By: Puput Happy
Kamis,
24 Januari 2013 pk. 07.30 – 10.30
WIB di Pendopo Ki Gede Sebayu Kota Tegal, Kompleks Perkantoran Pemkot Tegal,
Kampung Dongeng POCI Tegal-Jawa Tengah yang diprakarsai oleh Kak Tedi menggelar
acara “GELAR MENDONGENG & FESTIVAL DOLANAN TRADISIONAL”.
Maksud dan tujuan dari acara tersebut
adalah untuk memperkenalkan kembali dolanan tradisional kepada anak-anak,
menanamkan nilai-nilai kebaikan dan kebangsaan, melatih nilai-nilai kejujuran
dan amanah kepada anak melalui permainan dan dongeng, dan ajang silaturahim
sahabat KaDo (Kampung Dongeng) Tegal dan sekitarnya.
Bentuk dan kegiatan dari acara tersebut
berupa Festival Dolanan Anak, seperti permainan Cublak-cublak suweng, main karet
(IO- Yeye-sumpringan), jangka, rok-rokan, ular naga, congklak dan simbar, lalu
pertunjukan Dongeng Ceria bersama Kak Tedi yang kemudian diakhiri dengan kreativitas
anak bermain plastisin/malam. Selesai acara, diadakannya Workshop Tekhnik
Mendongeng dan Parenting oleh Kak Tedi selaku pendongeng.
Dalam kegiatan tersebut Kampung Dongeng
POCI Tegal bekerjasama dengan Tim PPT PPA Kota Tegal (Pusat Pelayanan Terpadu
Perlindungan Perempuan dan Anak), Bidang PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak)
Bapermas dan KB Kota Tegal yang senantiasa berdampingan dengan Kampung Dongeng
untuk memberikan penyuluhan pendampingan kepada anak dan orang tua ketika ada
kegiatan-kegiatan kampung dongeng, Lazis Tegal Jateng, dan TBM PELANGI Kota Tegal
(Taman Bacaan Masyarakat) yang membuka wahana untuk meningkatkan minat baca.
Ribuan peserta yang terdiri dari
guru-guru TK/RA/TPQ/PAUD, ibu dan anak penuh sesak memadati pendopo hingga
banyak peserta yang tidak kebagian tempat.
Dari 900 anak yang hadir, hingga acara selesai tak satupun yang beranjak
dari tempat duduknya. Mereka semua bergembira, karena dihibur oleh dongeng yang
dibawakan Kak Tedi dan berbagai permainan/dolanan yang disediakan panitia.
Apalagi setelah panitia membagikan plastisin kepada anak-anak, mereka pun
semakin bergembira.
Kak Tedia berharap, anak-anak tetap
semangat dan ceria menyongsong hari depannya, dan para guru maupun orangtua
mampu mendongeng sebagai sarana belajar anak dalam membentuk karakter anak yang
berakhlakul karimah.
*****