PERANAN ORANG TUA TERHADAP AKHLAK ANAK
DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan
sebagai salah satu syarat
untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
pada
Program Studi Agama Islam Jurusan Tarbiyah
Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAI) Cirebon
FUTICHA TURISQOH
NIM : 05. 01.0296
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
CIREBON
2009 M /1430 H
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam menghormati kepada kaum wanita dan pria dalam mencapai
derajat hidup, yaitu dengan melalui pendidikan. Islam sangat mewajibkan setiap
umatnya baik laki-laki maupun perempuan untuk menuntut ilmu dari buaian sampai
liang lahat.
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama. Berkenaan
dengan tanggung jawab ini pendidikan agama di sekolah berarti suatu usaha yang
sadar akan dilakukan oleh guru untuk mempengaruhi siswa dalam rangka
pembentukan manusia beragama.
Menurut Zuhairini, pendidikan agama Islam adalah
“usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar
supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam”.
Sementara D. Marimba mendefinisikan : “Pendidikan agama
Islam bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum Islam menuju kepada
terbentuknya kepribadian yang utama menurut ukuran Islam”.
Pendidikan agama didefinisikan sebagai usaha yang diarahkan
kepada pembentukan anak yang sesuai dengan ajaran Islam.
Menurut H.M Arifin bahwa pendidikan adalah usaha orang
dewasa secara sadar untuk membimbing dan mengarahkan kepribadian serta
kemampuan anak didik dalam pendidikan formal atau non formal.
Mengingat pentingnya keselamatan anak dalam keluarga, maka
keselamatannya harus didahulukan daripada keselamatan masyarakat, karena
keselamatan masyarakat pada hakikatnya bertumpu pada keselamatan keluarga
sebagaimana dalam Al-Qur’an surat 26 (Asy Syuaraa) ayat 214 :
وَأَنذِرْ
عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ
Artinya:
“Dan berilah peringatakan kepada
kerabat-kerabatmu yang terdekat”
Secara
mendasar, pendidikan anak merupakan tanggung jawab orang tua. Hal itu merupakan
rahmat yang telah diamanatkan Allah SWT, kepada setiap orang tua dan mereka
tidak bisa menghindari tanggung jawab itu, karena telah menjadi amanat Allah
yang dibebankan kepada kita.
Dalam hal ini Al-Ghazali berpendapat bahwa : “Melatih
anak-anak adalah suatu hal yang sangat penting sekali, karena anak sebagai
amanat bagi orangtuanya. Hati anak suci bagaikan mutiara cemerlang, bersih dari
segala pikiran serta gambaran, ia dapat menerima segala yang diukirkan atasnya.
Maka apabila ia dibiasakan kearah kebenaran dan diajarkan kebenaran, jadilah ia
baik dan berbahagia di dunia akhirat. Sedangkan ayah ibu serta pendidik turut
mendapatkan bagian pahala, tetapi apabila ia dibiasakan jauh atau dibiarkan
dengan kejelekan, maka celaka dan rusaklah ia dan para pendidik mendapat dosa.
Untuk itu wajiblah orang tua mengajarkan anak dari perbuatan dosa dengan
mendidik dan mengajak berakhlak baik dan menjaganya dari teman-teman yang jahat
dan tidak boleh membiasakan anak dalam bersenang-senang”.
Pendapat di atas menunjukkan betapa besarnya peran orang tua
dalam memberikan pendidikan Islam pada anak-anaknya. Adapun yang menjadi pokok
masalahnya adalah bagaimana peranan orang tua terhadap akhlak anak dalam
perspektif pendidikan Islam,terutama dalam menghadapi faktor-faktor yang
mempengaruhi pendidikan akhlak anak.
B.Perumusan Masalah
Dalam
perumusan masalah ini dibagi ke dalam tiga bagian :
1. Identifikasi Penelitian
a.
Wilayah Penelitian
Wilayah
penelitian ini adalah psikologi pendidikan anak.
b.
Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan
pendekatan studi kepustakaan, yaitu tentang peranan orang tua terhadap akhlak
anak dalam perspektif pendidikan Islam.
c. Jenis Masalah
Jenis masalah dalam penelitian ini
adalah ketidakjelasan tentang peran orng tua dalam mendidik anak, yaitu bagaimana
usaha orang tua dalam membimbing dan mendidik anak-anaknya agar berkepribadian,
baik bagi dirinya, keluarga dan lingkungan sekitarnya.
2. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan yang dibahas, maka
penulis memberikan batasan masalah. Penulis memfokuskan masalahnya dengan
menitikberatkan orang tua dalam mendidik anak. Pembentukan kepribadian anak
dalam suatu keluarga dimulai dari masa kanak-kanak sampai menginjak dewasa,
karena pada usia dini anak mulai tertarik untuk melakukan dan meniru hal-hal
yang dilakukan oleh orang tuanya. Orang tua memiliki tanggung jawab terhadap
pendidikan akhlak anak menurut perspektif pendidikan Islam.
3. Pertanyaan-Pertanyaan Penelitian
a.
Bagaimana peranan orang tua dalam pendidikan akhlak terhadap anak?
b.
Bagaimana perspektif pendidikan Islam tentang akhlak anak?
c.
Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan akhlak anak?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh titik terang
mengenai pendidikan Islam dalam keluarga dalam perkembangan anak. Perumusan
masalah di atas bertujuan untuk memperoleh mengetahui tentang :
1.
Peranan orang tua dalam pendidikan akhlak terhadap anak
2.
Perspektif pendidikan Islam tentang akhlak anak
3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan akhlak anak
D. Kerangka Pemikiran
Dalam buku Pengantar Ilmu Pendidikan, disebutkan bahwa
“Pendidikan ialah bantuan yang diberikan dengan sengaja kepada anak dalam
pertumbuhan jasmani maupun rohaninya untuk mencapai tingkat dewasa”. Di sini
yang menonjolkan adalah pemberian bantuan secara sengaja atau secara sadar
kepada anak dengan tujuan agar anak tersebut dapat mencapai tingkat kedewasaan.
Jika pendidikan itu ditinjau dari sudut hakekatnya, maka
dapat dikatakan bahwa : “Hakekat pendidikan adalah usaha orang dewasa secara
sadar untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak
didik baik dalam bentuk pendidikan formil dan nonformil”.
Menurut Drs. Abu Ahmadi dalam bukunya Sejarah Pendidikan,
disebutkan bahwa “Pendidikan adalah semua kegiatan orang dewasa yang mempunyai
nilai paedagogis bagi anak”.
Sedangkan menurut Drs. M. Ngalim Purwanto dalam bukunya Ilmu
Pendidikan Teoritis dan Praktis, disebutkan bahwa “Pendidikan ialah segala
usaha orang dewasa dalam pergaulan dnegan anak-anak untuk memimpin perkembangan
jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaannya”.
Pendidikan pada intinya mendidik anak dengan
sebaik-baiknya,mungkin menuju perbaikan sikap kedewasaan baik jasmani maupun
ruhaninya yang berjalan seumur hidup.
Peranan orang tua terhadap putri-putrinya merupakan
pendidikan daar yang tidak dapat diabaikan sama sekali, karena orang tualah
yang selalu di sampingnya sejak anak dilahirkan, terutama ibunya yang memberi
makan dan minum, memelihara serta bercampur gaul dengan anaknya. Hal itu
tercantum dalam Al-Qur’an surat At-Tahrim ayat 6 yang berbunyi :
Artinya : “Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu : penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (Departemen
Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, 2004: 561)
Dapat disimpulkan bahwa peranan ibu dalam mendidik anak-anaknya
adalah sumber pemberi kasih sayang, pengasih dan pemelihara, tempat mencurahkan
isi hati, mengatur kehidupan rumah tangga.
Pendidikan dalam keluarga merupakan tahap awal dalam upaya
pembentukan kepribadian tersebut, karena lingkungan pertama bagi anak adalah
keluarga dan dikeluargalah anak mendapat bimbingan dan pembinaan dari segala
macam fungsi jiwanya, sehingga orang tua sebagai pondasi bagi anak-anaknya
dalam menjalankan hidup dan kehidupannya sehari-hari, sehingga diharapkan
terbentuk sikap mental anak yang sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
Sebagaimana hadist Rasulullah :
وَيُمَجِّسَانِهِ
وَيُنَصِّرَانِهِ يُهَوِّدَانِهِ فَأَبَوَاهُ. الْفِطْرَةِ عَلَى يُوْلَدُ إِلاَّ مَوْلُوْدٍ
مِنْ مَا:
Artinya : “Setiap anak
dilahirkan dalam keadaan fitrah yaitu suci bersih, kedua orang tuanyalah yang
membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi”. (H.R. Bukhari Muslim).
(Imam Az-Zabidi, 2002).
Menurut Ahmad Tafsir (1992 : 155) : “Tujuan pendidikan dalam
keluarga adalah agar anak berkembang secara maksimal yaitu meliputi seluruh
aspek perkembangan anaknya yaitu jasmani, akal, dan ruhani”.
Tujuan ini adalah membantu lembaga pendidikan formal atau
lembaga khusus dalam mengungkapkan pribadi anak. Dalam mencapai tujuan ini yang
bertindak sebagai pendidik dalam pendidikan di keluarga adalah ayah dan ibu
serta semua orang yang merasa bertanggung jawab terhadap perkembangan anak.
Oleh karenanya dalam pendidikan Islam, orang tua dituntut
untuk melaksanakan kebiasaan sebagai pola kehidupannya dalam mendidik anak-anaknya.
Hal ini sangat penting bagi pembentukan kepribadiannya, akhlak dan agama bagi
anak karena kebiasaan keagamaan orang tua akan memasukan unsur perbuatan
positif dalam pembentukan kepribadian yang sedang tumbuh dan berkembang itu.
Adapun kebijakan Islam yang sangat mendukung pembentukan
pribadi anak adalah Islam mengajarkan agar potensi fisik intelektual dan mental
seorang anak ditumbuh kembangkan dengan baik, sehingga kelak ia dapat menimba
ilmu pengetahuan, memiliki moral dan keterampilan dengan sempurna.
Demikian pula dalam pemikiran Islam, bahwa perhatian dan
tanggung jawab orang tua tida hanya memenuhi kebutuhan fisik saja, tetapi lebih
spesifiknya pendidikan Islam memandang bahwa pemenuhan ruhaniah lebih
diutamakan dan ini diwali dengan peranan orang tua dalam mendidik anak melalui
bimbingan kesuritauladanan dan pendidikan.
E. Langkah-Langkah Penelitian
Langkah-langkah
penelitian yang ditempuh adalah sebagai berikut :
1. Data Sekunder
Data yang akan dihimpun dalam
skripsi ini adalah sumber-sumber tertulis yang menerankan tentang peranan orang
tua dalam mendidik anak di lingkungan keluarga menurut Islam. Secara garis
besar yaitu data primer dan data sekunder.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
dalam skripsi ini adalah metode kepustakaan.
3. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini
adalah data teoritik.
4. Teknik Pengumpulan Data
Penentuan teknik pengumpulan data,
penulis mengambil sumber-sumber dari studi pustaka dengan cara menelaah bacaan
dari buku-buku sebagai literatur yang mendukung dengan penelitian skripsi ini
sebagai landasan teoritik.
5. Teknik Analisis Data
a.
Metode
Induktif, yaitu berangkat dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa konkrit,
kemudian peristiwa dan fakta konkrit itu ditarik generalisasi yang sifatnya
umum.
b.
Teknik
Dedukatif, yaitu berangkat dari suatu pengetahuan yang umum dan bertitik tolak
dari pengetahuan yang umum itu kita tarik menjadi suatu kejadian yang sifatnya
khusus.
DAFTAR PUSTAKA
Darajat, Zakiyah, Ilmu Pendidikan
Islam, Bumi Aksara, 1982/1983, Jakarta
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan
Terjemahnya, Pustaka Amani, 2004, Jakarta
Zabidi, Imam, Ringkasan Hadist
Shahih Muslim, Pustaka Amani, 2002, Jakarta
Zabidi, Imam, Ringkasan Hadist
Shahih Bukhari, Pustaka Amani, 2002, Jakarta
Dimas, Rasyid, Muhammad, 20
Kesalahan dalam Mendidik Anak, Rabbani Press,
2002, Jakarta
Istadi, Irawati, Mendidik dengan
Cinta, Pustaka Inti, 2006
Munawar, Husin, Agil, Said, dkk,
Agenda Generasi Intelektual, Permadani, 2002,
Jakarta
Ahyadi, Aziz, Abdul, Psikologi
Agama, Sinar Baru,1998, Bandung
Tafsir Ahmad, Pendidikan Agama dalam
Keluarga, Remaja Rosdakarya, 1996, Bandung
Zuhaerini, Metodik Khusus Pendidikan
Agama, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel,1981, Surabaya
Ramayulis, Pendidikan Islam Dasar
Rumah Tangga, Ilmu Kalam, 1987, Jakarta
Sahrodi, Jamali, dkk, Pedoman
Penulisan Skripsi Untuk Mahasiswa STAI Cirebon, 2009, Cirebon
Ulwan, Nasih, Abdullah, Pedoman
Pendidikan Anak dalam Islam, Asy-Syifa, 1981, Bandung
Hasan, Langgulung, Manusia dan
Pendidikan, Pustaka Al-Husna, 1986, Jakarta
Daien, Amir, Indrakusuma, Pengantar
Ilmu Pendidikan, Usaha Nasional, 1973, Surabaya
Singgih, Gunarsa, Psikologi
Perkembangan,Gunung Mulia, 1990, Jakarta
Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa
Indonesia, Balai Pustaka, 1987, Jakarta
Vembrianto, Sosiologi Pendidikan,
Paramita, 1977, Yogyakarta
Muttahari, Murtadha, Manusia dan
Agama, Mizan, 1984, Bandung
http://www.damandiri.or.id/file/muazarhabibiupibab2.pdf
Download file di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda