Materi FLP
Pentingnya
membaca dan menulis
Bacalah! Demikian perintah Allah yang
diturunkan pertama kali melalui Jibril kepada Rasulullah SAW. Dengan membaca
kita akan berilmu, dan sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berilmu.
Alangkah lebih baik ilmu yang telah kita serap dengan membaca kita sampaikan
dengan orang lain melalui lisan dan tulisan yang kita buat. Bisa jadi banyak
gagasan yang kita peroleh setelah membaca berbagai buku. Mengapa tidak cukup
dengan lisan dan perlu ditambahkan dengan tulisan? Verba Valent Scripta
Manent, ucapan cepat akan hilang sedangkan tulisan abadi terkenang.
Cara
membaca efektif dan efisien
Ada
5 (lima) langkah membaca efektif dan efisien (Maman Djumitri):
1. General
Orientation; kenali penulisnya, baca daftar isi dan
cari bagian yang anda minati, baca kata pengantar dan pendahuluan, lihat tahun
penerbitan masih relevan atau tidak.
2. Alternative
Choice, bandingkan hasil observasi pada general
orientation dengan tingkat kebutuhan/kepentingan anda.
3. Preparation,
butuh persiapan fisik, mental, lingkungan, dan waktu
4. Action,
teknik membaca yang baik dan benar; siapkan alat tulis, letakkan buku di atas
meja, duduk tegak di ataskursi, mata bergerak sesuai kalimat yang dibaca bukan
kepala yang bergerak, sesekali berdiri menghirup udara segar dan memberikan
kesempatan mata untuk menyegarkan, sebelum buku ditutup selipkan pembatas dan
dtaruh di tempat semula.
5. Memorial
File,
keberhasilan membaca bukan karena lamanya melainkan karena keefektifan dan
keefisienannya. Lebih baik sebentar tapi sering dan kontinyu, daripada lama
tetapi hanya satu kali. Quick reading; Pahami, Kuasai, Pilah, Baca, Kaji,
Buatlah Catatan, Memorial file, Selesai.
Menceritakan dan Menuliskan kembali buku yang telah dibaca
Kita
harus membaca dengan cermat dan memerhatikan ketika kita harus menuliskannya
secara ringkas. Hal ini berkaitan dengan upaya kita untuk menangkap gagasan
atau ide dari pengarang. Langkah meringkas bisa kita pakai untuk mengetahui
maksud dan tujuan pengarang juga dalam rangka menyajikan sebuah tulisan ke
dalam bentuk yang ringkas, padat, dan tetap berpatokan pada ide asli pengarang.
Dalam
hal ini, yang harus kita perhatikan dalam membuat sebuah ringkasan adalah
mempertahankan urutan asli dari ide asli pengarang. Akan tetapi, jangan kita
mencampuradukkan pengertian tersebut ketika kita akan membuat sebuah ikhtisar.
Patokan akan kedua hal tersebut ada perbedaannya. Dalam membuat ikhtisar, kita
tidak perlu mempertahankan urutan karangan asli dan tidak perlu memberikan isi
dari seluruh karangan itu secara proposional (Keraf 1984: 262).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda