
1.
1.
Lubang alamiah tubuh : mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus, puting susu.
2.
Daerah sistem nodus limfa yang berfungsi sebagai penghasil antibodi, yaitu di submaksilari, korvikal, sudmalaonkular, aksilari, bagian detak jantung, nodus inguinalglimfa (lihat buku panduan biru hal. 13).
3.
Daerah yang dekat dengan pembuluh besar (big vessels).
http://abusalma.wordpress.com/2007/03/01/panduan-singkat-tentang-bekam/
Sudahkah Anda Berbekam Bulan ini???
Investasikan kesehatan anda lewat sebuah rutinitas yang dianjurkan Rasul. Ya, apalagi jika bukan terapi bekam. Melakukan terapi bekam seyogyanya bukan sekedar coba-coba. Anda yakin bahwa anda ingin sehat dan memilih sebuah usaha menjaga kesehatan yang dianjurkan Rasulullah saw.
Jika anda ingin sehat, anda harus komitmen untuk tetap menjaga kesehatan. Rutin melakukan terapi bekam, insyaAllah akan membawa hasil yang baik bagi kesehatan anda, dengan tentunya tidak lupa untuk mengimbangi dengan pola makan yang sehat, olah raga dan juga istirihat yang cukup.
Rutin melakukan terapi bekam, itulah yang semestinya dianjurkan. Rutin tidak harus satu pekan sekali. Melakukukan aktivitas rutin berbekam satu bulan sekali sudah lebih dari cukup. Sebaiknya anda membuat jadwal kapan jadwal ruitn anda melakukan terapi bekam.
Bicara tentang rutinnya berbekam, kita semua tentu setuju bahwa sesuatu yang dilakukan secara terus menerus walau sedikit itu lebih baik daripada melakukan hal yang besar yang dilakukan namun sekali. Sebagaimana kita berolah raga, melakukan olahraga yang rutin walau sebentar, itu lebih baik daripaa kita berolah raga berat namun hanya 1x.
Analogi lain seperti kita belajar. Pelajar yang baik adalah yang rajin belajar, dan tidak melakukan belajar ketika menjelang ujian saja.
Beberapa kasus yang sungguh amat disayangkan yang terjadi pada para pasien, ketika penyakit parah sudah menjelang, segala upaya perobatan yang melibatkan biaya yang cukup besar akhirnya dikeluarkan. Tentunya kita tidak ingin hal ini terjadi pada kita bukan?
Namun, walau bagaimanapun semua kembali kepada yang diatas. Hidup, mati, jodoh dan rejeki semua Allah yang mengatur. Kita hanya diminta untuk menjaganya.
Nah, Sudahkah anda berbekam bulan ini??
http://al-hijamah.blogspot.com/
NB : Bagi kaum perempuan yang berdomisili di daerah Tegal dan sekitarnya yang ingin menggunakan jasa bekam (al-hijamah), bisa SMS ke no. HP : 085642560633
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda