31 Juli 2010

Cerita Kehidupan (1) : Dibutuhkan... Kejujuran di Dunia Maya :)

Cerita Kehidupan (1) : Dibutuhkan... Kejujuran di Dunia Maya :)

Catatan Awy' Ameer Qolawun
Kemarin jam 19:37

Pernah penulis membaca cerita menarik di harian Okaz ( koran dengan oplah terbesar di Saudi Arabia). Cerita tentang sepasang suami istri di Yordania, yang lagi bertengkar hebat.

Kesimpulan cerita, keduanya pun pisah ranjang dan tidak tinggal serumah lagi. Untuk mengusir kesepian dan kejenuhan,keduanya mencoba mencari hiburan dengan masuk ke alam dardasyah (dunia chatting), singkat cerita,keduanya berhasil menemukan pasangan masing-masing di dunia maya.

Sang istri curhat pada 'pasangan'-nya tentang problem hidupnya, begitu juga sang suami pada cewek chat-nya. Mereka pun akhirnya ( setelah lama hubungan maya dengan pasangan masing- masing) sepakat melakukan kopdar.

Pikir sang istri,pasti cowok chat-ku ini orang baik banget,udah begitu perhatian ama aku. Sang suami juga berpikir sama, cewek chat-ku ini pasti lebih baik dari istriku dulu,dan lebih cantik.

Hari pertemuan pun ditentukan,tempatnya di bandara, masing-masing memakai baju dengan warna yang telah disepakati. Sang istri datang duluan di bandara,menunggu cowok chat-nya. Di sisi lain,sang suami berpacu jantung, bagaimana wajah calon istri keduanya.

Waktu berjalan merayap,setelah hampir 1 jam,sang istri dari kejauhan melihat pria berjalan ke arahnya dengan tanda pengenal yang disepakati. Sementara di saat yang sama, sang suami yang juga mau kopdar, melihat tanda cewek chat-nya di kursi pengunjung. Dia pun berlari ke arah wanita itu.

Di tempat lain,sang istri melihat ada pria bergegas mendekat kepadanya. Dan setelah dekat dan bertemu, yang terjadi adalah keterkejutan yang luar biasa, ternyata teman cewek chat si suami itu, adalah istrinya sendiri ! Si istri pun tak kalah kagetnya setelah tahu cowok chat-nya adalah suaminya sendiri.

Dan yang terjadi setelah itu,adalah tragedi, pertengkaran memalukan terjadi di bandara dengan hebat, masing-masing merasa dibohongi oleh pasangan chat-nya.

Percekcokan itu, berakhir dengan perceraian memilukan yang membuat sang istri seketika pingsan di tempat.

Satu kisah di antara jutaan kisah yang terjadi berawal dari dunia maya.

Sebenarnya, perbedaan antara dunia nyata dengan dunia maya tipis sekali, itu jika kita mau dengan cermat memperhatikan.

Kadang orang menjadikan dunia maya sebagai pelarian dari dunia nyata,dia anggap hanya iseng saja, yang tanpa sadar justru dia masuk pada masalah baru.

Sebab bagaimanapun, semua pelakunya adalah manusia yang punya hati. Penulis sama sekali tidak yakin jika usai chat kita merasa biasa saja, pasti terkadang ada perasaan bahagia, sedih, marah, kagum, cemburu, bahkan jatuh cinta.

Bukti dari itu, tidak sedikit di antara kita yang kepikiran usai chat. Makan ga enak, tidur tidak tenang, dan sebagainya. Atau sebaliknya, tergantung keadaan psikologi kita.

Istilah Kehidupan di dunia maya pun tidak beda jauh dengan dunia nyata, di sana juga ada istilah cyber crime, kriminalitas. Polisinya juga ada.

Bedanya hanya semuanya bermain di khayalan kita, namun persamaannya (dan ini poin yang paling penting) sama-sama berpengaruh pada psikologi, perasaan dan kinerja hati kita.

Kita bisa iri pada teman maya kita, sombong pada mereka, bahkan benci dan dendam,yang secara tidak sengaja malah mengotori hati kita.

Sayangnya, kita banyak mengabaikan hal ini, ah, cuma dunia maya, gak beneran. Suatu sikap yang bisa berubah menjadi pedang bermata dua.

Dan yang paling membahayakan bagi proses pembersìhan hati dan jiwa kita saat di dunia maya, adalah BERBOHONG.

Sumber dari segala kehancuran kita, adalah sikap bohong. Nabi sendiri pernah berkata, bahwa seorang mukmin itu tidak berbohong, (wa in zanaa wa in saroq) walau berzina walau mencuri. Karena iman dan kebohongan tidak pernah bersatu.

Tetapi kebanyakan di antara kita, lebih memilih berbohong saat di dunia maya. Kita tega membohongi teman kita (di saat yang sama,dia pun tega bohongin kita)

Dan tak jarang kebohongan itu malah membahayakan, merugikan dan mengecewakan bagi kita atau teman kita.

Sebenarnya,apa sih sulitnya jujur?dan sudah jadi hukum alam, kejujuran tidak pernah merugikan. Memalukan jika kita mengaku muslim,tapi kita tega membohongi saudara muslim. Kita semua pasti tahu, salah satu tanda sikap hipokrit (munafik) adalah, saat berbicara selalu berbohong.

DAKWAH DI DUNIA MAYA

Lebih dari itu,adalah yang masuk dunia maya dengan niat dakwah. Maka modal terpenting dari dakwah,dan syarat diterimanya dakwah kita adalah kejujuran. Bukankah sifat wajib bagi para nabi ada 4 salah satunya adalah sidiq (jujur) iya kan? Nah,salah jika kita niat dakwah,memposisikan diri sebagai pewaris nabi tetapi tidak mengikuti sifatnya.

Oke, menutupi identitas adalah hal lain,tapi kalo sampai berbohong untuk menutupi identitas? Apa gunanya kita niat dakwah,mengajak orang lain pada kebaikan, sementara diri kita sendiri masih perlu didakwahi.

Kalau nickname bagaimana? Nick dalam hal ni,tidak masuk dalam ketidakjujuran, sebab nick sama dengan laqob (nama gelar atau julukan setelah nama asli).

Akhir catatan, yang perlu dituntut dari kita, adalah mawas diri. Proses penjernihan hati dan jiwa untuk mencapai tingkat ma'rifatullah tidaklah mudah. Jalan cukup terjal, apalagi jika kita terjun ke dunia maya,bersiap-siaplah untuk lebih ekstra hati,jika kita tidak ingin jiwa kita menjelaga pelan-pelan tanpa kita pernah terasa. Wallohu a'lam (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda