SURAT UNTUK UMI
Umi, ku merindukan dirimu. Senyum dan candamu kini tidak ada
lagi di hari-hariku. Aku di sini sedangkan kau di rumah sederhana kita. Dan kini
hanya kenangan yang kita miliki. Namun, percayalah kelak kita bertemu kembali jika Allah menghendaki.
Umi, ridhoi jalanku untuk menuntut ilmu di sini. Doakan aku
dalam menggapai cita-citaku dan iringi jalanku dengan keikhlasanmu.
Umi, tiada kata yang dapat kusampaikan selain kata
TERIMAKASIH dan minta maaf yang tulus dari hatiku yang paling dalam. Semua jasamu
akan terbalaskan di surga kelak.
Baktiku kepadamu masih terlalu kecil dibanding jasamu
bagiku. Pengorbanan engkau kepadaku
begitu berarti bagiku. Kasih sayang dan cinta kasih yang tulus kau berikan
padaku, sedangkan aku hanya memberikan rasa beban untukmu.
Umiku tersayang.... sekarang janganlah engkau
mengkhawatirkanku, di sini ku baik-baik saja. Banyak sekali yang ingin
kuceritakan padamu, namun jarak memisahkan kita berdua.
Umiku tersayang.... mungkin sekarang kita tidak dapat
bersama-sama lagi. Tapi percayalah bila Allah mengizinkan kita dapat bertemu
kembali. Kita hanya dapat menunggu hingga waktu itu tiba.
Umi.... hanya lewat surat ini kuungkapkan semuanya dari
hatiku. Umi, ku hanya meminta doa dan ridhomu. Maafkan diriku bila ku
mempunyai salah padamu
Nama :
Jundia Fatimah Azzahra
TTL :
Tegal, 22 Desember 2004
Sekolah : SMPIT Luqman Al Hakim kelas 7
Alamat : Pegirikan (sekarang tinggal di Panti Asuhan Rybas Putri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda