24 Desember 2017

Upgrading Kepenulisan Forum Lingkar Pena Jawa Tengah 2017

Catatan belum diedit:




Upgrading Kepenulisan Forum Lingkar Pena Jawa Tengah
Tema: Jateng Mendunia dengan Pena
Magelang, 24-25 Desember 2017
Acara mulai pk. 13.00 WIB
1. Sambutan Rahman Hanifan (Ketua FLP Jateng):
Nama asli Surahman, asli Magelang, tinggal di Pemalang.
Ikut FLP th. 2003 di Jogja, jadi sudah 20 th berjuang dg tulisan.
FLP dibentuk hingga ke luar negeri, spt hongkong, jepang, saudi, mesir, dll.
Jateng yg aktif 10 cabang: magelang, solo, tegal, pemalang, ...
Keg ini utk upgrading wilayah, baik kepenulisan, keorganisasian, dan keislaman kita.
Supaya tulisannya lebih lancar dan bagus, lebih matang keislaman kita.
FLP Pemalang pernah yg aktif cuma pak Rahman Hanifan sendiri.. Setelah rajin sms mengajak orang2 alhamdulillah mulai banyak yg gabung.
Keinginannya, setelah acara ini FLP makin semangat lagi menulis dan berdakwah melalui tulisan.

2. Materi: Agung Sugiarto a.k.a Sinyo Egie (founder yayasan peduli sahabat, kaderisasi FLP Magelang)
Tema: Tulisan non fiksi , Agar tulisan kita dirindukan
Asal Magelang. Sebelum di FLP rajin nulis di MOP. Pertama nulis cerpen di MOP.
Setelah sdh mulai bekerja th 2005 ia maniak game, berfikir knp gak nulis ttg game sj, shg nulis di Hotgame. Setelah bosen nulis di majalah, pindah nulis parenting, di antaranya buku Tetap Gaul Tapi Syar’i, Anak Saleh-Salihah, anak keren!, dan yg terbaru LGBT (Lo Gue Butuh Tau)
Author & writer bedanya lbh pd penulis non fiksi atau fiksi.
Menulis non fiksi berdasarkan data.
Bedanya: fiksi berdasarkan keinginan, non fiksi berdasarkan kebutuhan.
Niat kita menulis apa dulu? Apa utk cari uang?
Kalau di FLP ada nilai plusnya, yg utama adalah berdakwah melalui tulisan.
Jika kita sudah diakui, akan diberi harga. Prosesnya panjang.
Praktek menulis, pre writing:
1. Ide.
Cari ide nulis non fiksi.
Contoh, liat batu besar hingga dibelah
2. Tentukan target pembaca kita, utk anak2 atau orang dewasa? 10 detik
3. Tentukan goalnya. Si emak2 hrs paham mndidik itu tdk boleh kasar.
4. Siapkan data2nya. Tidak boleh nulis sembarangan. Bisa dari omongan orang atau yg lain
Setelah menentukan itu, upload/posting di medsos.
Draft itu semacam jalan pikiran kita.
Misal mau nulis ttg paud, media pelajarannya apa, temanya apa, topiknya apa, deskripsinya apa..
Menulis novel pun hrs ada draft-nya
Menulis bisa berdasarkan:
- Fakta menarik
- Salah satu poin utama
- Pertanyaan menarik
- Pertanyaan atau kutipan
- Cerita singkat
Eksposisi: informasi2
Definisi: arti2, terminologi bahasa
Argumentasi: fakta benar atau salah pendukung
Deskripsi: detail, spesifikasi
Persamaan: fakta atau contoh sebagai persamaan
Perbedaan: fakta atau contoh sbg perbedaan.
Contoh, home schooling cocok tdk di indonesia?
Penutup:
- Reminder utama
- Ringkaskan
- Ungkapan arahkan ke ide utama
- Pengulangan tujuan penulisan
- Pertanyaan
Setelah pre writing dan menulis, lakukan:
Cek idenya, menarik atau tidak
Cek logikanya, masuk akal atau tidak
Cek ekspresi pribadinya
Cek style tulisan. Sinyo lbh suka menggabungkan fiksi dan non fiksi dlm tulisannya, shg pembaca tdk bosan membacanya.
Cek aliran kalimatnya. Pilihan kalimatnya.. Sebab ada penulis yg suka nulis “dan” berulang-ulang.
Cek editingnya. Tulisan menarik kalau penulisannya semrawut, biasanya langsung dieject oleh editornya.
Never give up!
Kirim tulisan via fb atau email. Tag nama Sinyo: Sinyo Egie
Tanggal 26 Desember hrs sdh ngetag ke Sinyo.
Contoh judul: Mobil SMK ini akan jadi mobil nasional kalau saya jadi presiden (Jokowi 2017)
Media: internet, television, radio, newspapers, magazines.
Jika mau membandingkan sesuatu hrs ganti paragraf, kasih jeda dulu.
Solusi malas melanjutkan tulisan: simpan aja filenya, jgn dibuang, siapa tau suatu saat bermanfaat, karena itu mmg penyakit penulis, suka mood2an.
Tumbuhkan semangat menulis, berusaha tidak minta uang ke ortu, tapi berusaha menulis hingga menghasilkan uang. Kalau utk kebutuhan dakwah, akan jd pahala. Jd tdk hrs melulu karena uang.
Memunculkan motivasi, kenali diri sendiri.. Mood-nya saat apa? Saat sepi, atau hrs dengerin radio.. Kalau Sinyo sendiri bisa menulis dlm kondisi apapun, rame atau sepi bisa. Kadang ada yg bisa nulis kalau ada di pinggiran pantai. Ada juga yg nulis hrs ditemenin secangkir kopi, meski kopinya gak diminum2 hingga selesai nulis. Ada juga yg suka nulis puisi saat belum nikah, tapi setelah nikah tidak suka.
Femina tutup, Gramedia yg dulu ngejual 2rb judul buku, sekarang berkurang, bahkan sampe ngemis2 ke penulis.
Ghost writer, 1 tulisan 500rb, tdk mencantumkan nama penulisnya.
Harga buku LGBT 39rb di toko, penulis mendapatkannya sdh diskon 45%

3. Materi dari Rianna Wati, S. S, M. A (dosen FIB UNS, penulis, staff kaderisasi Badan Pengurus Pusat FLP) pk. 15.30 WIB
Agar tulisan kita dirindukan
Pertama gabung di FLP Solo th 2002
Karyanya: Jatuh cinta pada bunga
Cinta? Katakan saja!
Elegi Cinta di Karimunjawa
Kata orang aku mirip nabi yusuf
Luka adalah cinta
Novel Arvayuna
Artikel Menggugat Para Ibu di Solo Pos
Jangan suka menyingkat-nyingkat tulisan. Jangan pelit menulis, harus lengkap.
Pengalaman nulis masih minim, karena kurang pede.
Menulis adalah proses yg perlu dilatih, bukan bakat atau sim salabim langsung bisa nulis.
Menulis bisa dilakukan oleh siapa saja, baik, mahasiswa, guru, dokter, usahawan, dll.
HP sekarang sudah canggih, bisa utk merekam pembicaraan dan dituliskan.
Menulis adalah kemampuan dasar setelah membaca.
Tulisan anggota FLP harus yang mencerahkan, atau setidaknya tidak mengajak kepada kemaksiatan, seperti mengajak pembaca utk pergi ke dukun dll.
Menulis itu bisa nencerdaskan otak, karena bisa menghubungkan wawasan2 yg dimilikinya. Misal, bercerita dg setting Belanda. Itu membuat kita trampil menulis.
Proses standar menulis :
- prewriting => think and plan
Bakar sate => bahas karya sambil telaah
- drafting => write and draw
- revising => make your writing better
- editing => fix your mistakes
- publishing => share your writing
Maimon herawati kalau ngetik diblok warna putih hingga selesai nulis, supaya tdk tergoda utk membacanya yg membuat tersendat ingin ngedit.
Intinya, jangan merevisi saat melahirkan ide.
Jika sudah selesai, barulah kita edit. Memang, editing penting, tapi jika tulisan sdh selesai dibuat.
Proses editing di penerbit itu lama, bahkan setelah dilayout pun hrs diedit lagi.
Cerpen yang dipanjangkan itu isinya, bukan pada penutupnya/endingnya.
Jadi penulis jangan malu tulisannya dibaca orang.
Sumber ide
Merenung
Jalan2
Mengamati sekitar
Imajinasi/berkhayal
Pengalaman pribadi
Pengalaman teman/orang lain
Bacaan/referensi
Dsb
Tulisan Pak Hattohari kental dg nuansa sejarah, seperti budaya Ronggeng.
Pak Nasirun, dg kisah Aryo Penangsang-nya.
Referensi/bacaan yg dirangkai dg kepiawaiannya menulis.
Menulislah! Ikatlah ilmu dg menuliskannya. Mulai dari mana?
Kuliah di sastra harus menghasilkan. Ternyata bahasa indonesia menjadi pelajaran terberat bagi mahasiswa di fakultas2 selain sastra indonesia.
Banyak mahasiswa yg tidak bisa menulis, jika ditugasi menulis ambil di internet, bukan karyanya sendiri.
Pengalaman => tuliskan di buku diary
Membaca buku => komentari => tuliskan => resensi
Mengamati keadaan => komentari => tuliskan => opini atau artikel
Menemukan cara => tuliskan => tips
Perkembangan diri => tuliskan => biografi
Buku2 yg terkenal berangkat dari biografi.
Tokoh2 besar tidak sempat nulis, dan yg menuliskannya orang lain.
Menulis skenario FTV kekurangan.
screen play dibikin utk menghasilkan naskah2 skenario ftv.
Saat menulis, posisikanlah diri kita dalam tiga peran:
1. Sebagai penulis, tuangkan segala ide yg ada di kepala
2. Sebagai editor, mengedit kembali layak/tidaknya jika karya tersebut dimuat.
3. Sebagai pembaca
Beberapa kendala
- kurangnya wawasan kita ttg hal yg akan kita tulis
- terbatasnya kosa kata yg kita miliki shg saat akan menuliskan adegan ini misalnya, kita tak bisa menuliskannya
- muncul hal baru lain yg juga menarik utk ditulis.
Unduh KBBI online  di play store, utk mengetahui benar tidaknya kosa kata
Outbond itu bahasa indonesianya mancakrida
Lantatur, layanan tanpa tutur
Dalam cerpen hrs fokus, agar cerita yg akan kita buat juga fokus, tidak campur2 dg ide2 lain.
Ide2 baru jangan sampai ngrecoki cerita yg sdh kita buat.
Bacaan2 itu kita jadikan bekal/referensi
Dg menulis kita bisa jadi psikologi, bisa membaca pikiran orang.
Atasi dengan:
- banyak membaca sbg bekal kita menulis
- banyak membuka kamus (KBBI) dan sering mencari2 kata2 asing/tdk akrab dg telinga kita.
- ketika membaca karya orang lain, kunyahlah lebih dulu
- buatlah mind mapping (peta pikiran) lbh dulu
Beberapa hal yg membuat karya kita kurang menarik:
- pembukaan bertele-tele
- komposisi tdk tepat antara eksposisi, konflik dan ending (dlm cerpen)
Jika koran atau majalah yg kita tuju, lakukanlah hal berikut ini:
Lihatlah/pelajari media yg kita tuju
- media umum atau religi
- jenis tulisan apa yg dituju (lihat kolomnya)
- buat tulisan kita dg melihat contoh pd beberapa edisi terbitan yg telah kita pelajari.
- kirimkan naskah kita berupa ketikan/print out. Bisa jg melalui email.
Tuliskan identitas diri kita pd lembar belakang naskah (terpisah)
Jika penerbitan buku yg kita tuju, lakukanlah hal berikut ini:
- lihatlah buku2 yg kira2 senafas dg karya kita
- catatlah alamat penerbit tsb dan emailnya
- kirimkan karya kita dg pengantar diri kita yg menunjukkan kelebihan karya kita.
- jangan menunggu karya anda dimuat/ditolak, tetap saja menulis
Ada 2 kemungkinan setelah kita mengirimkan karya:
- diterima
- ditolak

4. Materi Saresehan oleh Rahman Hanifan pk. 20.00 WIB
Ketua FLP Jateng yg pertama Intan Safitri
Manfaatkan kesempatan menulis buku antologi yg diselenggarakan FLP.
Dinamika FLP memang begitu ... (?)
Sharing2 dg FLP cabang:
FLP Karanganyar mulai hadir th...Didominasi oleh ibu2 rumah tangga.
5. Materi Ganjar Widhiyoga, Ph. D pk. 21.00 WIB
Bikin kelompok dan melaksanakan tugas: bikin bentuk segilima dan segiempat dari tali rafia tanpa suara
Makna tugas itu: tujuan dan visi organisasi tdk akan tercapai jika tdk ada komunikasi dan kerjasama.
Bikin kotak permasalahan, akar permasalahan, dan solusinya di FLP wilayah dan FLP cabang, masing2 dipresentasikan.
Semua pengurus dan anggota FLP harus tahu Visi FLP, yaitu menulis untuk mencerahkan.
Evaluasi: tujuan kepengurusan FLP wilayah ngapain aja? komunikasi kurang, implementasi kesibukan pengurus dan luas wilayah.
Tujuan kepengurusan => kaderisasi: keislaman, sosialisasi visi ke anggota, regenerasi, jika malas harus dimotivasi.
Perbaiki kaderisasi bersama2.
Akan bikin modul keislaman sebagai pembinaan
Untuk organisasi dan materi akan dibina oleh FLP pusat.
Literasi peradaban sedang digalakkan
Jenjang keanggotaan itu urusannya cabang
Jika ada permasalahan di cabang, konfirmasikan ke wilayah
FLP Kids itu bagian dari pelayanan, tapi bukan sbg anggota FLP secara internal, karena syarat jadi anggota FLP berusia minimal 17 tahun.
Setelah tanggal 7 Des FLP pusat akan bikin SOP yg akan disampaikan kepada wilayah.

Senin pagi, pk. 05.00 WIB jalan pagi mengitari kota Magelang.
Pk. 09.00 WIB materi dari Rahman Hanifan, bercerita tentang pengalamannya menulis, dari yang awalnya tidak bisa nulis lama-lama bisa.
Punya komputer langsung punya ide untuk menulis bikin buku. Naskah langsung ditolak oleh penerbit, tapi tidak putus asa, bikin lagi, kirim lagi, alhamdulillah diterima dan diterbitkan. Judul buku pertamanya “Hidup Kaya Raya, Mati Masuk Surga”.
Buku keduanya “Power of Smile”
Hikmahnya: jangan menyerah, apalagi putus asa, sebab ditolak itu hal biasa bagi penulis. Naskah harus tembus ke penerbit.
Kalau belum beruntung, coba lagi.
Pernah dengar cerita Aries Denata? Pernah kirim cerpen sampai ratusan dan ditolak. Tapi sekarang punya jurnal sendiri..
Jadi, ditolak sekali dua kali itu tidak apa-apa..
Belum beruntung juga? Coba lagi! Sampai ketidakberuntungan menghampirimu..
PD aja! Kirimkan...
Jadi apa strateginya?
- tulis karya terbaik
- tulis karya yg berbeda
- tuntaskan naskahmu
- kenali penerbit
- kenali naskahmu
Tulis karya terbaik:
Curahkan segala energi utk karya terbaikmu, pastikan menjadi karya terbaik yg dapat kau persembahkan kali ini.
Banyak baca, banyak riset, perbanyak aktivitas amal shalih, terus menulis.
Orang yg sibuk dan makin sibuk justru paling rajin menulis.
Makin banyak yg dituliskan, dan makin berisi/nendang.
Penulis yg bisa terjun langsung akan lebih kena dan berkesan.
Seperti buku Laskar Pelangi, Ayat2 Cinta, dll karena diambil dari pengalaman.
Maksimalkan karya kita. Bandingkan dg karya2 sebelumnya, jangan membandingkan dg karya2 orang lain.
Tulis karya yg beda:
Beda kontennya
Yg ketika orang lain baca kontennya memang beda, belum pernah ditulis orang lain.
Beda sudut pandangnya
Beda gaya bertuturnya
Beda penyajiannya
Tuntaskan naskahmu:
- revisi
- edit
Revisi:
AR3:
- adding (tambahkan)
- rearranging (menyusun ulang)
- replacing (diganti/dirubah)
- removing (dihapus)
Edit:
- gaya bertutur
- konsistensi bahasa
- efektifitas kalimat
- EYD/ PUEBI
- dll
EDIT
- apakah sudah kamu gunakan tanda baca yg tepat?
- apakah kamu gunakan kata yg sama berulang-ulang pada satu paragraf?
- apakah ada tulisanmu yg sulit dipahami?
- apakah susunan kalimat sudah tepat?
- apakah sudah kamu gunakan diksi paling tepat?
- apakah gaya tulisanmu sudah konsisten?
- kata2 mana yg mungkin dibuang agar tulisanmu lebih tajam?
Tidak menggunakan kata2 yg bertele-tele, seperti: aku sangat sedih sekali...
Kelengkapan naskah:
- kata pengantar
- daftar isi
- biodata penulis
Kenali penerbit:
- baca buku dari sebanyak-banyak penerbit
- sering2 ke toko buku
- cek online
Browsing, ketik: cari naskah
Kenali naskahmu:
- apa beda karyamu dg karya2 orang lain?
- apa keunggulan karyamu?
- mengapa orang lain ingin membaca karyamu?
Kirimkan naskahmu! Jangan lupa, banyak doa dan terus menulis.


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda