Materi FLP
Analisis
Framing
Analisis Framing
merupakan sebuah model analisis alternatif yang dapat digunakan sebagai
alat bantu untuk mengungkapkan rahasia dibalik perbedaan dan pertentangan sudut
pandang media dalam pengungkapan fakta dalam pemberitaannya. Model analisis ini
membantu kita untuk mengidentifikasi siapa mengendalikan siapa, mana lawan mana
kawan, mana patron mana klien, siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan,
siap membentu dan siapa yabng terbentuk. Singkatnya analisis framing dapat
membantu kita mengidentifikasi relasi dalam suatu pembentukan realitas di media.
Rubrikasi
surat kabar
Berbagai macam rubrikasi yang terdapat dalam surat
kabar. Ada rubrik opini, cerpen, surat pembaca, tajuk rencana, feature, gaya
hidup, berita langsung, dan banyak lainnya. Dengan begitu kita diharuskan untuk
aktif menyelami berbagai surat kabar yang ada sehingga kita menjadi paham
rubric yang bisa diisi dari luar atau khusus hanya untuk redaktur.
Pengertian berita
“Berita adalah segala
sesuatu yang terkait waktu dan menarik perhatian banyak orang dan berita
terbaik adalah hal-hal yang paling menarik yang menarik sebanyak mungkin orang
(untuk membacanya).” Ini definisi menurut Willard Grosvenor Bleyer.
Menurut Chilton R.
Bush, berita adalah informasi yang “merangsang”, dengan informasi itu orang
biasa dapat merasa puas dan bergairah. Sementara Charnley sendiri menyebutkan
bahwa berita adalah laporan tentang fakta atau pendapat orang yang terikat oleh
waktu, yang menarik dan/atau penting bagi sejumlah orang tertentu.
Nah, dari sekian
definisi atau batasan tentang berita itu, pada prinsipnya ada beberapa unsur
penting yang harus diperhatikan dari definisi tersebut. Yakni:
- Laporan
- Kejadian/peristiwa/pendapat
yang menarik dan penting
- Disajikan
secepat mungkin (terikat oleh waktu)
Unsur berita
Rumus 5W+1H, yaitu:
-
What, apa
yang terjadi,
-
Who, siapa
yang terlibat,
-
When, kapan
peristiwa itu terjadi,
-
Where, dimana
terjadinya,
-
Why, mengapa
sampai terjadi, plus
-
How, bagaimana
peristiwa itu bisa terjadi.
Nilai berita
-
Actuality (kekinian). Peristiwa
diliput dan ditulis karena baru saja terjadi atau mengandung hal kekinian. Jika
peristiwa sudah lewat, maka dianggap basi.
-
Significance (penting).
Peristiwa penting yang berpeluang mempengaruhi kehidupan orang banyak, atau
kejadian yang mempunyai akibat terhadap kehidupan pembaca.
-
Magnitude (besar).
Peristiwa besar yang berpengaruh bagi kehidupan orang banyak, atau peristiwa
yang menyangkut angka-angka yang bila dijumlahkan akan sangat menarik bagi
pembaca.
-
Proximity (kedekatan). Peristiwa
yang terjadi dekat dengan pembaca. Biasanya, kedekatan ini bersifat geografis
atau emosional.
-
Prominence (tenar).
Peristiwa yang menyangkut orang, benda atau tempat yang terkenal atau sangat
dikenal oleh pembaca.
-
Human Interest (manusiawi).
Peristiwa yang memberi sentuhan perasaan bagi pembaca. Biasanya, peristiwa
menyangkut orang biasa dalam situasi luar biasa, atau orang besar dalam situasi
biasa.
-
Conflict. Peristiwa
yang menghadirkan dua pihak yang saling berlawanan kepentingan.
-
The Unsual (tidak biasa).
Peristiwa yang tidak biasa terjadi.
Perlu diingat bahwa suatu berita tidak harus memenuhi semua kriteria di
atas. Namun semakin banyak unsur tersebut yang melekat dalam suatu peristiwa,
maka nilai beritanya semakin tinggi.
Sumber berita
Ada beberapa sumber
perolehan berita, yaitu:
1.
Staf surat kabar,
yaitu personal yang bekerja pada redaktur surat kabar tertentu, berkantor di
redkasi surat kabar tersebut.
2.
Koresponden,
yaitu wartawan yang bekerja untuk media atau kantor berita tertentu dan tidak
berkantor di kantor redaksi.
3.
Kantor berita
(news agencies), yakni lembaga yang khusus berita-berita dalam dan luar
negeri serta beraneka jenisnya untuk kemudian dijual ke berbagai media massa.
4.
Features Syndicates,
yaitu lembaga yang khusus “menjual” kepada penerbit.
5.
Kalangan publisitas,
yaitu orang-orang atau kelompok yang bekerja mempopulerkan orang-orang atau
peristiwa.
6.
Volunteer staff,
yaitu orang-orang awam atau bukan kalangan pers yang akan memberi informasi
berharga tentang gejala dan kejadian yang bisa diangkat sebagai berita.
Ragam berita
Ada berbagai cara dalam
menulis berita. Salah satunya dipengaruhi sejauh mana peristiwa itu perlu
segera diketahui atau tidak.Perbedaan inilah yang melahirkan ragam berita.
Berita jurnalistik di media cetak dapat diragamkan menjadi:
1.
Berita langsung (straight news)
Digunakan
untuk menyampaikan kejadian penting yang secepatnya perlu diketahui pembaca.
2.
Berita ringan (soft news)
Tidak
mengutamakan unsur penting yang hendak diberitakan, melainkan sesuatu yang
menarik.
3.
Berita kisah (feature)
Tulisan
tentang kejadian yang dapat menyentuh perasaan atau menambah pengetahuan
pembaca lewat penjelasan rinci, lengkap, serta mendalam. Jadi nilai utamanya
pada unsure manusiawi dan dapat menambah pengetahuan.
4.
Laporan mendalam (indepth report)
Laporan mendalam
digunakan untuk menuliskan suatu masalah secara lengkap, mendalam, dan
analitis. Cara penyajian seperti ini agar pembaca mengerti duduk permasalahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda