01 Mei 2018

Jika Lupanya Kebangetan




Saya menulis ini sebenarnya karena sedang bingung dan malu. Beberapa kali saya melakukan kesalahan, yaitu melanggar janji. Tapi jika saya harus disalahkan, rasanya juga tidak adil. Mau marah sendiri juga tidak ada gunanya. Mau meminta maaf dan memohon  belas kasihan  orang yang telah kubuat kecewa juga itu tidak akan bisa menghilangkan rasa kecewanya. Ya sudahlah, hanya ini yang bisa kuceritakan. Mudah-mudahan yang membacanya bisa mengerti dan memaafkanku. Aamiin..
Kemarin saya baca berita di WA grup FLP Tegal, bahwa ayah Sutono (ayahnya Sutono loh yah, bukan Bp. Sutono) sakit akibat terpeleset. Sutono adalah Ketua FLP Tegal, jadi sudah selayaknya saya sebagai anggota FLP Tegal dan teman-teman anggota lain berniat menjenguknya. Saya sendiri yang mengajak mereka untuk menjenguknya keesokan harinya, Senin sore pukul 16.00 WIB.

Waktu itu hari Minggu, jadi saya berencana keluar rumah pada hari Senin siang selepas mengajar ba’da dhuhur, sekitar jam 1-an. Agendaku hendak ke Kantor Pos untuk mengirim buku dan dilanjut ke perpusda Slawi untuk urusan buku juga. Setelah itu berlanjut ke counter HP, hendak servis HP, sebab HP-ku dari pagi error dan tidak bisa digunakan. Saya muter-muter cari counter HP yang menurutku pas dengan seleraku.  Di counter cukup lama, karena kondisi HP-ku yang cukup parah, jadinya banyak dialog dengan pemilik counter. Menurutnya, HP harus ditinggal kira-kira sehari, besoknya sudah bisa diambil. Saya pun langsung pamit pulang. Sebelum pulang, saya sempat berpikir, jam 4 sore ada janji apa yah? Dalam perjalanan pulang tetap tidak ingat juga. Ya sudahlah, pulang saja, sholat asar.

Hingga esoknya, yaitu hari ini, Selasa, kebetulan hari libur Nasional, yaitu  Hari Buruh, saya memang berniat mau liburan di rumah saja, sebab banyak baju setrikaan yang numpuk minta digosok, selain pekerjaan lain yang sudah menunggu. Bagiku, kemarin Minggu sudah berlibur ke Guci bersama keluarga sudah lebih dari cukup untuk refreshing. Saat sedang menyeterikalah tiba-tiba teringat janjiku dengan Eka (Endirah Ekaningrum) untuk ketemu di GOR Trisanja hari Senin jam 4 sore. Deg, saya pun kaget luar biasa. Astaghfirullah al-‘Adhiim… Ini hari apa??? Ini sudah Selasa… Tak bisa kubayangkan Eka pasti nunggu di GOR berjam-jam menanti kedatanganku kemarin sore. Ya Allah, kok saya lupanya kebangetan banget sih??? Mau SMS Eka untuk meminta maaf tapi tidak ada HP, mau ke rumahnya memohon maaf ya pasti hanya bikin malu… Ampun Gusti…. Saya hanya bisa istighfar berkali-kali. Entahlah, apa dosaku ini bisa diampuni oleh Eka???

Saya jadi ingat, dulu saya juga pernah bikin kecewa Bu Nening Mahendra, gara-gara janji juga… Saya ingat betul, saat Beliau minta ijin hendak silaturrahim ke rumahku, bisanya jam berapa. Saya pun menentukan jam-nya. Namun, esoknya saya baru ingat, jika jam sebelumnya saya sudah janji mau kondangan bersama teman-teman sepulang ngajar, sehingga saya pun membatalkan perjanjianku dengan Bu Nening melalui WA. Sepertinya Bu Nening marah dan kecewa berat membaca penjelasanku, sebab Beliau sudah berdandan hendak pesan Go-jek dan tinggal berangkat tapi dikecewakan olehku. Saya jadi bingung, tidak enak hati, serba salah, dan entah apa lagi rasanya. Yang jelas, rasa tidak nyaman sangat menggangguku.

Dulu, saat ada woro-woro kegiatan kopdar FLP Tegal di TBM Pelangi, saya juga lupa mendadak. Acaranya hari Minggu pukul 10.00 WIB kalau tidak salah. Berhubung tiap Minggu pagi saya rutin berenang di Slawi, jadi saya berencana setelah renang mau langsung ke Tegal, menghadiri acara FLP tersebut. Keasikan berenang sampai lupa waktu. Pukul 09.30 WIB saya baru ingat kalau saya harus selesai karena ada acara. Tapi sayang, saat ambil motor di parkiran, saya berusaha mengingatnya hendak ke mana, tetap saja memoriku tidak muncul. Ya sudahlah, pulang saja. Menjelang dhuhur, sekitar jam 12-an saya buka HP dan membuka WA. Saya baca japrian Mba Yustia, “Mba Puput di rumah?”. Saya jawab saja, “Iya Mba, ni lagi di rumah.” Deg! Saat itu baru saya ingat, kalau pagi jam 10 harusnya saya pergi ke Tegal. Hufftt!!! Kok ingatnya sekarang sih?? Jam 12 kan acaranya pasti sudah bubar… Saya pun hanya bisa meminta maaf ke Mba Yustia karena lupa. Astaghfirullah…  Saya jadi merasa tak punya muka lagi kalau harus lupa lagi alasannya. Maafkan aku Mba Eka, Bu Nening, Mba Yus….


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda