30 November 2013

Pentingnya membaca dan menulis

Materi FLP

Pentingnya membaca dan menulis
Bacalah! Demikian perintah Allah yang diturunkan pertama kali melalui Jibril kepada Rasulullah SAW. Dengan membaca kita akan berilmu, dan sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berilmu. Alangkah lebih baik ilmu yang telah kita serap dengan membaca kita sampaikan dengan orang lain melalui lisan dan tulisan yang kita buat. Bisa jadi banyak gagasan yang kita peroleh setelah membaca berbagai buku. Mengapa tidak cukup dengan lisan dan perlu ditambahkan dengan tulisan? Verba Valent Scripta Manent, ucapan cepat akan hilang sedangkan tulisan abadi terkenang.

Cara membaca efektif dan efisien
Ada 5 (lima) langkah membaca efektif dan efisien (Maman Djumitri):
1.      General Orientation; kenali penulisnya, baca daftar isi dan cari bagian yang anda minati, baca kata pengantar dan pendahuluan, lihat tahun penerbitan masih relevan atau tidak.
2.      Alternative Choice, bandingkan hasil observasi pada general orientation dengan tingkat kebutuhan/kepentingan anda.
3.      Preparation, butuh persiapan fisik, mental, lingkungan, dan waktu
4.      Action, teknik membaca yang baik dan benar; siapkan alat tulis, letakkan buku di atas meja, duduk tegak di ataskursi, mata bergerak sesuai kalimat yang dibaca bukan kepala yang bergerak, sesekali berdiri menghirup udara segar dan memberikan kesempatan mata untuk menyegarkan, sebelum buku ditutup selipkan pembatas dan dtaruh di tempat semula.
5.      Memorial File, keberhasilan membaca bukan karena lamanya melainkan karena keefektifan dan keefisienannya. Lebih baik sebentar tapi sering dan kontinyu, daripada lama tetapi hanya satu kali. Quick reading; Pahami, Kuasai, Pilah, Baca, Kaji, Buatlah Catatan, Memorial file, Selesai.


Menceritakan  dan Menuliskan kembali buku yang telah dibaca
Kita harus membaca dengan cermat dan memerhatikan ketika kita harus menuliskannya secara ringkas. Hal ini berkaitan dengan upaya kita untuk menangkap gagasan atau ide dari pengarang. Langkah meringkas bisa kita pakai untuk mengetahui maksud dan tujuan pengarang juga dalam rangka menyajikan sebuah tulisan ke dalam bentuk yang ringkas, padat, dan tetap berpatokan pada ide asli pengarang.
Dalam hal ini, yang harus kita perhatikan dalam membuat sebuah ringkasan adalah mempertahankan urutan asli dari ide asli pengarang. Akan tetapi, jangan kita mencampuradukkan pengertian tersebut ketika kita akan membuat sebuah ikhtisar. Patokan akan kedua hal tersebut ada perbedaannya. Dalam membuat ikhtisar, kita tidak perlu mempertahankan urutan karangan asli dan tidak perlu memberikan isi dari seluruh karangan itu secara proposional (Keraf 1984: 262).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda