28 Agustus 2010

Quis Buku

Quis Buku

oleh Naqiyyah Syam Full pada 26 Agustus 2010 jam 12:35

1. Tulisan favoritku: Kupanggil Dia "Neraka Berjalan" karya: Dika Pramana
2. Jujur aku cuma baca catatan ini di note Dika, awal baca aku langsung suka gayanya menceritakan kasus di Jalan Raya. Apalagi kasus yang diangkat dekat dengan keseharian, benar-benar menyebalkan jika bayaran bis dengan tarif yang tidak jelas dan ngetem yang sangat lama. Padahal kita perlu kenyamanan dan tibat tepat waktu sampai tujuan.Apalagi penulis dengan lincah mendiskripsikan debatnya dengan si Kernet, hanya gara-gara mempertahankan pendapatnya tarif yang selama ini ditetapka, dialog berani itu sangat gagah! Coba deh kamu baca ini :

“Kurang lima ribu lagi, mas !” APA ??? aku kaget dengan pernyataan sang kernet, perasaan dua minggu yang lalu tarifnya hanya sepuluh ribu.kemudian kemarin lusa, tariff naik menjadi dua belas ribu Tapi sekarang? Aku menggerutu dalam hati dengan tarif yang gak jelas ini. Dan ini jelas tidak bisa di tolerir

“loh, bukannya sepuluh ribu mas?” Aku protes.

“ke Bekasi gak ada yang sepuluh ribu mas, lima belas !” sang kernet tetap ngotot dengan tarif 15 ribunya. Dan aku pun gak mau kalah. Aku tetap tak bergeming untuk menambahkan uang tarif.

“ Gak ah, mas.. wong kemaren aja sepuluh ribu kok !”

Para penumpangpun terpana melihat keberanianku mempertahankan harga. Akhirnya si Kernet pergi, tak mau panjang lebar berdebat denganku.



Buku ini bagus pasti banget buat bahan penyuluhan SAYANG NYAWA dan taat peraturan di Jalan Raya! Kepada pemuda yang suka ngebut di Jalan Raya, kepada supir bis/angkot yang taat aturan, kepada polisi yang tak asal tilang! Temukan kisah nyata berisi kritikan yang cerdas di buku ini! Mau dapat buku gratis? Ikutan quisnya! Cek di http://www.facebook.com/photo.php?pid=326293&fbid=1171796830381&id=1691838039

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda